Ronald Koeman Bukan yang Pertama, Ini Sederet Pelatih Korban Pemecatan Barcelona di Tengah Jalan

Ronald Koeman Bukan yang Pertama, Ini Sederet Pelatih Korban Pemecatan Barcelona di Tengah Jalan
Ronald Koeman ketika memantau stadion Vallecas jelang laga Rayo Vallecano vs Barcelona, Kamis (27/10/21). Di laga itu Barca kalah 0-1 dan Koeman dipecat setelah pertandingan. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Kesabaran itu akhirnya habis. Barcelona memutuskan untuk berpisah dengan Ronald Koeman, Kamis (28/10/2021) dini hari WIB. Keputusan yang sudah banyak diprediksi sebelumnya.

Kepastian Barcelona untuk berpisah dengan Ronald Koeman terjadi hanya beberapa jam setelah Blaugrana kalah dari Rayo Vallecano. Bermain di Campo de Futbol de Vallecas, Barca kalah tipis 0-1.

Kekalahan ini merupakan kekalahan kedua beruntun di La Liga 2021. Sebelumnya Barcelona dibekuk rival bebuyutannya, Real Madrid.

Pemecatan Ronald Koeman itu diumumkan di situs resmi Barcelona. "FC Barcelona telah membebaskan Ronald Koeman dari tugasnya sebagai pelatih tim utama. Presiden klub, Joan Laporta, memberi tahu dia tentang keputusan tersebut setelah kekalahan melawan Rayo Vallecano. Ronald Koeman akan mengucapkan selamat tinggal kepada skuad pada hari Kamis di Ciutat Esportiva."

"FC Barcelona ingin mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya kepada Klub dan mendoakan yang terbaik untuknya dalam karir profesionalnya."

Pemecatan pelatih di tengah musim berjalan bukanlah yang pertama bagi Barcelona. Sebelum Ronald Koeman sudah ada beberapa pelatih yang juga pernah merasakan pemecatan di tengah jalan. Siapa saja?

1 dari 6 halaman

Udo Lattek

Menjabat sebagai pelatih sejak 1981 hingga 1983, dirinya hanya mampu memberikan gelar satu buah Copa Del Rey. Hal tersebut cukup untuk menjadi alasan mengapa Blaugrana tega untuk memecat dirinya.

Ia dipecat pada musim 1982-1983 saat itu dirinya digantikan dengan Jose Luis Romero yang hanya dipercaya mengawal satu pertandingan saja untuk Blaugrana.Romero kemudian digantikan oleh Luis Menotti yang mampu memberikan masing-masing satu buah, Copa del Rey, Copa de La Liga, dan Supercopa de Espana.

Musim tersebut menjadi salah satu musim terburuk, pasalnya Blaugrana menempati posisi keempat La Liga, serta berganti kursi pelatih sebanyak tiga kali.

2 dari 6 halaman

Terry Venables

Terry Venables (c) AFPTerry Venables (c) AFP

Pelatih berdarah Inggris tersebut merupakan pelatih yang ikut membawa Barcelona terpuruk, dirinya menjabat sebagai pelatih pada 1984-1987 sebagai pengganti Luis Menotti. Namun dirinya hanya mampu memberikan satu gelar La Liga dan satu gelar Copa de la Liga.

Dirinya yang berada di Barcelona selama kurang lebih tiga tahun dan hanya mendapatkan dua gelar saja, jelas merupakan hal yang bagus untuk memperbaiki taktik dan permainan bagi Barcelona yang masih terpuruk saat itu.

Di musim terakhirnya sendiri, Barcelona gagal mendapatkan La Liga usai, didominasi oleh El Real sejak terakhir pada musim 1984/85 mereka mendapatkan gelar tersebut. Barcelona baru mampu kembali meraih trofi tersebut pada awal musim 1990/91.

Venables juga berhasil membawa Barcelona ke partai final Piala Champions pada 1986. Namun, El Barca gagal menjadi juara karena kalah adu penalti dari Steaua Bucharest. Hal tersebut memperkuat alasan Barcelona sudah kesulitan mempertahankan sang pelatih asal Inggris tersebut.

3 dari 6 halaman

Ladislao Kubala

Sebelum era Messi, Ladislao Kubala merupakan dewa dari Barcelona pada zamannya. Bahkan sang legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano yang menjadi puncak kejayaan El Real, mengakui kehebatannya dan menganggap dirinya pemain terbaik saat itu.

Pada tahun 1980, tepat satu hari sebelum dimulainya Piala Eropa, pelatih timnas Spanyol, Ladislao Kubala, menyetujui tawaran untuk melatih FC Barcelona. Dirinya mengkhianati Spanyol dan membuat sulitnya para pemain menerima dirinya sebagai pelatih Spanyol.

Dirinya hanya bertahan kurang dari satu musim dan digantikan oleh pelatih sebelumnya Helenio Herrera yang berhasil membawa Barcelona menjuarai Copa Del Rey di tahun tersebut.

4 dari 6 halaman

Lorenzo Serra Ferrer

Lorenzo Serra Ferrer

Lorenzo Serra Ferrer (c) PA

Mantan pelatih Real Betis ini pernah menangani Barcelona satu musim sebelum akhirnya dipecat. Dirinya mengawali start yang buruk bersama Barcelona layaknya Ronald Koeman pada musim ini.

Barcelona saat ini terpaut cukup jauh dari sang rival Real Madrid, yang menduduki peringkat pertama. Barcelona saat ini berada pada peringkat keenam bahkan masih mengalami kesulitan melewati Atletico Madrid.

Llorenc Serra Ferrer padahal saat itu diisi oleh Pep Guardiola yang masih bermain, Rivaldo, Patrick Kluivert, dan Frank De Boer. Namun mirisnya saat itu Barcelona harus finish di urutan keempat La Liga dan kedapatan puasa gelar.

5 dari 6 halaman

Louis van Gaal

Louis van Gaal

Louis van Gaal (c) AP Photo

Di era musim 1997 sampai awal tahun 2000 sebenarnya prestasi Louis van Gaal terbilang cukup oke. Dirinya berhasil mempersembahkan dua gelar La Liga, satu gelar Copa Del Rey dan satu gelar UEFA Super Cup.

Namun berbeda saat dirinya berada di musim 2002/03 Barcelona cukup terbilang terpuruk saat itu. Menurut CNN Indonesia, Manajemen klub memecat van Gaal setelah kesebelasan itu terjerembab ke posisi 12. Ia dilepas pada 28 Januari 2003.

Setelah dirinya dipecat, sang rival Real Madrid justru keluar sebagai raja La Liga sedangkan Barcelona harus puas untuk finish di peringkat 6 saat itu.

6 dari 6 halaman

Ernesto Valverde

Ernesto Valverde

Ernesto Valverde, Barcelona (c) AP Photo

Pelatih yang pernah mempecundangi Real Madrid di Camp Nou dengan skor 5-1 sang pelatih ini merupakan satu-satunya pelatih yang mampu mengalahkan Real Madrid sampai tahun terakhir jabatannya.

Dirinya mendapatkan liga Spanyol dua kali secara beruntun pada 2017 dan 2018 di debutnya sebagai pelatih. Namun dirinya terlibat perselisihan dengan beberapa pemain Barcelona termasuk sang mega bintang saat itu Lionel Messi.

Ernesto Valverde cabut dari Barcelona pada 2020 dan digantikan oleh Setien yang menjabat sebentar lalu digantikan oleh Ronald Koeman.

Ernesto Valverde adalah pelatih yang tidak buruk, dirinya bersama Barcelona sejak 2017 hingga 2020 dan memberikan dua gelar La Liga, satu gelar Copa del Rey, dan satu gelar Supercopa de Espana. Perlu diingat setelah dirinya keluar dari Barcelona, sampai saat ini Real Madrid selalu memenangkan El Clasico.

Barcelona memecat Valverde pada pertengahan Januari 2020. Pemecatan itu terjadi usai Blaugrana gagal memenangkan Piala Super Spanyol.