Rapuhnya Pertahanan Real Madrid: Kebobolan 4 Gol, 3 dari Penalti, 1 Bunuh Diri

Rapuhnya Pertahanan Real Madrid: Kebobolan 4 Gol, 3 dari Penalti, 1 Bunuh Diri
Pemain Valencia merayakan golnya ke gawang Real Madrid dalam laga lanjutan La Liga, Senin (9/11/2020) dinihari tadi. (c) AP Photo

Bola.net - Zinedine-Zidane lagi-lagi harus memeras otak mencari solusi masalah Real Madrid. Jika beberapa waktu lalu timnya sulit mencetak gol, kini Los Blancos tampak begitu rapuh di lini belakang.

Betapa tidak, Madrid baru saja dihajar Valencia dengan skor telak 1-4 pada duel lanjutan La Liga 2020/21, Senin (9/11/2020) dini hari WIB.

Madrid mencetak gol terlebih dahulu lewat aksi Karim Benzema di menit ke-23. Namun, setelahnya Madrid membiarkan lawan mencetak tiga gol penalti, plus satu gol bunuh diri Raphael Varane.

Zidane mencoba merespons dengan sejumlah pergantian pemain menjelang akhir laga, tapi sudah terlambat untuk memangkas selisih skor.

Apa kata Zidane? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

3 penalti, 1 bunuh diri

Untuk tim sekelas Madrid, menghadiahkan tiga penalti untuk lawan dalam satu pertandingan jelas tidak bisa dimaafkan. Musim lalu barisan bek ini tangguh, entah mengapa sekarang tampak kocar-kacir.

Nahasnya, pada laga ini masing-masing bek membuat kesalahan. Lucas Vazquez, Marcelo, dan Sergio Ramos masing-masing menjatuhkan lawan di kotak terlarang, pelanggaran yang seharusnya tidak perlu.

Lalu ada Varane yang mencetak gol bunuh diri karena salah antisipasi. Bek Prancis ini sudah tampak menurun sejak musim lalu, dan belum bangkit sampai sekarang.

Madrid terus kebobolan dalam tujuh pertandingan terakhir, tidak ada clean sheets. Pertahanan mereka tampak rapuh dan tidak punya ritme, yang jelas menyulitkan seluruh tim.

2 dari 2 halaman

Gara-gara Casemiro?

Buruknya pertahanan Madrid ini pun diyakini juga terpengaruh absennya Casemiro, sang gelandang bertahan. Pemain 28 tahun ini tidak bisa tampil karena positif COVID-19.

Casemiro dikenal sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik dalam tugas memotong serangan lawan. Ketidakhadirannya membuat bek Madrid lebih rentan ditembus.

Sebagai pelatih, Zidane pun tidak bisa mengelak. Dia mengakui bahwa timnya bermasalah, khususnya setleah kebobolan pertama.

"Kami tahu kami harus lebih tangguh di lini belakang. Itulah yang paling penting," kata Zidane.

Sumber: Real Madrid