Tegas! Presiden La Liga Takkan Utak-atik Salary Cap Cuma Buat Lionel Messi

Tegas! Presiden La Liga Takkan Utak-atik Salary Cap Cuma Buat Lionel Messi
Bintang Barcelona, Lionel Messi. (c) AP Photo

Bola.net - Lionel Messi tak hanya berharga buat Barcelona, namun juga pamor La Liga. Namun bukan berarti presiden penyelenggara kompetisi, Javier Tebas, mau seenaknya mengubah aturan soal salary cap.

Salary cap bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi serta keseimbangan persaingan di La Liga. Bisa dibilang, inilah bentuk dari Financial Fair Play versi kompetisi sepak bola tertinggi di tanah Spanyol itu.

Merekrut pemain bintang itu bisa dengan iming-iming gaji setinggi langit. Kehadiran mereka pun bisa membuat klub mengantongi pundi-pundi uang dari hak siar, sponsor, hingga hadiah dari prestasi.

Namun kalau terlalu berlebihan, klub bisa kolaps oleh krisis finansial. Itulah yang tengah dialami oleh Barcelona saat ini. Salary cap ditentukan dari pemasukan tim dan saat ini, beban gaji Barcelona diketahui telah melebihi pendapatannya.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Ogah Menutup Mata

Regulasi salary cap ini jelas mengganggu Barcelona untuk mendapatkan kembali Messi yang sedang berstatus tanpa klub saat ini. Ya, kontrak pemain berkebangsaan Argentina tersebut dengan Barcelona resmi berakhir per tanggal 1 Juli 2021.

Barcelona jelas tidak tinggal diam. Mereka mencoba alur negosiasi dengan Javier Tebas untuk mendapatkan sedikit kelonggaran terkait regulasi salary cap tersebut.

Kendati demikian, Tebas tidak bergeming. Ia mengaku takkan menutup pandangannya dari regulasi meskipun kehadiran Messi bisa membuat La Liga ikut kecipratan pundi-pundi uang dari hak siar dan sponsor.

"Tidak, saya takkan [menutup mata] untuk Messi. Itu mustahil. Ada banyak pekerja [di La Liga] dan di [departemen] kontrol ekonomi juga," ungkap Tebas kepada Radio Marca.

2 dari 2 halaman

Kecurigaan Tebas

Tebas sendiri percaya bahwa Barcelona telah menemukan formula buat kontrak Messi tanpa harus melanggar regulasi salary cap. Ia melihat itu dari situasi bursa transfer di mana klub seperti Manchester City atau PSG tak kunjung bergerak untuk merekrut Messi.

"Kami harus menganalisis semuanya secara layak, sebab apabila ada pemecatan karena alasan ekonomi namun kemudian mereka mendatangkan Messi dan yang lain, kami harus melihat itu," kata Tebas lagi.

"Sekarang ini saya hanya bisa memberikan opini, bahwa aneh melihat tidak ada penawaran [untuk Messi] dari Manchester City atau PSG. Dan saya dengan tegas percaya bahwa [tawaran] itu tak ada dan bahwa sang pemain ingin bertahan," tutupnya.

Laporan terakhir mengungkapkan kalau Barcelona sudah mencapai kesepakatan dengan Messi terkait kontrak baru. Bintang asal Argentina itu juga disebut siap menerima pemotongan gaji sebesar 50 persen dari kontrak sebelumnya.

(Marca)