Tepis Tudingan Praktik Korupsi, Barcelona Siap Maju ke Meja Hijau

Tepis Tudingan Praktik Korupsi, Barcelona Siap Maju ke Meja Hijau
Selebrasi pemain Barcelona atas gol Ansu Fati ke gawang Inter Milan, Rabu (11/12/2019) dini hari. (c) AP Photo

Bola.net - Tidak butuh waktu lama bagi Barcelona untuk merespon pernyataan kontroversial dari eks wakil presidennya, Emili Rousaud. Mereka bahkan siap membawa kasus ini ke meja hijau.

Pada Jumat (10/4/2020) dini hari tadi, Rousaud beserta lima anggota manajemen Barcelona memutuskan mundur dari jabatannya. Mereka mencium adanya praktik 'nakal' dalam tubuh Barcelona.

Rousaud kemudian angkat bicara soal kegelisahannya. Ia berkata bahwa ada seseorang yang menyalahgunakan dana kas Barcelona untuk kepentingan pribadinya.

Yang mengejutkan, Rousaud berkata bahwa orang itu bukan bagian dari manajemen Barcelona. Namun atas kuasa sang presiden, Josep Maria Bartomeu, orang itu jadi punya akses ke buku kas Barcelona.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Barcelona tak Terima

"Saya tidak tahu siapa dia, tapi saya hanya mampu berspekulasi, walaupun saya tidak yakin bahwa dia merupakan bagian dari manajemen," ujar Rousaud kepada RAC1.

Drama pun berlanjut. Barcelona langsung angkat bicara untuk mengklarifikasi situasi ini. Mereka juga memberi ancaman bahwa klaim tersebut bisa membawa pihak klub beserta Rousaud ke hadapan meja hijau.

"Mengenai tuduhan serius dan belum terbukti yang dibuat oleh tuan Emili Rousadur, eks wakil presiden klub, pada wawancara yang berbeda dengan media, Barcelona menampik adanya aktivitas yang bisa dianggap sebagai korupsi," demikian bunyi pernyataan Barcelona.

"Oleh karenanya, kami berhak untuk melakukan tindakan legal berbentuk apapaun yang sesuai,"lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Tujuan Barcelona

Dalam pernyataan yang sama, Barcelona juga menegaskan bahwa mundurnya enam pejabat klub itu disebabkan oleh kebijakan Bartomeu yang ingin melakukan reshuffle. Itu dilakukan agar masa depan Barcelona terjamin di tengah masa pandemi virus Corona ini.

"Reorganisasi jajaran direksi ini adalah upaya untuk menghadapi tantangan fase terakhir dari amanat dengan cara yang paling terbaik dengan tujuan untuk menerapkan tindakan yang diperlukan dalam mempersiapkan masa depan klub."

"Melewati konsekuensi dari krisis kesehatan publik yang ada di hadapan kami sekarang dan memberikan kesimpulan untuk program manajemen yang dimulai tahun 2010 serta rencana strategi yang diterima pada tahun 2015."

(Goal International)