Gokil! Barcelona Harus Pangkas Beban Gaji Hingga 8 Triliun Rupiah

Gokil! Barcelona Harus Pangkas Beban Gaji Hingga 8 Triliun Rupiah
Selebrasi pemain Barcelona setelah Messi menjebol gawang Getafe, Jumat (23/4/2021) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Masalah keuangan Barcelona benar-benar membuat Joan Laporta kerepotan. Beban utang yang ditinggalkan era presiden sebelumnya jadi sumber masalah hingga sekarang.

Barca harus memotong beban gaji secara ekstrem agar bisa mendaftar pemain pemain baru dan membarui kontrak Lionel Messi. Artinya, saat ini kondisi finansial Barca benar-benar buruk.

Menurut Daily Star, Barca harus memangkas sekitar 400 juta pounds atau sekitar 8 triliun rupiah dari beban gaji mereka musim panas ini supaya memenuhi syarat salary cap La Liga.

Menurut laporan yang beredar, utang Barca mencapai total 1,1 miliar pounds. Angka itu luar biasa besar bahkan untuk ukuran Barca.

1 dari 2 halaman

Belum bisa bereskan kontrak Messi

Barca sudah mendatangkan Sergio Aguero, Eric Garcia, dan Memphis Depay dengan status free transfer musim ini. Mereka juga telah melepas Junior Firpo dan Matheus Fernandes.

Pergerakan itu belum cukup. Barca harus melepas pemain-pemain dengan gaji besar seperti Antoine Griezmann dan Philippe Coutinho. Penjualan dua pemain ini seharusnya bisa menyelamatkan klub.

Di saat yang sama, Barca masih menunggu kesempatan penandatanganan kontrak baru Messi. Sejauh ini Messi belum bisa meneken kontrak baru karena beban gaji Barca sudah melebihi salary cap.

Artinya, Barca harus menjual pemain terlebih dahulu, baru setelahnya Messi bisa meneken kontrak baru.

2 dari 2 halaman

Percaya bisa

Situasi sulit Barca ini diakui langsung oleh sang presiden, Joan Laporta. Meski begitu, dia menjamin bahwa Barca sudah perlahan-lahan mengatasi masalah salary cap tersebut.

"Anda [media] tahu betul batasan-batasan yang muncul karena utang kami. Rasionya begitu besar dan sangat menyulitkan bagi kami," kata Laporta.

"Kami bekerja dengan sangat baik bersama pihak La Liga. Kami harus mengikuti aturan-aturan yang ada, meski sebenarnya kami merasa peraturan di ini jauh lebih ketat daripada negara lainnya."

"Kami yakin, entah dengan memotong beban gaji atau dengan formula lain, La Liga akan menerimanya," tandasnya.

Sumber: Marca