
Bola.net - Gerard Pique mengatakan kekalahan memalukan Barcelona dari Bayern Munchen di Liga Champions memaksa tim menekan tombol reset dan mengakui bahwa pemecatan Ernesto Valverde terasa aneh.
Musim 2019-20 lalu menjadi musim yang pastinya ingin dilupakan Barcelona. Mereka mengakhiri perjalanan tanpa meraih gelar juara sekalipun.
Parahnya perjalanan mereka di Liga Champions berakhir dengan memalukan. Bermain melawan Bayern Munchen di babak perempat final, Lionel Messi dkk dipermak dengan skor gila, 8-2.
Advertisement
Hasil tersebut merupakan kekalahan terbesar Barcelona sejak tahun 1951 silam. Itu juga pertama kalinya mereka kebobolan delapan gol sejak tahun 1946 silam, kala mereka kalah 8-0 dari Sevilla.
Tombol Reset Barcelona
Akibat kekalahan tersebut, Barcelona langsung melakukan perombakan pada timnya. Mereka memecat Quique Setien dan menggantikannya dengan Ronald Koeman.
Beberapa pemain senior juga disingkirkan dari klub. Salah satunya adalah Luis Suarez. Menurut Gerard Pique, kekalahan itu memang harus membuat Barcelona berkaca dan harus melakukan perubahan dalam timnya.
"Anda harus mengkritik diri sendiri ketika Anda kalah dalam pertandingan sepak bola dengan cara seperti itu. Hasil seperti ini tidak terjadi dalam semalam, itu karena ada tingkat pengabaian dari semua orang," ucapnya pada La Vanguardia, via Marca.
"Kami harus menekan tombol reset untuk melihat apa yang terbaik untuk klub. Dari penghinaan, argumen dan menyadari bahwa tidak ada yang tak tergantikan, ada banyak hal yang membutuhkan perubahan," serunya.
"Beberapa perubahan telah terjadi. Namun, penting untuk tidak melakukan semua perubahan sekaligus," tegas Pique.
Pemecatan Valverde Aneh
Sebelum Quique Setien, Barcelona memakai jasa Ernesto Valverde. Namun Valverde dipecat setelah menangani Blaugrana selama dua setengah tahun.
Menurut Gerard Pique, pemecatan ini tergolong aneh. Sebab Valverde sebenarnya cukup berprestasi, meski gagal di Liga Champions.
"Kami tidak akan pernah tahu apa yang bisa terjadi, tetapi bagi saya memenangkan dua trofi liga dan menjadi yang teratas dan kemudian memecat pelatih di tengah musim tampaknya bukan ide yang bagus," cetus Pique.
Barcelona mengawali musim 2020-21 dengan cukup bagus. Akan tetapi Gerard Pique dkk sempat tersandung melawan Getafe dan yang terbaru mereka dihajar Real Madrid di El Clasico dengan skor 1-3 di Camp Nou.
(Marca)
Berita Barcelona Lainnya:
- Kontroversi 'Hadiah Penalti' untuk Real Madrid, Begini Respons Zinedine Zidane
- Antoine Griezmann Semakin Tidak Kelihatan
- Efek Samping Revolusi Koeman di Barcelona: Leo Messi Jadi Malu-Malu Bikin Gol
- El Clasico Perdana, Sergino Dest: Saya Kesal Kami Kalah
- Sergio Busquets: Penalti Menguntungkan Real Madrid
- Sejak Cristiano Ronaldo Pergi, Lionel Messi Belum Juga Mencetak Gol di El Clasico
- Sergio Ramos dan Lionel Messi di El Clasico: Siapa Tampil Lebih Baik?
- Meski Jarang Dimainkan, Barcelona Ogah Jual Antoine Griezmann
- Protes dari Bench Barcelona Soal Penalti untuk Real Madrid: Itu lelucon! Anda bercanda!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 25 Oktober 2020 21:30
Efek Samping Revolusi Koeman di Barcelona: Leo Messi Jadi Malu-Malu Bikin Gol
-
Liga Spanyol 25 Oktober 2020 19:00
-
Liga Spanyol 25 Oktober 2020 18:20
Kontroversi 'Hadiah Penalti' untuk Real Madrid, Begini Respons Zinedine Zidane
-
Liga Spanyol 25 Oktober 2020 17:20
-
Liga Spanyol 25 Oktober 2020 10:48
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 02:15
-
Liga Italia 23 Maret 2025 02:02
-
Liga Spanyol 23 Maret 2025 01:32
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 01:02
-
Liga Eropa Lain 23 Maret 2025 00:32
-
Liga Inggris 23 Maret 2025 00:01
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...