Pellegrini Jelaskan Sulitnya Latih Real Madrid

Pellegrini Jelaskan Sulitnya Latih Real Madrid
Real Madrid (c) AFP

Bola.net - - Pelatih West Ham saat ini, Manuel Pellegrini membongkar bagaimana rasanya jadi pelatih Real Madrid dan tekanan yang datang bersama jabatan tersebut. Pellegrini hanya bertahan selama semusim di Santiago Bernabeu, yakni pada musim 2009/10.

Pellegrini sebenarnya meninggalkan Madrid dengan kepala tegak. Saat itu dia sukses membimbing Madrid meraih 96 poin di La Liga - torehan poin terbanyak pada saat itu.

Malangnya, meski mencatat rekor, Madrid tetap kalah dari Barcelona yang menjadi juara dengan 99 poin. Pellegrini kehilangan pekerjaannya karena kerasnya kepemimpinan Florentino Perez yang berorientasi pada hasil, dia digusur oleh Jose Mourinho.

Saat ini situasi yang sama sedang dialami Julen Lopetegui di kursi panas pelatih kepala Madrid. Lalu bagaimana pendapat Pellegrini? Baca penjelasan selengkapnya di bawah ini:

1 dari 3 halaman

Tekanan

Menurut Pellegrini, tekanan di Madrid selalu tinggi, tak peduli siapa pun itu. Melatih Madrid tidak mudah, sebab kemenangan adalah harga mati.

"Tekanan di Real Madrid selalu sama untuk siapa pun. Mereka adalah tim yang sulit dikelola karena bahkan hasil imbang akan membunyikan bel ancaman itu," kata Pellegrini di express.

"Lopetegui memiliki pengalaman yang dia dapatkan bersama timnas Spanyol dan dia akan menuntaskan proyek yang dia bangun itu."

2 dari 3 halaman

Pemain Hebat

Pemain Hebat

Julen Lopetegui (c) AFP

Selain itu, Pellegrini menilai beratnya tugas Lopetegui akan sangat terbantu jika para pemain mau bekerja keras. Dia menilai sehebat apa pun pelatih, tetaplah para pemain yang berjuang langsung di lapangan.

"Para pemain adalah pihak yang harus melakukan pekerjaan di lapangan dan Madrid memiliki banyak pemain kelas dunia dan alternatif lainnya yang sangat bagus," tutupnya.

Musim ini Madrid memang berusaha membangun kembali setelah kepergian Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo. Skuat Madrid saat ini dinilai masih belum stabil karena tak ada striker yang bisa menutupi lubang kepergian Ronaldo.