Sergi Samper, Sergio Busquets, dan Dilema Barcelona

Sergi Samper, Sergio Busquets, dan Dilema Barcelona
Sergi Samper (c) Ist
- Memiliki pemain muda yang berbakat merupakan sebuah anugerah bagi sebuah klub. Dengan bakat dan kemampuan mereka, para pemain muda ini nantinya akan diproyeksikan sebagai tulang punggung klub untuk di masa depan sehingga klub tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk membangun tim mereka.


Namun pemain muda berbakat ini bisa menjadi masalah tersendiri jika klub tidak pintar dalam mengelolanya. Kebanyakan pemain muda yang berbakat menginginkan kesempatan bermain yang cukup bersama tim utama, namun karena tidak kunjung mendapat kesempatan bermain maka mereka memutuskan pindah ke klub yang bisa memberikan menit bermain yang cukup.


Kondisi tersebut selalu menghantui semua klub di dunia, tidak terkecuali . Tim Catalan ini selalu mendapatkan stok-stok pemain muda terbaik dari akademi kebanggaan mereka, La Masia sejak berpuluh-puluh tahun tahun lalu. Akan tetapi, saking banyaknya pemain muda yang berbakat membuat Barcelona 'kewalahan' untuk memberi jam bermain kepada mereka semua, salah satunya adalah Sergi Samper.


Sergi Samper merupakan salah satu pemain muda berbakat yang merupakan didikan asli La Masia. Bermain sebagai gelandang bertahan, Samper disebut-sebut sebagai gelandang bertahan terbaik yang dimiliki La Masia saat ini. Kepiawaian Samper juga mendapat pujian dari legenda klub, Xavi Hernandez yang menyebutkan bahwa ia adalah satu dari tiga pemain muda terbaik Barcelona saat ini disamping Munir El Haddadi dan dan Sandro Ramirez. Xavi bahkan mendapuk gelandang 20 tahun ini sebagai penerusnya di tim utama Barcelona kelak.


Namun dibandingkan dengan kedua rekannya tersebut, Samper bernasib lebih buruk. Musim ini ia jarang sekali mendapat kesempatan bermain oleh pelatih Luis Enrique dibanding kedua rekannya tersebut. Ramirez dan Munir tercatat sudah tampil 12 dan 13 kali untuk skuat utama Barcelona, sedangkan Samper hanya tampil dua kali saja untuk tim utama Blaugrana.


Meski hanya tampil dua kali untuk Barcelona musim ini, Samper tampil memikat. Pada pertandingan kontra Bayer Leverkusen dini hari tadi, Samper mencatatkan statistik yang luar biasa, dimana ia memiliki akurasi passing sebesar 90% dan membuat 1 peluang. Sebagai gelandang bertahan ia juga menjadi pertahanan pertama yang bagus. Ia melakukan 10 tekel dan mencatatkan 3 intersep dan 1 clearance.


Melihat performanya yang cemerlang, aneh rasanya Samper tidak mendapatkan tempat di tim utama Barcelona. Namun Luis Enrique punya alasan yang kuat mengapa Samper jarang mendapatkan kesempatan bermain. Hal itu dikarenakan adanya sosok tangguh bernama Sergio Busquets di posisi gelandang bertahan Barcelona.


Sama seperti musim sebelumnya, di musim ini Busquets kembali punya peran penting di lini tengah Barca. Tak hanya tangguh dalam bertahan, alumni La Masia ini juga piawai dalam mendistribusikan bola. Perannya sebagai salah satu wakil kapten Barca juga membuat nama Busquets nyaris tak tergantikan.


Di usianya yang masih 27 tahun, Busquets sedang berada dalam performa puncaknya sebagai seorang pesepakbola. Busquets juga jarang mendapat cedera sehingga situasi ini membuat jam bermain Samper minim untuk tim utama Barcelona.


Situasi ini minimnya jam bermain Samper ini coba dimanfaatkan beberapa klub untuk mencoba membajak gelandang muda tersebut keluar dari Camp Nou. Salah dua klub yang serius mendatangkan Samper adalah Arsenal dan Manchester United yang menurut laporan ESPN berani memberikan garansi jam bermain yang lebih untuk Samper.


Dalam wawancaranya dengan TV3 di awal musim ini, Samper membenarkan bahwa ia memang mendapat beberapa tawaran dari klub-klub top Eropa, akan tetapi ia menegaskan bahwa ia sangat mencintai Barcelona dan ingin bertahan selama mungkin di klub Catalonia ini.


Dengan komitmen yang besar itu, sekarang tinggal bagaimana Luis Enrique mengelola Samper dengan baik. Meski ia sudah menegaskan ingin bertahan, namun jika tidak kunjung mendapat kesempatan bermain bukan tidak mungkin Samper tergoda pindah ke klub lain. Jika transfer itu terjadi, Barca akan kembali kehilangan salah satu bakat muda terbaiknya yang diakui Xavi Hernandez sebagai penerus dirinya.[initial]



 (bola/dub)