Platini: Deadline Ballon d'Or Diperpanjang Demi Ronaldo

Platini: Deadline Ballon d'Or Diperpanjang Demi Ronaldo
Platini uangkapkan pendapatnya soal Ballon d'Or. (c) Bola.net
Bola.net - Michel Platini memberikan komentar menarik mengenai perhelatan Ballon d'Or tahun ini. Sosok nomor satu di UEFA tersebut ikut angkat bicara mengenai penghargaan yang telah dimenangkannya tiga kali tersebut.

Platini memang tidak memiliki otoritas apa pun dalam penyelenggaraan Ballon d'Or yang menjadi 'milik' FIFA. Karenanya, ia bisa bebas menyatakan beberapa pendapat anehnya dalam wawancara bersama AS.

Platini, dengan bercanda, menyatakan sedikit kecurigaan mengenai penghargaan tersebut. Bukan cuma tahun ini, tetapi juga tahun-tahun sebelumnya.

Ia juga kembali menegaskan niatnya untuk menjalankan Financial Fair Play mulai musim depan. Klub-klub yang membangkang bakal mendapat hukuman tegas dari organisasi sepakbola tertinggi di Eropa itu.

Berikut kutipan wawancara Platini dengan AS. (AS/hsw)
1 dari 12 halaman

Kandidat Peraih Ballon d'Or

Kandidat Peraih Ballon d'Or

AS: Siapa tiga pemain yang paling berpeluang memenangkan Ballon d'Or tahun ini?

Platini: Sepertinya favorit pemenangnya adalah Lionel Messi, Cristiano Ronaldo dan Franck Ribery.

Dua pemain pertama adalah para pemain yang sangat hebat, sementara itu Ribery adalah pemain yang memenangkan segalanya musim lalu. Mereka bertiga adalah pemain yang berkualitas.

Saya rasa pemilihan Ballon d'Or tahun ini akan menjadi yang paling sulit sepanjang sejarah.
2 dari 12 halaman

'Perpanjangan Waktu' Ballon d'Or

'Perpanjangan Waktu' Ballon d'Or

AS: Menurut anda, mengapa FIFA memperpanjang waktu voting Ballon d'Or tahun ini?

Platini: Saya rasa keputusan itu bertepatan dengan pertandingan playoff Piala Dunia antara Portugal melawan Swedia. Cristiano mencetak tiga gol ketika bermain di Swedia.

Mungkin FIFA sengaja memperpanjang waktu voting untuk membuat senang Cristiano... (Platini lantas tertawa).
3 dari 12 halaman

Ballon d'Or 2010

Ballon d'Or 2010

AS: Mengapa pemain Spanyol tidak mendapatkan Ballon d'Or pada tahun 2010 ketika mereka memenangkan Piala Dunia? Pada 2006, Fabio Cannavaro memenangkannya?

Platini: Saya juga heran dengan hal itu. Saya sepakat bahwa Ballon d'Or 2010 harusnya diberikan kepada pemain dari Spanyol.

Iniesta, Xavi... saya rasa kedua pemain itu pantas memenangkannya. Yang menang adalah Messi, dia juga seorang juara. Tapi menurut saya, Ballon d'Or tahun 2010 harusnya diberikan kepada pemain dari timnas Spanyol.
4 dari 12 halaman

Rasanya Mendapatkan Ballon d'Or

Rasanya Mendapatkan Ballon d'Or

AS: Anda sendiri pernah mendapatkan tiga Ballon d'Or. Bagaimana perasaan anda ketika mendapatkannya?

Platini: Ada semacam kebanggaan pribadi, tetapi perasaan yang lebih besar adalah setiap trofi itu juga layak menjadi milik rekan-rekan setim saya. Sepakbola adalah olahraga tim, menang dan kalah bersama.

Namun Ballon d'Or tetap saja menjadi salah satu pengakuan terbesar terhadap kemampuan pemain, terutama sekarang karena sudah mendapat perhatian dari seluruh dunia.
5 dari 12 halaman

Ke Mana Trofi Platini?

Ke Mana Trofi Platini?

AS: Apakah perasaan bangga itu berulang setiap kali anda memenangkan Ballon d'Or?

Platini: Ya. Saya masih menyimpan trofi itu di rumah saya. Di dekat jendela ruang tamu, ada dua trofi Ballon d'Or. Ada juga trofi-trofi lain yang saya menangkan. Trofi-trofi itu menjadi penanda sejarah karier sepakbola saya.

AS: Hanya dua trofi? Ke mana trofi satunya?

Platini: Satu trofi Ballon d'Or saya berikan kepada Gianni Agnelli, patron Juventus.
6 dari 12 halaman

Financial Fair Play

Financial Fair Play

AS: Ada pemilik klub yang mencoba mengakali FFP dengan cara memberikan sponsor besar dari perusahaannya sendiri. Apakah itu sebuah pelanggaran?

Platini: Sudah ada komisi independen yang bertugas mempelajari kasus semacam ini. UEFA memiliki perangkat yang cukup kompeten untuk mendeteksi pelanggaran aturan FFP.
7 dari 12 halaman

Kasus Malaga

Kasus Malaga

AS: Ada kecurigaan bahwa anda (UEFA) mencoba mengorbankan Malaga demi menjalankan FFP dan menakuti klub-klub lain? Apa pendapat anda?

Platini: Yang pertama, Malaga adalah klub besar dengan tradisi besar. Apa yang terjadi kepada Malaga juga bisa terjadi kepada klub-klub raksasa Eropa lainnya.

Komisi Disiplin UEFA adalah badan independen dan selalu membuat keputusan berdasarkan fakta di lapangan. Saya tegaskan bahwa aturan ini berlaku sama bagi semua orang.
8 dari 12 halaman

Superprofesionalismo

Superprofesionalismo

AS: Apakah benar anda adalah orang yang kontra terhadap superprofesionalismo? Hal itu terjadi di Spanyol dengan Real Madrid dan Barcelona FC. (Madrid dan Barca secara faktual menguasai sepakbola Spanyol karena memiliki dan mendapatkan kekuatan finansial yang jauh melebihi kontestan La Liga lainnya)

Platini: Tidak-tidak, saya tidak pernah mengatakannya. Jangan terlalu percaya dengan apa yang ditulis oleh pers...

Poin saya adalah; klub hanya boleh belanja dengan uang yang mereka miliki. Seperti halnya warga negara biasa, anda hanya boleh membeli mobil yang memang anda mampu beli. Ini adalah inti dari FFP.
9 dari 12 halaman

FIFA Virus

FIFA Virus

AS: Bagaimana caranya membuat harmoni antara pihak klub dengan federasi untuk mengurangi dampak negatif dari FIFA Virus?

Platini: UEFA sudah mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Klub Eropa dan FIFA untuk memberikan kompensasi kepada pemain yang cedera ketika bertanding di ajang internasional. Saya yang mengeluarkan ide ini.

Tindakan yang benar memang memberikan ganti rugi kepada klub karena pada akhirnya pihak klub adalah yang membayar gaji pemain. Sebagai tambahan, sudah ada kesepakatan bahwa sebuah timnas tidak bisa bermain dalam laga persahabatan di luar benua mereka lebih dari sekali selama satu musim.
10 dari 12 halaman

Masalah Rasisme

Masalah Rasisme

AS: Apa Solusi UEFA untuk menghilangkan rasisme dalam sepakbola?

Platini: Rasisme bukan hanya masalah sepakbola, rasisme adalah masalah masyarakat. Yang terjadi di lapangan biasanya merupakan cerminan dari apa yang terjadi di masyarakat.

Kadang ada politisi yang mendesak saya, UEFA atau FIFA untuk mengakhiri rasisme. Saya biasanya membalas dengan pertanyaan: Apa yang sudah anda lakukan untuk mengakhiri rasisme?

Prinsip kami dalam hal rasisme sudah jelas: Tak ada toleransi. Orang mungkin akan bilang bahwa Platini menggunakan tangan besi untuk melawan Rasisme, tetapi saya sudah mendapat mandat untuk memerangi masalah ini.

Hukuman untuk rasisme harus berat. Pengurangan poin, hukuman larangan bertanding kepada pemain, serta bermain tanpa penonton.
11 dari 12 halaman

Perbedaan Pendapat Dengan Blatter

Perbedaan Pendapat Dengan Blatter

AS: Anda memiliki perbedaan pendapat dengan Sepp Blatter soal Goal Line Technology (GLT). Mengapa anda lebih suka memaksimalkan wasit saja?

Platini: Saya memang tidak sepakat dengan GLT. Jika ada GLT, maka akan ada teknologi untuk penalti, offside dan sebagainya. Pada akhirnya wasit akan sering menghentikan laga dan 'berkonsultasi' kepada video pertandingan.

Saya akui bahwa teknologi seperti GLT lebih efektif ketimbang mata wasit. Seluruh dewan UEFA sudah sepakat menggunakan GLT untuk Euro 2016, jadi saya harus berubah pikiran.

Soal perbedaan pendapat dengan Blatter, dia adalah orang yang lebih tua dari saya meski dia adalah sosok yang modern. Saya bisa cukup puas dengan GLT saja. Tapi saya yakin Blatter tak akan berhenti di sana...
12 dari 12 halaman

Perang Wasit UEFA vs FIFA

Perang Wasit UEFA vs FIFA

AS: Apakah benar ada perang antara Pierluigi Collina, kepada wasit UEFA dengan Massimo Busacca, kepala wasit FIFA?

Platini: Tidak ada perseteruan atau persaingan. Para wasit sama-sama berusaha mengaplikasikan dan mengartikan aturan di lapangan.

Kedua sosok itu (Collina dan Busacca) sudah saling menjalin pengertian. Kontroversi selalu ada karena dalam sepakbola kontroversi adalah bagian dari permainan. Kontroversi adalah bagian dari sepakbola, dari olahraga yang kita cintai.