Pro Kontra Penunjukan Zidane Sebagai Pelatih Anyar Madrid

Pro Kontra Penunjukan Zidane Sebagai Pelatih Anyar Madrid
Zidane dan Perez. (c) AFP
- Baru lima hari tahun 2016 berjalan, Real Madrid sudah membuat sensasi. Kali ini bukan perihal mendatangkan pemain bintang, tetapi pemecatan Rafael Benitez pada Selasa (5/1) dini hari tadi. Tak kalah sensasional, Madrid kemudian menunjuk Pelatih Real Madrid Castilla, Zinedine Zidane yang terhitung minim pengalaman melatih sebagai pengganti Benitez.


Didepaknya Benitez tak lepas dari serangkaian kesalahan yang dilakukan mantan pelatih Valencia itu. Kekalahan memalukan dari Barcelona pada laga El Clasico di Santiago Bernabeu hingga keteledoran di Copa del Rey nampaknya sudah mengikis habis kesabaran para petinggi Madrid. Akhirnya, karir Benitez bersama Los Blancos diputus ketika Cristiano Ronaldo cs ditahan imbang Valencia akhir pekan lalu.


Usai kepergian Benitez, penunjukan Zidane sebagai pelatih Interim Real Madrid tak lantas menyelesaikan riak masalah. Sekalipun banyak yang memberi dukungan, tetapi ditunjuknya Zidane disebut sebagai perjudian besar. Bagaimana kesimpulan ini bisa diambil dan mana pendapat yang lebih kuat, ada baiknya kita melihat track record Zidane.


Sebagai seorang pemain, kualitas Zidane tidak perlu meragukan lagi. Ia menjadi pahlawan Prancis saat Les Blues menjuarai Piala Dunia 1998. Sebagai pemain ia juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia melalui penghargaan FIFA Ballon d'Or tahun 1998. Selama Enam tahun berkarir di Santiago Bernabeu, Zidane nyaris menyabet semua gelar yang tersedia bagi El Real, mulai dari gelar La Liga sampai Gelar Liga Champion. Hanya trofi Copa Del Rey yang gagal ia persembahkan bagi tim ibukota Spanyol tersebut.


Pengetahuannya mengenai seluk beluk Real Madrid semakin bertambah setelah ia diminta menjadi penasehat Florentino Perez pada tahun 2010. Setahun kemudian ia mendapatkan promosi dari Perez untuk menjadi direktur Olahraga Real Madrid hingga tahun 2014. Meski ia mengenal dengan baik seluk beluk Real Madrid, namun banyak pihak yang meragukan kapasitas Zizou yang minim jam terbang dalam dunia kepelatihan.


Karir kepelatihannya dimulai pada tahun 2013, dimana ia ditunjuk untuk menjadi bagian dari staff kepelatihan Real Madrid sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti. Bersama Ancelotti, ia sukses mempersembahkan Trofi La Decima untuk kubu Los Blancos dan Trofi Copa Del Rey.


Satu tahun berselang ia diminta untuk menangani Real Madrid Castilla yang terdegradasi dari Segunda Division ke Segunda Division B. Di tahun pertamanya sebagai pelatih Castilla, ia hanya mampu membawa Enzo Zidane dkk finish di peringkat 6 Segunda Division B. Musim ini prestasinya cukup membaik, di mana sampai awal Januari 2016 ini Real Madrid Castilla berada di peringkat dua klasemen Segunda B Group 2, terpaut empat poin dari sang pemuncak klasemen .


Meski mengalami tren peningkatan dalam karir kepelatihannya di Castilla, namun pengalaman itu tidaklah cukup untuk membesut tim sebesar Real Madrid. Apalagi Zidane belum sekalipun membesut sebuah tim utama yang bermain di kompetisi tertinggi di Spanyol maupun di Eropa.


Selain minim pengalaman, Zidane juga mendapat tekanan yang berat untuk membesut Los Blancos di sisa musim ini. Zidane dihadapkan dengan bayang-bayang pemecatan di akhir musim apabila ia tidak mampu memberikan trofi bagi El Real di akhir musim ini.


Saat ini hanya ada dua trofi yang tersisa untuk didapatkan Madrid di akhir musim, yaitu Trofi Liga Champions dan Trofi La Liga. Di babak 16 besar Liga Champions, Madrid sudah ditunggu AS Roma pada bulan Februari nanti, sedangkan di La Liga ia harus membawa Cristiano Ronaldo dkk memangkas selisih empat poin dari sang pemuncak klasemen sementara Atletico Madrid.


Bagaimana pendapat anda Bolaneters? Apakah penunjukan Zinadine Zidane sebagai pelatih anyar Madrid adalah keputusan yang tepat? Silahkan berikan pendapat anda pada kolom komentar.[initial]

   (bola/dub)