Kata Odegaard: Berteman di Real Madrid Itu Sulit

Kata Odegaard: Berteman di Real Madrid Itu Sulit
Martin Odegaard (c) AP Photo

Bola.net - Martin Odegaard memutuskan meninggalkan Real Madrid sepenuhnya pada musim panas 2021 lalu. Keputusan ini cukup berani untuk ukuran pemain muda.

Odegaard dibeli Madrid pada tahun 2015 lalu, saat dia baru berusia 16 tahun. Kala itu, Odegaard sudah mencuri perhatian sebagai salah satu bibit muda calon pemamin top.

Namun, meski berstatsus sebagai pemain Madrid, Odegaard justru lebih seirng membela klub lain. Dia pernah dipinjamkan ke Heerenveen, Vitesse, Real Sociedad, hingga Arsenal.

Akhirnya, Odegaard mempermanenkan transfer ke Arsenal musim panas lalu dan kini jadi salah satu pemain andalan Mikel Arteta.

1 dari 3 halaman

Masa-masa sulit

Meninggalkan Madrid tentu keputusan sulit, terlebih karena Odegaard masih 22 tahun, seharusnya masa depannya cerah. Namun, dia mengaku kesulitan karena tidak banyak mendapatkan kesempatan bermain untuk tim inti.

"Ada banyak masa-masa sulit, baik bersama tim utama maupun tim kedua [Real Madrid Castilla]," ujar Odegaard kepada TV2 via Marca.

"Namun, berada di sekitar pemain-pemain terbaik membuat saya jadi lebih kuat. Saya bertumbuh berkat Madrid dan saya belajar dari pemain-pemain seperti Ramos dan Cristiano."

2 dari 3 halaman

Tidak mudah berteman

Tidak mudah berteman

Pemain Arsenal Martin Odegaard. (c) AP Photo

Selain itu, Odegaard mengakui bahwa masa adaptasinya di Madrid sulit. Dia tidak bisa berteman dengan mudah, khususnya karena dia adalah pemain muda dari liga lain yang berada di tengah-tengah pemain top.

"Ketika Anda berada di level tertinggi, tidaklah mudah dalam berteman dan semacamnya. Khususnya jika Anda masih muda dan datang dari luar," lanjut Odegaard.

"Saya datang dari kultur ruang ganti yang berbeda dan tentu tidak mudah menyesuaikan diri dengan ruang ganti seperti di Madrid."

3 dari 3 halaman

Pengalaman penting

Meskipun demikian, Odegaard mengaku beruntung pernah mendulang pengalaman berharga di Madrid yang membuatnya jadi pemain lebih kuat.

"Memang masa-masa itu sulit, tapi itu membuat saya jadi lebih kuat dan saya senang memiliki pengalaman itu," tandasnya.

Sumber: Marca