Musim yang Begitu Rumit untuk Madrid

Musim yang Begitu Rumit untuk Madrid
Skuat Real Madrid lesu usai gawang mereka dibobol Valencia (c) AP Photo

Bola.net - - Real Madrid menelan kekalahan pertama di era Zinedine Zidane ketika menyerah 1-2 dari Valencia pada laga lanjutan La Liga 2018/19, Kamis (4/4) dini hari WIB. Skuat Madrid tidak bermain cukup baik pada pertandingan tersebut, dan mereka harus membayar mahal dengan tiga poin yang hilang.

Harapan Madrid menembus peringkat kedua klasemen sementara juga semakin sulit. Saat ini mereka tertinggal lima poin dari Atletico Madrid di peringkat kedua. Artinya Madrid wajib memenangkan semua laga sisa jika ingin menjaga asa menembus peringkat kedua.

Gelandang Madrid, Casemiro mengakui musim ini berjalan sulit bagi Madrid. Mereka sampai mengalami dua pergantian pelatih karena tidak mampu memenuhi target. Zidane pun diharapkan mampu membawa Madrid mengakhiri musim sebaik mungkin.

Bagaimanapun, Casemiro menegaskan skuat Madrid tetap saling mendukung ketika kalah. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Tahun yang Rumit

Musim 2018/19 in berjalan buruk bagi Madrid. Mereka banyak menelan kekalahan di laga-laga yang seharusnya mudah. Suasana skuat Madrid sudah telanjur negatif, dan butuh waktu untuk mengembalikan aura positif tersebut.

"Real Madrid harus melakukan yang terbaik yang bisa mereka perbuat di setiap sesi latihan dan setiap pertandingan," buka Casemiro kepada Marca.

"Kami tahu masa-masa ini sulit tetapi kami semua harus bertanggung jawab. Ini adalah tahun yang rumit dan kami berusaha kembali lebih kuat musim depan."

2 dari 2 halaman

Bersama-sama

Lebih lanjut, Casemiro menegaskan bahwa skuat Madrid akan terus menyatu dan melewati kekalahan ini bersama-sama. Mereka juga merasa kekalahan itu bukan karena Valencia tampil lebih baik, hanya Madrid kesulitan ketika mereka mencetak gol.

"Kami selalu bersama ketika kalah. Ketika salah satu dari kami bermain buruk, kami semua merasakannya. Kami terus bekerja keras."

"Saya tidak berpikir mereka superior. Kami mengontrol babak pertama lalu mereka mencetak gol," sambung dia.

"Kami mengontrol pertandingan, tetapi mereka mencetak gol. Kami bekerja keras di babak kedua, kami mencoba, tetapi mencetak gol tidak mudah."