Real Madrid: Kilas Balik, Transfer, Pramusim, dan Prediksi 2019-2020

Real Madrid: Kilas Balik, Transfer, Pramusim, dan Prediksi 2019-2020
Skuad Real Madrid. (c) AP Photo

Bola.net - Usai mimpi buruk sepanjang musim 2018/19 lalu, Real Madrid tentu berharap bisa menatap musim 2019/20 dengan percaya diri. Sayangnya, mewujudkan harapan itu tidak mudah.

Musim baru La Liga bakal bergulir akhir pekan ini. Los Blancos melawat ke markas Celta Vigo, Sabtu (17/8/2019) malam WIB. Laga yang penting untuk Zinedine Zidane dan skuad Madrid.

Ya, Zidane memikul harapan besar untuk membangkitkan Madrid musim ini. Bagaimanapun, Zidane merupakan salah satu pelatih paling sukses dalam sejarah Madrid. Tentu dia diharapkan mampu mengulangi kesuksesan itu musim ini.

Zidane harus bisa membuang sisa-sisa aura negatif yang menaungi skuad Madrid musim lalu. Mereka hanya bisa finis di peringkat ketiga klasemen akhir dengan 68 poin, tertinggal 19 poin dari Barcelona yang jadi kampiun dengan 87 poin.

Bersama pemain-pemain baru, Zidane memulai proyek pembangunan kembali kekuatan Los Blancos. Status Raja Eropa tak lagi relevan, Madrid harus memulai kembali dari titik terendah.

Sebab itu, kali ini Bola.net mencoba merangkum persiapan Real Madrid menjelang musim 2019/20 yang penuh tantangan. Mulai kilas balik musim lalu sampai prediksi musim ini, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 5 halaman

Kilas Balik

Musim 2018/19 lalu merupakan salah satu musim terburuk Madrid sepanjang sejarah. Bahkan media Spanyol, AS, mengklaim musim tersebut sebagai musim Madrid yang paling buruk dalam 20 tahun terakhir.

Madrid tiga kali berganti pelatih sepanjang musim. Mulai dari Julen Lopetegui, Santiago Solari, hingga kembali ke Zidane. Sayangnya, Zidane tiba di saat Madrid tidak lagi bisa diselamatkan.

Real Madrid (c) AP PhotoReal Madrid (c) AP Photo

Madrid tersingkir dari Liga Champions - yang katanya DNA Madrid - di kaki Ajax Amsterdam pada babak 16 besar. Mereka juga terseok-seok di La Liga, sempat tersingkir di bawah empat besar.

Tercatat, hanya dalam satu tahun, Madrid kala itu menorehkan rekor kekalahan sebanyak yang mereka rasakan pada tiga tahun era kepelatihan Zidane yang pertama. Madrid juga mencatatkan ketinggalan poin paling besar dari Barcelona di klasemen akhir.

Ada dua penyebab utama keterpurukan Madrid: kepergian Zidane dan kepergian Cristiano Ronaldo. Tanpa dua pilar tersebut, Madrid kelimpungan. Lopetegui bahkan mengeluhkan kepergian Ronaldo, bintang utama Madrid selama sembilan tahun sebelumnya.

2 dari 5 halaman

Transfer

Memahami bahwa skuad Madrid kurang kuat, Zidane bergerak agresif di bursa transfer. Saat musim belum berakhir, Zidane sudah berhasil menuntaskan pembelian Eder Militao dan Rordygo Goes. Madrid mulai berbenah.

Begitu bursa transfer dibuka, Madrid bergerak cepat. Eden Hazard disebut sebagai target utama, juga Paul Pogba yang sampai saat ini masih belum didapatkan Zidane.

Eden Hazard saat diperkenalkan sebagai pemain Real Madrid, Kamis (13/4). (c) AP PhotoEden Hazard saat diperkenalkan sebagai pemain Real Madrid, Kamis (13/4). (c) AP Photo

Tidak main-main, Madrid menghabiskan sekitar 300 juta euro untuk memborong lima pemain pada bursa transfer kali ini. Hazard berhasil didapatkan, juga ada nama Luka Jovic, Eder Militao, Ferland Mendy, dan Rodrygo.

Lima pembelian Zidane sejauh ini mengarah tepat pada kebutuhan Madrid. Butuh bintang utama usai kepergian Ronaldo? Hazard jawabannya. Butuh striker sebagai 'pengganggu' Karim Benzema? Ada Luka Jovic.

Hal yang sama juga berlaku untuk Ferland Mendy dan Militao yang diproyeksikan sebagai bek masa depan Madrid. Lalu, ada Rodrygo yang mungkin akan dimainkan untuk tim Castilla terlebih dahulu.

3 dari 5 halaman

Pramusim

Bermodalkan skuad yang lebih segar, Madrid optimistis menatap pramusim. Sayangnya, entah mengapa mentalitas negatif yang sama masih menghantui Sergio Ramos dkk.

Madrid tercatat sebagai tim Spanyol paling buruk pada pramusim kali ini. Dari 7 laga pramusim, Madrid hanya bisa memetik 2 kemenangan, meraih 2 hasil imbang, dan takluk di laga sisanya. (hanya waktu normal yang dihitung, tidak termasuk adu penalti).

Gelandang Real Madrid Luka Modric mengoper bola meski diganggu oleh gelandang AS Roma, Lorenzo Pellegrini. (c) AP PhotoGelandang Real Madrid Luka Modric mengoper bola meski diganggu oleh gelandang AS Roma, Lorenzo Pellegrini. (c) AP Photo

Madrid pun menelan satu kekalahan paling buruk ketika dihajar Atletico dengan skor telak 3-7. 10 gol dalam satu pertandingan! Thibaut Courtois harus memungut bola tujuh kali dari gawangnya.

Zidane sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada timnya. Eden Hazard belum benar-benar terbukti sebagai bintang yang layak jadi pengganti Ronaldo.

Pada salah satu sesi wawancara, Zidane hanya berani mengatakan bahwa Madrid bakal siap menghadapi musim sebenarnya. Dia yakin mental timnya sudah cukup kuat menatap musim baru.

4 dari 5 halaman

Prediksi 2019-2020

Janji Zidane itu harus dibuktikan dengan kemenangan pertama pada pekan pertama. Madrid harus langsung tancap gas, Celta Vigo bisa jadi korban pertama (17/8/2019), atau justru jadi batu sandungan pertama?

Ya, memprediksi laju Madrid musim ini cukup sulit. Di satu sisi, skuad Madrid berlimpah dengan pemain-pemain top. Di sisi lain, ada masalah mentalitas yang masih belum terselesaikan.

Zidane juga masih mencoba menemukan formasi terbaik untuk memaksimalkan potensi Hazard. Dia beberapa kali menerapkan formasi 3-5-2 pada tur pramusim, solusi yang tampak menjanjikan - tapi belum benar-benar terbukti.

Skuad Real Madrid. (c) AP PhotoSkuad Real Madrid. (c) AP Photo

Mudahnya, kita harus melihat tiga atau lima laga pertama Madrid terlebih dahulu untuk membayangkan bagaimana musim mereka berjalan. Bagaimanapun, jangan mengabaikan fakta bahwa Zidane adalah salah satu pelatih paling sukses Madrid.

Ada dua kutub prediksi. Pertama, Madrid bakal melaju kencang dengan asumsi Zidane berhasil menemukan racikan yang pas untuk membebaskan Hazard. Hazard adalah kunci performa Madrid, beban berat untuk pemain bar.

Pada kutub kedua, Madrid bakal menjalani musim yang tidak stabil, naik-turun. Zidane berusaha merevolusi skuad, dan umumnya proses revolusi tidak bisa instan. Terlebih, jika gagal mendapatkan Paul Pogba, Zidane mungkin akan kesulitan.

Terlepas dari riwayat Zidane, Madrid adalah klub yang kejam. Jika hasil pertandingan Madrid tidak memuaskan pada beberapa bulan awal, Zidane bisa saja bernasib seperti Julen Lopetegui: dipecat ketika kursi belum lagi hangat.

Trofi juga sangat penting untuk Los Blancos. Bagaimanapun, untuk tim sebesar Madrid, trofi adalah tolok ukur yang mutlak. Zidane harus membawa Madrid meraih gelar juara -khususnya La Liga - jika tidak ingin dikatakan gagal.

Menarik ya, Bolaneters!