
Bola.net - Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dikenal sebagai dalang di balik Europan Super League. Ia pun mengungkapkan alasan kenapa kompetisi yang mengundang kontroversi tersebut harus digelar.
Wacana digelarnya European Super League ramai dibicarakan pada Minggu (18/4/2021) malam WIB. Tepatnya ketika New York Times melaporkan kalau 12 klub raksasa Eropa sudah dipastikan ikut di dalamnya.
Real Madrid, Barcelona, Juventus, Inter Milan dan AC Milan telah menyatakan akan ikut dalam pentas European Super League. Hal yang sama juga disampaikan 'big six' Premier League, Manchester United, Manchester City, Liverpool, Chelsea, Arsenal, dan juga Tottenham.
Advertisement
UEFA dan FIFA kompak akan memberikan hukuman keras kepada klub serta pemain yang terlibat dalam European Super League. Akan tetap, 12 klub yang kemudian disebut sebagai pendiri tetap berpegang teguh pada keyakinannya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Uang Menjadi Motif Utama
Setelah mendapatkan kecaman dan kritik dari berbagai kalangan, timbul sebuah pertanyaan: Mengapa European Super League harus digelar? Apa urgensinya buat dunia sepak bola yang sudah tertata sedemikian rupa ini?
Perez selaku inisiator sekaligus presiden European Super League kemudian memberikan penjelasan. Dapat disimpulkan kalau motif sebenarnya dari European Super League adalah uang.
"Kami kehilangan 5 miliar euro jika dikombinasikan. Real Madrid sendiri mengalami kerugian sebesar 400 juta euro. Banyak klub di Spanyol, Italia, dan Inggris harus segera mencari solusi atas situasi finansial yang buruk ini," kata Perez kepada El Chiringuito.
"Saat anda tidak mendapatkan pemasukan lebih selain dari hak siar televisi, solusinya adalah melakoni laga yang lebih atraktif dengan fans yang bisa menyaksikannya dari seluruh penjuru dunia. Kami berkesimpulan, jika kami memainkan Super League ketimbang Liga Champions, kami bisa meringankan kehilangan kami," lanjutnya.
Liga Champions Kehilangan Daya Pikatnya
Di mata Perez, dunia sepak bola telah kehilangan magisnya dan membutuhkan perubahan. Ia merasa terlalu banyak pertandingan yang tidak atraktif bahkan di kelas Liga Champions sekalipun.
"Sepak bola harus berubah dan menjadi lebih atraktif secara global. Liga Champions telah kehilangan daya pikatnya seperti di tahun 1950. Perubahan terjadi dan bahkan pada saat itu FIFA dan UEFA menentangnya. Tapi begitulah perubahan terjadi di dunia sepak bola," katanya lagi.
"Ada banyak pertandingan dengan kualitas rendah sekarang. Duel Barcelona-Manchester United lebih atraktif daripada Manchester United melawan tim yang biasa-biasa saja di Liga Champions."
"Kami memiliki fans di seluruh belahan penjuru dunia. Di situlah uang berasal. Uang ada utnuk semuanya. Ini piramidanya. Jika klub papan atas memiliki uang, mereka bisa mendapatkan penghasilan untuk semuanya," pungkasnya.
(El Chiringuito - via Football Italia)
Baca Juga:
- Polemik European Super League: Komentar dari Para Pendukung dan Penentang
- Presiden Real Madrid: European Super League akan Menjadi Penyelamat Sepak Bola
- Menunggu Rapat Besar UEFA: Bagaimana Nasib UCL dan UEL Musim Ini?
- Dihantam Cedera, Real Madrid Tidak Boleh Mengeluh
- Akibat ESL, PSG Otomatis Jadi Juara UCL Musim Ini?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 19 April 2021 23:51
Cuan! Dipecat Mulu, Mourinho Malah Tambah Tajir Rp1,9 Triliun!
-
Liga Champions 19 April 2021 18:40
-
Liga Spanyol 19 April 2021 18:23
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:43
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:40
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 06:27
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:57
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 05:50
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...