Lionel Messi, Satu-Satunya Daya Tarik Sepak Bola Tanpa Penonton

Lionel Messi, Satu-Satunya Daya Tarik Sepak Bola Tanpa Penonton
Bintang Barcelona, Lionel Messi (c) AP Photo

Bola.net - Pertandingan tanpa penonton selalu dipandang negatif di dunia sepak bola. Bermain tanpa riuh suporter di stadion terasa seperti hukuman, para pemain kehilangan faktor pendukung yang terkadang bisa memberikan tambahan energi.

Lihat saja yang terjadi pada Bundesliga beberapa pekan terakhir. Memang pertandingan berjalan dengan baik, tapi ada rasa hambar yang tidak bisa diabaikan. Bahkan selebrasi gol terasa biasa.

Hal yang sama pun diyakini bakal terjadi di liga-liga lainnya, seperti Premier League, Serie A, dan La Liga. Namun, khusus untuk La Liga, sepertinya mereka sedikit beruntung punya pemain sekelas Lionel Messi.

Alasannya sederhana. Permainan Messi tetap memukau dan masih bisa dinikmati meski tanpa penonton. Selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Sudah Dua Bulan

Pandangan di atas disampaikan oleh analis sepak bola Eropa, Gary Lineker. Menurutnya, menonton Messi bermain akan selalu jadi pengalaman luar biasa, bahkan jika harus melihatnya dari layar kaca.

"Kita belum lagi melihat dia [Messi] lebih dari dua bulan karena pandemi virus corona, tapi sepertinya La Liga bakal dilanjutkan sesegera mungkin dengan laga tanpa penonton," ungkap Lineker kepada BBC.

"Memang rasanya tidak akan sama tanpa penonton, tidak perlu diragukan lagi. Namun, mungkin Messi adalah satu hal yang tetap bisa kita nikmati soal sepak bola tanpa penonton."

2 dari 2 halaman

Aksi Ajaib Messi

Maksud Lineker tentang permainan messi di atas adalah bagaimana kapten Barcelona itu selalu bisa menghibur fans dengan keajaibannya di lapangan. Messi bisa melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Melihat Messi sedikit saja, bahkan hanya dari televisi, merupakan hal yang sangat dibutuhkan dan akan sangat dihargai oleh banyak orang, termasuk saya," lanjut Lineker.

"Setiap kali saya melihat dia, bahkan di hari-hari buruknya, ada momen-momen di mana Anda berpikir: 'Bagaimana dia melakukan itu?'."

"Dia melakukannya mungkin tiga-empat kali dalam pertandingan padahal saya mungkin hanya bisa satu kali melakukannya sepanjang karier saya. Dia melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan orang lain," tutupnya.

Sumber: Sport