Kiper-kiper Ikonik La Liga: 5 Pemenang Penghargaan Zamora Terbaik di Era Modern

Kiper-kiper Ikonik La Liga: 5 Pemenang Penghargaan Zamora Terbaik di Era Modern
Jan Oblak (c) AP Photo

Bola.net - Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, diunggulkan untuk memenangi penghargaan kiper terbaik La Liga Santander musim ini.

Sebagai informasi, trofi Zamora ini mulai diperkenalkan pada 1958. Trofi ini diberikan kepada kiper dengan rasio gol terendah dalam semusim di La Liga.

Selain Courtois, beberapa nama kiper yang juga menjadi kandidat meraih gelar Zamora pada musim ini, ada nama Jan Oblak, Unai Simon, David Soria, hingga kiper Barcelona, Marc-Andre te Stegen.

Sementara Courtois diunggulkan untuk memenangi penghargaan ini untuk yang ketiga kalinya, mari kita simak lima kiper ikonik lainnya yang berhasil memenangi penghargaan ini dalam beberapa tahun terakhir.

1 dari 5 halaman

Jan Oblak (Atletico Madrid)

Jan Oblak (c) LaLigaJan Oblak (c) LaLiga

Mulai dari yang teranyar. Kiper Atletico ini memiliki reputasi sebagai salah satu kiper terbaik dalam beberapa tahun terakhir, dan ia berhasil meraih penghargaan Zamora dalam empat musim beruntun (2015-16, 2016-17, 2017-18, 2018-19). Ia bagaikan sebuah tembok kokoh dibawah mistar Los Colchorenos sejak ia bergabung dari Benfica pada tahun 2014. Oblak adalah bintang bagi Atletico yang memainkan gaya sepak bola bertahan.

2 dari 5 halaman

Victor Valdes (Barcelona)

Victor Valdes (c) LaLigaVictor Valdes (c) LaLiga

Karir internasional Valdes kalah pamor dari rivalnya di El Clssico, Iker Casillas, tapi ia berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah La Liga dan Barcelona dengan raihan lima penghargaan Zamora, dan empat di antaranya ia dapatkan secara beruntun, yakni di tahun 2008 hingga 2012.

Valdes nyaman memainkan bola di kakinya dan juga sering melakukan penyelamatan di momen-momen krusial, menjadikannya sebagai kiper terbaik bagi Barcelona di tahun 2000an hingga 2010an. Ia adalah legenda bagi sepak bola Spanyol.

3 dari 5 halaman

Roberto Abbondanzieri (Getafe CF)

Roberto Abbondanzieri (c) LaLigaRoberto Abbondanzieri (c) LaLiga

Kiper timnas Argentina ini meraih penghargaan Zamora di musim 2006/07 ketika membela Getafe, yang mencatatkan rekor pertahanan terbaik di LaLiga Santander musim itu.

El Pato – Si Bebek – menjadi kesayangan para penggemar Getafe dalam tiga musimnya bersama tim dari pinggir kota Madrid tersebut diantara karirnya di Argentina bersama Boca Juniors. Meskipun banyak yang lupa betapa luar biasanya ia sebagai kiper, ia berhasil masuk daftar 10 kiper terbaik di tahun 2000an oleh Federasi Internasional Sejarah dan Statistik Sepak Bola (IFFHHS).

4 dari 5 halaman

Santiago Canizares (RC Celta, Valencia)

Santiago Canizares ketika bermain di Valencia. (c) LaLigaSantiago Canizares ketika bermain di Valencia. (c) LaLiga

Canizares dikenang oleh penggemar sepak bola berkat rambutnya yang pirang dan gerakan refleksnya, dan ia berhasil meraih empat penghargaan Zamora bersama dua tim berbeda dalam karirnya. Penghargaan Zamora pertamanya didapatkan ketika membela RC Celta di musim 1992/93, dan penghargaan musim itu ia bagi dengan Francisco Liano, kiper RC Deportivo.

Di akhir tahun 1990an, ia pindah ke Valencia CF. Bersama Los Che, ia memenangi tiga penghargaan Zamora (musim 2000/01, 2001/02 and 2003/04), dan menjadi ikon kesuksesan klub di akhir tahun 1990an dan awal 2000an.

5 dari 5 halaman

Jacques Songo?o (RC Deportivo)

Jacques Songo’o (c) LaLigaJacques Songo’o (c) LaLiga

Satu-satunya kiper asal Afrika yang berhasil memenangi penghargaan Zamora, dan salah satu pemain asing terbaik di LaLiga dalam beberapa dekade terakhir, kiper timnas Kamerun, Songo’o, memenangi penghargaan ini di musim 1996/97 – musim pertamanya di Spanyol – bersama RC Deportivo, yang mengakhiri musim 1996/97 di peringkat tiga, di bawah Real Madrid dan Barcelona. Songo’o dikenang karena selalu bermain dengan celana panjang, dan kiper asal Yaounde ini akhirnya berhasil memenangi LaLiga di musim 1999/2000, dan tinggal di A Coruña setelah pensiun.

Sumber: La Liga