Perkenalkan Ana De La Torre, Dokter Wanita Pertama di La Liga

Perkenalkan Ana De La Torre, Dokter Wanita Pertama di La Liga
Ana De La Torre, Dokter tim Getafe (c) La Liga

Bola.net - Sepakbola identik dengan olahraga pria. Hampir semua elemen sepakbola baik dari pemain, pelatih, staff pelatih biasanya diisi oleh kaum Adam. Namun di tahun 2007, sosok Ana De La Torre mendobrak kebiasaan itu.

Ya, sebelum tahun 2007 khususnya di Spanyol, tidak ada wanita yang berkarir sebagai dokter tim. Kebanyakan Dokter tim berasal dari kaum pria.

Namun Getafe pada saat itu mencari dokter klub yang baru. Pada saat itu salah satu anggota tim medis mereka menyodorkan nama De La Torre, seorang dokter yang sudah punya reputasi tinggi di bidang kesehatan Olahraga. Setelah ia berpengalaman di cabang atletik dan rugby.

Getafe pada saat itu memutuskan untuk mengikuti saran sang staff medis mereka dan mempekerjakan De La Torre. Sang Dokter mengaku bangga bisa mendapatkan pekerjaan itu.

"Kebanggaan saya bukan terhadapan pencapaian saya pribadi, namun ada kebutuhan untuk mendobrak batasan-batasan dan kebetulan saya yang terplih untuk dipekerjakan," ujar dokter yang berasal dari Bilbao itu.

Simak kisah De La Torre selengkapnya di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Pemikiran Tidak Masuk Akal

Pemikiran Tidak Masuk Akal

Ana De La Torre memantau pemainnya yang ditandu akibat cedera (c) La Liga

De La Torre pribadi mengaku tidak habis pikir dengan minimnya dokter wanita di tim sepakbola. Padahal ia mengaku saat ia masih kuliah, 3/4 kelasnya diisi oleh para wanita.

Ia juga semakin tidak habis pikir dengan anggapan bahwa klub tidak ingin mencampur antara pria dan wanita di dalam sepakbola pria.

"Dalam olahraga wanita, mayoritas pelatih dan dokter adalah pria. Tidak ada masalah diskriminasi di sana walaupun mereka berbeda jenis kelamin dengan para pemain," ujarnya dalam wawancara kepada EFE.

2 dari 3 halaman

Sang Pionir

Sang Pionir

Ana De La Torre, Dokter tim Getafe (c) La Liga

Semenjak penunjukkan De La Torre, semakin banyak wanita yang berkecimpung menjadi staff medis klub La Liga. Meski ia mengakui rasio jumlah dokter wanita dan dokter pria masih berbanding jauh.

"Untungnya, mereka [para klub La Liga] lebih sering mempertimbangkan berapa banyak pelatihan dan pengalaman kerja yang anda miliki."

"Saya rasa banyak cabang olahraga semakin menuju kesetaraan gender, walaupun di sepakbola memang benar masih didominasi oleh dokter pria." ia menambahkan.

3 dari 3 halaman

Kinerja Luar Biasa

De La Torre juga menunjukkan bahwa wanita juga bisa menjadi dokter yang baik bagi para pesepakbola pria.

Ini terbukti dari catatan medis Getafe di La Liga musim 2020/21. Tim yang bermarkas di ibukota Spanyol itu memiliki jumlah cedera otot yang paling sedikit dibandingkan dengan 19 kontestan La Liga yang lain.

Padahal pelatih Jose Bordalas sering meminta seluruh anggotanya untuk siap dipilih saat mendekati hari pertandingan. Namun ia jarang menemui pemainnya mengalami cedera otot, sehingga ia mendapatkan hak yang istimewa itu berkat kinerja De La Torre.

(La Liga)