Jejak Emas Line-up La Masia di Barcelona 2012: Ke Mana Mereka Sekarang?

Jejak Emas Line-up La Masia di Barcelona 2012: Ke Mana Mereka Sekarang?
Iniesta dan Messi. (c) AFP

Bola.net - Pamor La Masia belakangan kembali terangkat setelah performa Ansu Fati yang gemilang. Pemain 17 tahun itu seolah menyudahi dahaga fans Barcelona melihat pemain top yang lahir dari La Masia.

Belakangan, sulit menemukan pemain jebolan La Masia yang bermain reguler di Barcelona. Setelah generasi Sergi Roberto, para pemain didikan klub lebih banyak keluar dari Barcelona untuk mendapat menit bermain.

Adama Traore menjadi salah satu contohnya. Winger yang kini membela Wolves itu harus hijrah ke Inggris setelah kesulitan menembus tim utama Barcelona. Traore pun sukses besar di Inggris.

Pada November 2012 saat menjajal Levante, Blaugrana menurunkan pemain asal akademi mereka yang termasyur, La Masia. Sesuatu yang mustahil dilakukan klub-klub lain.

Setelah Martin Montoya menggantikan Dani Alves yang cedera pada menit ke-14 dalam kemenangan 4-0 di Levante, Barca berisikan pemain-pemain yang mereka didik sendiri. Sebelas pemain di lapangan, semuanya jebolan La Masia.

Pada era itu, Barcelona tampil sangat dominan di Spanyol dan berjaya di Eropa. Semua itu berkar kontribusi para pemain jebolan La Masia. Paling tidak, ada delapan pemain yang punya karir bagus.

Lantas, bagaimana nasib generasi emas itu?

1 dari 11 halaman

Victor Valdes

Victor Valdes

Victor Valdes (c) AFP

Setelah meninggalkan Barcelona pada 2014, Valdes sempat bermain singkat di Inggris bersama Manchester United dan Middlesbrough sebelum gantung sarung tangan.

Pemain berusia 38 tahun itu kemudian memulai karier sebagai pelatih dan kembali ke Barcelona sebagai pelatih U-19 pada 2019 tetapi dipecat setelah hanya 80 hari bertugas. Ia sekarang bertanggung jawab atas tim Divisi IV Spanyol, UA Horte.

2 dari 11 halaman

Martin Montoya

Martin Montoya

Martin Montoya (c) FCIM

Montoya tidak dapat bersaing dengan Dani Alves di pos bek kanan Barcelona. Ia memutuskan bergabung dengan Valencia pada 2016 setelah kontraknya dengan Barcelona berakhir.

Sang bek kanan menghabiskan dua tahun di Mestalla sebelum pindah ke Liga Inggris bersama Brighton pada 2018. Ia membuat 56 penampilan untuk Seagulls tetapi akhirnya kalah bersaing dengan Tariq Lamptey.

Montoya kembali ke Spanyol bersama Real Betis pada tahun 2020. Martin Montoya tak pernah benar-benar tampil bersinar seperti rekan-rekannya yang lain.

3 dari 11 halaman

Gerard Pique

Gerard Pique

Gerard Pique (c) AP Photo

Pique hingga kini masih hadir di jantung pertahanan Barcelona. Total ia telah membuat penampilannya yang ke-500 untuk klub pada Agustus 2019.

Gerard Pique menjadi pemain yang sangat penting bagi Barcelona. Seperti seniornya, Carles Puyol, Gerard Pique akan dikenang sebagai salah satu legenda Barcelona.

4 dari 11 halaman

Carles Puyol

Carles Puyol

Carles Puyol (c) AFP

Puyol akhirnya gantung sepatu pada akhir musim 2013-2014, setelah memenangkan 18 gelar selama 15 tahun kariernya di tim utama Barcelona.

Dia awalnya tinggal bersama klub dan diangkat sebagai asisten direktur sepak bola mereka tetapi mengundurkan diri beberapa bulan kemudian.

Pria berusia 42 tahun itu sekarang menjalankan agensi bersama sesama lulusan La Masia, Ivan de la Pena dan menolak tawaran untuk menjadi direktur olahraga Barcelona pada 2019.

5 dari 11 halaman

Jordi Alba

Jordi Alba

Jordi Alba (c) AP

Alba menghabiskan tujuh tahun di akademi muda La Masia sebelum berkembang menjadi salah satu bek kiri terbaik di Eropa saat di Valencia.

Dia telah memenangkan lima gelar liga, empat Piala Spanyol, dan Liga Champions sejak kembali ke Nou Camp pada tahun 2012. Hingga kini ia masih menjadi andalan Blaugrana.

6 dari 11 halaman

Sergio Busquets

Sergio Busquets

Gelandang andalan Barcelona, Sergio Busquets. (c) AP Photo

Sejak menembus tim utama di bawah Pep Guardiola pada 2008, Busquets telah memenangkan segalanya di Camp Nou.

Meskipun gelandang belia Frenkie de Jong datang, pemain berusia 32 tahun itu tetap menjadi bagian integral dari tim mereka dan membuat 43 penampilan di semua kompetisi pada musim 2019-2020.

"Saya belum pernah melihat diri saya di tempat lain," kata Busquets kepada Diario Sport pada November 2018.

“Saya selalu berkata bahwa saya tidak akan menjadi lebih baik di tempat lain. Saya dan klub dibuat untuk satu sama lain. Saya bisa menikmati berada di rumah, di klub terbaik di dunia, dengan para pemain terbaik, berjuang untuk gelar setiap tahun. Memenangkan mayoritas di antaranya. Praktis tidak ada tempat lain yang bisa membuat Anda melakukan itu," timpalnya lagi.

7 dari 11 halaman

Xavi

Xavi

Xavi, mantan maestro lini tengah Barcelona (c) Bola.net

Setelah mengangkat trofi Liga Champions pada penampilan ke-767 dan terakhirnya untuk Barcelona, Xavi bergabung dengan klub Qatar Al Sadd pada 2015.

Sang gelandang memenangkan Liga Bintang Qatar, Piala Sheikh Jassim, Piala Qatar, dan Piala Super Qatar selama empat tahun bersama klub.

Dia menjadi pelatih mereka setelah pensiun pada 2019 dan dilaporkan menolak tawaran untuk melatih Barcelona pada Januari 2020.

“Ada banyak gangguan eksternal di sekitar klub, banyak masalah di luar lapangan dan menurut saya sekarang bukan waktu yang tepat,” kata Xavi kepada majalah Icon pada Agustus 2020.

“Pada bulan Januari saya memberi tahu mereka bahwa ini bukan waktu yang tepat dan mereka tidak menghubungi saya sejak itu. Saya senang untuk terus mendapatkan pengalaman dan menantang diri saya sendiri dan tentu saja, suatu hari akan menjadi kehormatan bagi saya untuk melatih Barca.”

8 dari 11 halaman

Cesc Fabregas

Cesc Fabregas

Cesc Fabregas dan Lionel Messi (c) AFP

Setelah meninggalkan La Masia ke Arsenal saat remaja, Fabregas menjelma menjadi gelandang serang terbaik di pentas Premier League. Ia kembali ke Barcelona pada 2011.

Namun, pemain internasional Spanyol itu gagal membuktikan dirinya sebagai pemain reguler tim utama, dan pindah kembali ke London bersama Chelsea pada 2014.

Setelah memenangkan dua gelar Liga Inggris selama empat setengah tahun bersama The Blues, pemain berusia 33 tahun itu kini bermain untuk Monaco di Ligue 1.

9 dari 11 halaman

Pedro

Pedro

Pedro Rodriguez meraih gelar juara Liga Europa 2018-19 (c) AP Photo

Meski mencetak 99 gol dalam 321 penampilan untuk Barcelona, Pedro dianggap aset surplus pada tahun 2015 dan bersatu kembali dengan Fabregas di Chelsea.

Sang penyerang sayap mengumpulkan banyak gelar di Stamford Bridge, memenangkan Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Europa sebelum bergabung dengan AS Roma dengan status bebas transfer pada 2020.

10 dari 11 halaman

Lionel Messi

Lionel Messi

Sergio Ramos vs Lionel Messi (c) AP Photo

Messi memecahkan rekor dan mencetak gol luar biasa untuk Barcelona 2012. Tidak banyak yang berubah dalam hal itu selama delapan tahun terakhir. Ia kini menjadi kapten Blaugrana.

Musim 2020-2021 besar kemungkinan jadi musim terakhirnya. Setelah kontraknya berakhir musim depan sang penyerang asal Argentina itu punya keinginan menjalani petualangan baru.

11 dari 11 halaman

Andres Iniesta

Andres Iniesta

Andres Iniesta. (c) AFP

Iniesta mengakhiri 22 tahun hubungannya dengan Barcelona pada 2018, setelah memenangkan sembilan gelar La Liga dan empat Liga Champions.

Sang gelandang bergabung dengan Vissel Kobe dengan status bebas transfer dan memimpin tim Jepang itu meraih trofi pertama mereka ketika mereka memenangkan Piala Kaisar pada Januari 2020.

“Saat ini, saya sedang mencoba untuk memperpanjang karier bermain saya sebanyak mungkin, saya ingin menendang bola selama mungkin karena itulah yang membuat saya bahagia,” ungkap Iniesta kepada Guardian pada April 2020.

“Saya memiliki kontrak hingga tahun depan, 2021, tetapi saya melihat banyak hal di akhir setiap musim dan saya merasa baik, termotivasi. Saya ingin terus bermain dan kami senang berada di sini," timpalnya lagi.

Sumber: Planet Football

Disadur dari Bola.com (Penulis: Ario Yosia, 29 Oktober 2020)