Sudah Keluar Uang Rp4,7 Triliun, Revolusi Real Madrid Gagal?

Sudah Keluar Uang Rp4,7 Triliun, Revolusi Real Madrid Gagal?
Pemain Real Madrid merayakan gol yang dicetak Karim Benzema ke gawang Granada dalam ajang La Liga di Santiago Bernabeu, Sabtu (5/10/2019) WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Jurnalis Marca, Carlos Gonzalez, tidak melihat ada dampak signifikan dari aksi transfer Real Madrid di musim panas 2019 lalu. Bahkan, dia menyebut Real Madrid membuang begitu saja uang Rp4,7 triliun.

Real Madrid membelanjakan 303 juta euro di awal musim 2019/2020 yang lalu. Terdapat enam pemain baru yang datang ke Bernabeu, termasuk satu pemain pinjaman yakni Alphonse Areola.

Eden Hazard menjadi pembelian paling mahal. Pemain berusia 28 tahun tersebut dibeli dari Chelsea dengan harga 100 juta euro. Selanjutnya, ada Luka Jovic yang dibeli dengan 60 juta euro.

Selain Eden Hazard dan Luka Jovic, Real Madrid juga membeli Eder Militao [50 juta euro], Ferland Mendy [48 juta euro] dan Rodrygo Goes [45 juta euro]. Tidak ada pemain yang dibeli dengan harga murah oleh Los Blancos.

1 dari 2 halaman

Real Madrid Gagal Total di Bursa Transfer

Dengan dana sebanyak itu, serta nama besar pemain yang didatangkan, Real Madrid masih belum tampil konsisten pada musim 2019/2020. Bahkan, para pemain baru belum memberi dampak yang besar bagi skuat racikan Zinedine Zidane.

"Upaya Zinedine Zidane untuk merevolusi skuad telah sia-sia, dengan pelatih lebih sering memilih untuk mulai mencoba dan menguji pemain baru," tulis Carlos González dikutip dari Marca.

Eden Hazard tentu mendapat sorotan paling tajam. Dia punya karir yang begitu mencolok bersama Chelsea. Dia salah satu pemain terbaik yang pernah mampir di Premier League. Dia juga menjadi tulang punggung timnas Belgia.

"Dia memang sudah mencetak gol dengan memakai jersey Real Madrid, melawan Granada, tetapi klub, pelatih, dan suporter mengharapkan lebih banyak dari talenta spesial ini," tulis Carlos González.

Eden Hazard sempat berujar butuh waktu untuk beradaptasi dengan Real Madrid dan gaya bermain di Spanyol. Selain itu, masalah kebugaran juga menjadi kendala yang serius bagi eks pemain Lille tersebut.

2 dari 2 halaman

Menjadi Semenjana di Real Madrid

Luka Jovic sempat dianggap sebagai calon penerus Karim Benzema. Dia menjadi mesin gol yang produktif bersama Frankfrut pada musim lalu. Namun, pindah ke Real Madrid telah membuatnya sejauh ini menjadi bomber yang tumpul.

"Dia adalah pemain yang mengecewakan. Jovic telah memainkan delapan pertandingan untuk klub barunya, tiga kali sebagai pemain inti, tetapi ia masih belum menemukan gol pertamanya," kata Carlos González.

Seperti Luka Jovic, kondisi yang hampir sama juga terjadi pada Eder Militao dan Ferland Mendy. Keduanya bahkan kesulitan menembus tim utama Real Madrid.

Sementara itu, Rodrygo Goes justru tampil cukup bagus. Walau belum bisa memberi dampak instan. Dia terlalu muda untuk mendapat kepercayaan tampil sejak menit pertama. Lalu, Alphonse Areola, kedatangannya memang diproyeksikan menjadi kiper nomor 2 saja.

Sumber: Marca