Mbappe Sangat Nyaris Gabung Madrid, Lalu PSG Melakukan Hal Ini

Mbappe Sangat Nyaris Gabung Madrid, Lalu PSG Melakukan Hal Ini
Kylian Mbappe usai bobol gawang Manchester United, Rabu (13/2/2019). (c) AFP

Bola.net - - Kylian Mbappe ternyata nyaris bergabung dengan Real Madrid sebelum akhirnya memilih PSG pada awal musim 2017/18 lalu. Dia tidak jadi ke Madrid hanya karena pimpinan PSG yang bekerja sangat keras untuk meyakinkan Mbappe.

Pemain 20 tahun ini memang dikenal sebagai salah satu calon pemain terbaik dunia di masa mendatang. Di usia yang begitu muda, dia sudah membantu Prancis menjuarai Piala Dunia dan meraih penghargaan pemain muda terbaik.

Mbappe sudah lama dikenal sebagai penggemar berat Cristiano Ronaldo dan Real Madrid. Sebab itu, kepindahannya ke Madrid dinilai hanya masalah waktu.

Meski demikian, pada akhirnya PSG yang terlebih dahulu mendapatkan Mbappe. Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Kerja Keras PSG

Luis Ferrer, staf direktur olahraga PSG merupakan salah satu sosok penting dalam transfer Mbappe ke klub tersebut. Dia menjelaskan bahwa PSG sebenarnya sempat pesimistis bisa mendapatkan Mbappe, tapi pada akhirnya mereka berhasil merayu Mbappe dengan bekerja keras.

"Kami harus berkerja dua kali lipat dari yang dilakukan Real Madrid. Kami pergi ke rumah dia, kami bicara dengan orang-orang terdekatnya, kami menunjukkan proyek kami, kami harus melakukan banyak hal untuk membuktikan bahwa kami benar-benar menginginkan dia," buka Ferrer kepada AS.

"Membuktikan bahwa kami akan mewujudkan transfer itu, bahwa dia penting bagi kami. Untungnya, Kylian percaya pada kami dan kami bisa menutup transfer tersebut."

2 dari 3 halaman

Nyaris Tak Mungkin

Nyaris Tak Mungkin

Kylian Mbappe. (c) AFP

Menurut Ferrer, peluang PSG mendapatkan Mbappe saat itu sangatlah tipis. Sebab di saat yang sama Zinedine Zidane menghubungi Mbappe langsung dari Real Madrid, dan kala itu dia percaya Mbappe akan memilih Madrid.

"Ketika Zidane dan Real Madrid menelepon, setelah dia melihat mereka menjuarai dua Liga Champions saat itu, sangat sulit berpikir bahwa kami bisa meyakinkan dia."

"Kami melakukan segala hal yang bisa anda bayangkan untuk meyakinkan dia dan keluarganya," lanjutnya.

"Kami harus meyakinkan dia bahwa ini belum saatnya meninggalkan Prancis. Itulah salah satu poin utama kami. Kuncinya adalah mengatakan 'bertahanlah di Prancis, buktikan di sini, lalu setelahnya anda bisa pergi untuk mendulang pengalaman sebagai pemain asing di tempat lain'," tandas Ferrer.