Karanka Ungkap Intrik Internal Real Madrid

Karanka Ungkap Intrik Internal Real Madrid
Karanka ungkap intrik internal di Madrid. (c) Bola.net
Bola.net - Aitor karanka telah resmi menjadi pelatih Middlesbrough. Sejak meninggalkan pos sebagai asisten Jose Mourinho di Real Madrid, Karanka memilih untuk berpisah dengan sang mentor meski Mou sebenarnya ingin mengajaknya ke Chelsea.

Tahun terakhir Karaka di Madrid bisa dikatakan sebagai tahun paling 'panas'. Konflik internal memecah belah Los Blancos dan hal itu sudah terkuak secara terbuka.

Merasa beban sebagai penggawa Madrid sudah berakhir, Karanka bersedia membuka semua intrik dan perseteruan antar elemen Madrid. Ia menunjukkan kacaunya ruang ganti Madrid musim lalu.

Tanpa canggung, Karanka juga membuka kehebatan dan kelemahan para penggawa Madrid. Ia menegaskan kembali bahwa di era Mourinho, tidak boleh ada pemain yang merasa lebih besar dari klub.

Berikut adalah kutipan wawancara Karanka dengan La Sexta yang menguak intrik internal di Real Madrid. (as/hsw)
1 dari 8 halaman

Menepikan Casillas

Menepikan Casillas

Salah satu keputusan paling kontroversial Jose Mourinho adalah memarkir Iker Casillas di bench dan memainkan Diego Lopez. Karanka memberikan alasannya.

Kami sudah berpikir panjang dan lama soal itu. Kami tahu siapa Iker dan dia jelas bukan sekadar pemain tua. Ketika anda membuat keputusan seperti itu, anda harus siap menerima semua konsekuensinya. tapi sebagai pelatih anda harus selalu mementingkan yang terbaik bagi tim.

Saat itu, kami menganggap Iker harusnya bisa melakukan segalanya dengan lebih baik. Saya tak tahu apakah dia bisa menerima keputusan itu dengan baik atau tidak. Tapi dia seharusnya tahu karena dia pernah bermain bersama pemain-pemain seperti Fernando Hierro, Manolo Sanchis dan Raul... Harusnya dia bisa mengerti.

Saya adalah teman Iker, tapi hubungan kami tak pernah sama lagi. Selama saya menjadi pelatih di Madrid, terutama menjelang kepergian saya, hubungan kami tak lagi bagus.

Sekarang Carlo Ancelotti memegang kendali Madrid. Dia memutuskan bahwa Diego Lopez adalah kiper yang lebih bagus. Diego kini menjadi pilihan pertama.
2 dari 8 halaman

Casillas Menelepon Xavi

Casillas Menelepon Xavi

Ketika persaingan Real Madrid dan Barcelona FC mencapai puncaknya, Casillas memutuskan untuk menelepon Xavi. Casillas ingin mendinginkan tensi antar pemain dari kedua klub, terutama ketika mereka berkumpul di timnas Spanyol.

Sepanjang sejarah, hal itu belum pernah terjadi. Seorang pemain tak pernah menelepon pemain lain dari klub rival untuk menawarkan 'gencatan senjata'.

Selama tiga musim saya di Madrid, ada beberapa pertandingan di mana kedua tim saling menendang satu sama lain. Namun saya tak pernah mendengar ada orang yang mengatakan bahwa persaingan itu memengaruhi persatuan di timnas Spanyol.
3 dari 8 halaman

Kebocoran di Pers

Kebocoran di Pers

Karanka mengakui bahwa Real Madrid juga memiliki mata-mata yang suka membocorkan rahasia klub kepada pers. Yang paling sering dibocorkan adalah daftar skuat serta starting line-up Madrid. Karanka tahu siapa pelakunya tetapi menolak untuk memberitahukannya.

Saya sempat diberitahu bahwa saya adalah mata-mata dalam tim. Mereka berpikir bahwa saya membocorkan informasi internal klub sebagai 'sogokan' agar pers memperlakukan saya dengan baik.

Kami berkumpul di hotel tim, berjalan menuju bus tim dan tiga menit kemudian media sudah menerbitkan daftar skuat dan line-up kami. Kadang kebocoran ini terjadi menjelang laga yang sangat penting.

Bahkan kebocoran ini terjadi setelah pertemuan yang sangat rahasia - pertemuan empat mata... Itu cukup mengejutkan.
4 dari 8 halaman

Hubungan Dengan Pemain Madrid Saat Ini

Hubungan Dengan Pemain Madrid Saat Ini

Karanka mengaku masih menjalin hubungan dengan beberapa pemain Madrid saat ini.

Saya masih sering berkomunikasi dengan satu atau dua pemain. Saya tidak terlalu terkejut dengan semua yang telah terjadi. Saya seperti sudah bisa memperkirakannya.
5 dari 8 halaman

Sergio Ramos

Sergio Ramos

Karanka menyebut Sergio Ramos sebagai salah satu sosok paling berpengaruh di ruang ganti Madrid. Meski demikian, Ramos juga memiliki kelemahan.

Sergio adalah bek terbaik di dunia dan dia sebenarnya masih bisa lebih baik lagi. Tapi dia adalah Sergio... Kadang dia terlalu percaya diri dan itu membuat performanya berhenti menanjak.

Dia dikritik keras setelah gagal dalam adu penalti melawan Bayern Munich. Namun dia kemudian berhasil mencetak penalti dengan gaya Panenka. Keberhasilan itu membuatnya merasa semakin kuat.

Iker dan Sergio adalah para pemimpin di ruang ganti Madrid. Mereka adalah sosok-sosok yang akan muncul jika keadaan menjadi sulit bagi tim.
6 dari 8 halaman

Alvaro Arbeloa

Alvaro Arbeloa

Banyak yang menilai Alvaro Arbeloa sudah tak pantas lagi menjadi bagian Real Madrid. Lebih jauh lagi, ada yang menganggap Arbeloa tidak pantas masuk skuat timnas Spanyol.

Di dalam skuat Madrid, Alvaro adalah sosok yang paling siap menjadi tameng dan menerima kritik dari luar. Dia adalah pemain yang sangat profesional.

Ada orang yang mengatakan hal-hal tertentu tentang Alvaro. Ada yang bertanya bagaimana mungkin pemain seperti dia bisa menjadi juara dunia... Itu pertanyaan yang menggelikan.
7 dari 8 halaman

Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo

Seperti halnya Casillas, Ronaldo awalnya adalah sosok yang tak pernah bisa digeser di Madrid. Namun Karanka menegaskan bahwa dalam tim asuhan Mourinho, tak boleh ada pemain yang merasa lebih besar dari klub.

Sama saja.. Kadang para pelatih suka menuntut seorang pemain untuk memberikan lebih. Kami tidak hanya sekadar meminta, kami bersungguh-sungguh.

Cristiano, anda bisa melihat sendiri, selalu bisa memberikan lebih. Tapi para pelatih Madrid sudah memiliki pandangan yang jelas; dalam keadaan apa pun, siapa pun tak boleh menjadi lebih besar dari klub. Siapa pun pemain itu.
8 dari 8 halaman

Xabi Alonso

Xabi Alonso

Karanka memuji Xabi Alonso yang sudah bisa kembali ke performa bagus setelah mengalami cedera yang cukup panjang. Namun Karanka mengincar Alonso bukan sebagai pemain, ia ingin Alonso menjadi asistennya kelak.

Xabi sepertinya sudah kembali ke performa terbaiknya setelah mengalami cedera. Dia begitu penuh dengan energi dan telah berhasil mendapatkan tempatnya kembali di tim utama. Dia sudah bermain di tempat yang membuatnya nyaman.

Saya akan dengan sangat senang hati menerimanya bergabung dengan saya. Entah sebagai pemain atau asisten saya... Apa pun yang dia sukai, saya siap menerimanya.