Kisah Xabi Alonso: Tinggalkan Real Madrid untuk Guardiola, Saksikan Kekuatan Jurgen Klopp

Kisah Xabi Alonso: Tinggalkan Real Madrid untuk Guardiola, Saksikan Kekuatan Jurgen Klopp
Xabi Alonso (c) AFP

Bola.net - Xabi Alonso menyebut nama Pep Guardiola di balik keputusannya meninggalkan Real Madrid untuk Bayern Munchen beberapa tahun lalu. Jika tidak ada Pep, Alonso mungkin bakal bertahan di Madrid lebih lama.

Kala itu, Alonso sudah melewati lima tahun luar biasa di Santiago Bernabeu. Kemudian dia membuat keputusan kontroversial ketika mengajukan permintaan transfer ke Bayern pada tahun 2014.

Alonso meninggalkan Madrid hanya tiga bulan setelah menyumbangkan tenaganya pada perjalanan meraih trofi Liga Champions. Lalu dia menghabiskan tiga tahun di Jerman sebelum akhirnya memutuskan pensiun.

Tidak banyak pemain yang benar-benar mau meninggalkan klub sebesar Madrid untuk pindah ke klub lain, bahkan yang sebesar Bayern. Apa alasan Alonso? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 2 halaman

Ada Guardiola!

Bagi Alonso, hanya ada satu alasan kuat untuk meninggalkan Madrid saat itu: Guardiola di Bayern. Dia mengaku sangat penasaran dengan cara kerja pelatih genius tersebut.

"Saya sangat penasaran untuk mencari tahu rahasianya [Guardiola]. Dia punya antusiasme natural yang tidak habis-habis. Musim sepak bola berjalan panjang, tapi Pep tampak tidak pernah lelah sampai akhir," kata Alonso kepada The Athletic via Goal internasional.

"Dia selalu waspada, selalu siap. Bagi para pemain, mungkin sikap itu memberi kami tenaga ekstra pada momen-momen yang paling penting."

2 dari 2 halaman

Menderita

Uniknya, ternyata tidak hanya Guardiola yang mengajarkan sesuatu pada Alonso. Di sisi negara Jerman lainnya, ada tim bernama Borussia Dortmund yang juga luar biasa. Saat itu, Dortmund bermain di level tinggi di bawah Jurgen Klopp.

"Saya tidak bisa menikmati pertandingan melawan mereka [Dortmund] sebab mereka membuat segalanya begitu intens, Anda nyaris hancur," sambung Alonso.

"Seakan-akan mereka ingin mengurung Anda. Dia [Klopp] ingin menjebak Anda. Ada tekanan intens yang begitu rapi. Saya selalu tertekan sepanjang pertandingan."

"Namun, saya menikmati suasananya sebab pertandingan lawan mereka sangat penting. Tantangan mengalahkan Dortmund benar-benar besar," tutupnya.

Sumber: Goal