Konspirasi di Barcelona: Ada Andil Real Madrid di Balik Kepergian Lionel Messi?

Konspirasi di Barcelona: Ada Andil Real Madrid di Balik Kepergian Lionel Messi?
Bintang Barcelona, Lionel Messi. (c) AP Photo

Bola.net - Barcelona telah mengumumkan alasan di balik perpisahan dengan sang bintang, Lionel Messi. Namun beberapa dugaan liar masih bertebaran di tengah-tengah publik sampai saat ini.

Beberapa hari yang lalu, Barcelona memberikan kejutan besar kepada publik dengan menyatakan bahwa Lionel Messi takkan diikat kontrak baru. Artinya, sang bintang bisa berlabuh di klub lain pada musim panas ini.

Dikatakan kejutan besar karena, jauh sebelumnya, Barcelona selalu melontarkan keyakinan bisa memberikan kontrak baru kepada Messi. Bahkan di tengah-tengah himpitan ekonomi yang dialami sekarang ini.

Dalam pernyataannya, Barcelona mengumumkan bahwa Messi takkan diikat dengan kontrak baru disebabkan oleh regulasi La Liga. Di mana mereka akan melampaui salary cap jika nekat merekrut kembali Messi pada musim panas ini.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Joan Laporta Diancam

Tidak semua orang percaya dengan pernyataan Barcelona, termasuk Jaume Llopis selaku mantan anggota komisi Espai Barca. Ia percaya bahwa ada andil presiden Real Madrid, Florentino Perez, di balik kepergian Messi.

Ini tidak menyangkut soal rivalitas, melainkan kerja sama. Perez diklaim meyakinkan Laporta untuk tidak memberikan kontrak baru kepada Messi bersama CEO Barcelona, Ferran Reverter, sebagai bentuk protes atas kerja sama La Liga dengan CVC.

"CEO [Reverter] mengancam Joan Laporta dengan pengunduran diri, dan dia memiliki kontrak yang ketat, jika menandatangani [kesepakatan La Liga] dengan CVC," ujar Llopis kepada Cadena SER.

"Laporta ditekan oleh CEO-nya dan, di sisi lain, Florentino meyakinkan dia. Mereka meyakinkan bahwa dia [Laporta] harus mengusir Messi dan tidak menandatangani kontrak dengan CVC," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Gara-gara European Super League?

Sebagai informasi, La Liga baru-baru ini mencapai kesepakatan kerja sama dengan CVC Capital Partners soal penjualan saham sebesar 10 persen. 90 persen dari hasil penjualan saham akan dibagikan kepada setiap peserta La Liga.

Barcelona dan Real Madrid kebagian jatah 280 juta euro. Nilai itu seharusnya sudah cukup buat mempertahankan Messi. Tapi, di sisi lain, akan meratakan proyek European Super League yang tengah dirancang kembali.

Kesepakatan dengan CVC membuat Barcelona dan Real Madrid jadi tak punya alasan membangun European Super League. Di mana faktor ekonomi selalu menjadi dalih mereka menggelar kompetisi kontroversial tersebut. Real Madrid sendiri telah melakukan aksi protes untuk menentang keputusan La Liga bekerja sama dengan CVC.

"Laporta diyakinkan oleh Ferran Reverter, CEO baru, bahwa tidak mungkin untuk bekerja sama dengan CVC, dan oleh Florentino Perez, dengan proyek European Super League," pungkas Llopis.

(Cadena Ser - via Marca)