Takut Kalah? Ini Alasan Ronald Koeman Paksa Barcelona Main Formasi 5 Bek

Takut Kalah? Ini Alasan Ronald Koeman Paksa Barcelona Main Formasi 5 Bek
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman. (c) AP Photo

Bola.net - Ronald Koeman mengakui Barcelona tampil tidak seperti biasanya ketika ditahan imbang Valencia 2-2 di Camp Nou akhir pekan lalu. Inilah yang membuatnya berani membuat keputusan yang tak biasa untuk ukuran Barcelona.

Barca lagi-lagi kerepotan karena masalah mereka sendiri. Kontra Valencia, mereka tertinggal 0-1 terlebih dahulu, lalu berbalik unggul 2-1, hanya untuk disamakan jadi 2-2.

Saat skor sudah 2-2 inilah Koeman tampak panik. Valencia mendapatkan momentum untuk menyerang dan mencetak gol ketiga.

Koeman ingin menghindari itu dengan menarik Philippe Coutinho untuk memainkan Clement Lenglet di menit ke-79. Masuknya Lenglet pun mengubah formasi Barca jadi tiga bek tengah alias lima bek saat bertahan.

Tentu keputusan ini terbilang ekstrem untuk Barcelona yang mengusung prinsip 'bertahan dengan bola'. Apa dalih Koeman? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Jawaban Koeman

Bertahun-tahun, Barca hampir tidak pernah bermain dengan tiga bek tengah, yang biasanya dilakukan oleh tim-tim dengan pendekatan bertahan dan serangan balik.

Inilah indikasi bahwa Barca sedang tidak baik-baik saja. Koeman mungkin takut timnya kebobolan gol ketiga dan berakhir kalah, yang jelas bakal jadi bencana.

"Ada sejumlah momen dalam pertandingan di mana kami kurang bisa mengontrol. Kami mudah kehilangan bola dan ada bahaya duel satu lawan satu dalam ruang kosong yang terbuka lebar," tutur Koeman kepada Sport.

"Karena itulah saya memainkan tiga bek di babak kedua, yakni untuk mencoba mengontrol pertandingan."

2 dari 2 halaman

Tidak seperti biasa

Terkait hasil imbang ini, Koeman meyakini masalahnya ada pada performa tim, bukan sikap para pemain di lapangan. Barca bermain tidak sebagus biasanya, mungkin karena terlalu banyak pemain muda turun bersamaan di lapangan.

"Saya kira tidak ada kemunduran dalam sikap kami, tapi soal performa, itu benar. Kami bermain tidak seperti biasanya sepanjang laga, kami kehilangan bola di belakang dan saya melihat tim kami ragu-ragu," lanjut Keman.

"Bisa jadi faktor usia sebagian besar pemain pun berpengaruh karena kurangnya pengalaman. Dan itu hanya bisa diperbaiki seiring waktu, karena pemain muda harus berusaha berkembang," tandasnya.

Sumber: Sport