Sepak Sudut, Sebuah Adegan Horor Bagi Barcelona

Sepak Sudut, Sebuah Adegan Horor Bagi Barcelona
Pemain Barcelona merayakan gol Lionel Messi ke gawang Real Betis di La Liga, Sabtu (07/11/2020) malam WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Hasil imbang 2-2 yang didapat Barcelona melawan Valencia memberi catatan penting bagi lini belakang Barcelona. Klub asal Catalan itu mengalami momen 'horor' saat harus berhadapan dengan sepak sudut.

Barcelona berjumpa Valencia pada pekan ke-14 La Liga, Sabtu (19/12/2020) malam WIB. Laga di Camp Nou berjalan seru dengan empat gol yang tercipta.

Barcelona ketinggalan lewat gol Mouctar Diakhaby pada menit ke-29. Setelah itu, gol Lionel Messi dan Ronald Araujo membuat Barcelona unggul. Namun, Maxi Gomez membuat laga berakhir imbang.

Barcelona kini berada di posisi kelima klasemen dengan 21 poin. Mereka tertinggal dari Atletico Madrid dan Real Madrid untuk sementara berada di posisi paling atas klasemen dengan 29 poin.

1 dari 2 halaman

Adegan Horor Bagi Barcelona

Ronald Koeman tidak bisa menutup rasa kecewanya usai hasil imbang lawan Valencia. Koeman menyebut anak asuhnya acap kali hilang konsentrasi ketika bertahan, terutama dalam situasi bola mati.

Dari dua gol Valencia, satu terjadi lewat eksekusi bola mati yakni sepak sudut. Gol itu dicetak Mouctar Diakhaby. Pemain asal Prancis itu dengan mudah bisa menyundul bola. Tidak ada satu pun pemain Barcelona yang mengawalnya.

Hal yang sama terjadi pada laga melawan Cadiz. Barcelona kalah 2-1 dan gol pertama Cadiz terjadi karena buruknya pertahanan Barca saat mengantisipasi sepak sudut.

Barcelona juga kebobolan dari sepak sudut di laga melawan Real Sociedad. Koordinasi di lini belakang nampak sangat buruk sebelum William Jose menghukum Barcelona dengan golnya pada menit ke-27.

Barcelona kebobolan tiga dari lima gol terakhirnya lewat sepak sudut.

2 dari 2 halaman

Komentar Ronald Koeman

Ronald Koeman jelas kecewa dengan cara bertahan Barcelona dalam menghadapi situasi sepak sudut. Bukan hanya tentang teknis dan situasi yang terjadi, Koeman juga menyalahkan fisik para pemain Barcelona.

"Kami perlu tahu berapa banyak pemain tinggi yang kami miliki untuk menjaga pemain tinggi lainnya. Diakhaby sendirian dan kami harus bertahan melawannya, kami harus berada di atas pemain," katanya.

"Kami terlalu kecil dan kami memiliki masalah di bola mati," sambung pelatih asal Belanda.

Sumber: Marca