Lionel Messi, Raja di Atas Segala Raja

Lionel Messi, Raja di Atas Segala Raja
Lionel Messi (c) AFP

Bola.net - - Setelah mencetak hattrick untuk Watford ke gawang Cardiff City akhir pekan lalu, Gerard Deulofeu sempat berpikir dia akan jadi topik utama pada pekan tersebut. Deulofeu sempat merasa sebagai raja. Namun, begitu melihat apa yang diperbuat Lionel Messi pada Sevilla, dia langsung merasa inferior.

Ya, Messi juga mencetak hattrick alias trigol ke gawang Sevilla, membantu Barca menang 4-2. Tiga gol tersebut seakan-akan merupakan cara Messi menjawab kritik yang meragukan kemampuannya dalam beberapa pekan terakhir.

Deulofeu juga pernah menyaksikan secara langsung kehebatan Messi. Dia pernah membela Barcelona pada beberapa tahun lalu, dan saat itulah dia melihat keajaiban Messi yang sebenarnya.

Bagaimana cerita lucu Deulofeu soal Messi? Baca pengakuan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 3 halaman

Kontrol Sempurna

Deulofeu menjelaskan Messi adalah salah satu pemain sempurna. Saat membela Barca dulu, dia pernah memberikan umpan yang buruk pada Messi. Umpan tersebut terlalu keras, terlalu berat, tapi Messi ternyata bisa mengontrolnya dengan begitu mudah.

"Saya pikir saya merupakan raja pada akhir pekan lalu sampai saya melihat Messi di [Estadio Sanchez] Pizjuan," kata Deulofeu kepada Marca.

"Dia adalah pemain luar biasa, saya sangat menikmati permainan dia."

"Saya memiliki anekdot soal dia. Saya ingat pernah memberinya bola yang mungkin seberat batu, dan saya akan meminta maaf dengan segera, tapi ternyata dia menerima bola itu dengan luar biasa," sambungnya.

2 dari 3 halaman

Tidak Menyesal

Tidak Menyesal

Gerard Deulofeu (c) Ist

Lebih lanjut, Deulofeu tidak pernah menyesali masanya berkarier di Barcelona, meski hanya berjalan pendek dan lebih banyak duduk di bangku cadangan. Dia pernah bermain bersama pemain yang terbaik, dan karena itulah dia tetap bahagia.

"Saya menikmati masa saya di Barcelona, meski berjalan pendek. Saya bermain bersama yang terbaik, tapi saya juga harus menemukan karier saya sendiri."

"Barcelona adalah rumah saya, saya berada di tim terbaik di dunia, tapi saya tidak merasa penting. Saya adalah pemain spesial, saya tidak punya banyak kesabaran dan saya harus banyak bermain," sambungnya.