
Bola.net - - Real Madrid mengalami kekalahan mengejutkan saat bertandang ke Stadi Montilivi untuk menghadapi . Madrid yang diprediksi akan menang cukup mudah malah pulang dengan kekalahan 1-2 dari tim promosi itu.
Madrid sebenarnya bisa bermain dominan dalam laga tadi. Namun banyaknya peluang yang mereka ciptakan tidak diakhiri dengan finishing yang tajam, sehingga banyak peluang yang terbuang.
Kekalahan itu begitu tak terduga sehingga banyak fakta-fakta unik yang muncul dari hasil ini. Tentu saja sebagian besar fakta yang dimunculkan membuat Madrid terlihat buruk.
Berikut adalah beberapa fakta pedih kekalahan Real Madrid dari Girona.
Kalah dari Tim Promosi
Sementara itu, Girona adalah tim promosi. Bukan cuma itu, Girona juga baru musim ini bermain di kasta tertinggi Liga Spanyol. Pertandingan tadi juga menjadi pertemuan kompetitif pertama antara kedua klub.
Madrid terakhir kali kalah dari tim promosi La Liga sembilan tahun silam. Madrid mengalami kekalahan 0-2 dari Almeria pada 3 Februari 2008. Saat itu Madrid kalah akibat gol-gol dari Juanito dan Alvaro Negredo.
Namun fakta yang lebih mencengangkan adalah terakhir kali Madrid kalah dari tim debutan La Liga adalah pada 27 tahun silam. Pada 28 Oktober 1990, Real Madrid kalah 1-2 dari tim debutan La Liga; Real Burgos.
Stuani si Antimadridista
Stuani memang sempat berpetualang di kasta pertama dan kedua liga Spanyol, tetapi baru dalam tiga tahun terakhir ia menunjukkan ketajamannya ke gawang Madrid.
Stuani pernah bermain bagi Albacete, Levante, Racing Santander, dan Espanyol sebelum pindah ke Girona. Namun baru saat bergabung dengan Espanyol Stuani memiliki kebiasaan mencetak gol ke gawang Real Madrid setiap musimnya. Dalam laga tadi, Stuani mencetak gol penyeimbang kedudukan bagi Girona. Berikut videonya:
La Liga mengkonfirmasi tren gol Stuani ke gawang Madrid itu.
Stuani's record v Real Madrid
— LaLiga (@LaLigaEN) October 29, 2017
2012/13 (Espanyol) 👉 ⚽️
2014/15 (Espanyol) 👉 ⚽️
2017/18 (Girona) 👉 ⚽️#GironaRealMadrid pic.twitter.com/tjAKxqu3dT
Pada musim 2015-16 dan 2016-17, Stuani bermain di Inggris, membela Middlesbrough.
Ronaldo Penyerang Terburuk Eropa
Dalam enam laga selanjutnya, Ronaldo pun cuma mampu mencetak satu gol saja di La Liga. Ronaldo mencetak gol itu ke gawang Getafe dua pekan silam.
Namun Ronaldo mengalami kering gol bukan karena kurangnya servis dari rekan-rekannya. Hal ini terbukti dari rasio konversi Ronaldo yang hanya 2,5%. Artinya, musim ini, Ronaldo hanya mencetak satu gol meski sudah melepas 40 tembakan. Angka konversi itu adalah yang terburuk dibanding seluruh pencetak gol di lima liga besar Eropa (PL, La Liga, Serie A, Bundesliga, Ligue 1).
Ronaldo memang tidak pernah memiliki rasio konversi yang teramat tinggi di sepanjang kariernya. Ronaldo adalah tipe pemain yang suka melepas tembakan meski hanya memiliki setengah peluang. Namun angka 2,5% itu sangat buruk, bahkan untuk standar Ronaldo sendiri.Cristiano Ronaldo: Of all goalscorers in Europe's top 5 leagues this season, Ronaldo has the worst conversion rate (2.5%) pic.twitter.com/ZtLiJyYlZ9
— WhoScored.com (@WhoScored) October 29, 2017
Sebagai pembanding, berikut adalah rasio konversi gol/tembakan Ronaldo dalam lima musim terakhir:
- Musim 2012-13 - 18%
- Musim 2013-14 - 19%
- Musim 2014-15 - 26%
- Musim 2015-16 - 19%
- Musim 2016-17 - 19%
Meski musim ini memiliki produktivitas yang tinggi di Liga Champions, Ronaldo sepertinya harus mencoba menularkan kinerja apiknya di Eropa ke La Liga.
Awal Terburuk Madrid Sejak Mourinho
Kekalahan di Montilivi itu juga mengakhiri rekor selalu menang Madrid dalam 13 laga away sebelumnya. Itu adalah rekor terpanjang di La Liga sejauh ini.
Situasi Madrid ini hampir sama seperti musim terakhir Jose Mourinho di Madrid. Saat itu, musim 2012-13, Madrid juga merupakan juara bertahan La Liga. Madrid dilanda konflik internal karena Mourinho membelah ruang ganti Madrid. Los Blancos pun mengawali liga dengan cukup buruk.
Dalam sepuluh pertandingan awal, Madrid hanya mengumpulkan 20 poin. Namun posisi Madrid kala itu ada di peringkat delapan klasemen. Pada akhirnya, Mourinho harus meninggalkan Madrid pada akhir musim.
Madrid Sudah Tak Bisa Juara?
Namun secara psikologis, ketertinggalan delapan poin bisa menjadi beban besar bagi penggawa Los Blancos. Pasalnya, Madrid tidak pernah bisa menjadi juara setelah tertinggal delapan poin dari rival mereka di klasemen, demikian dilansir oleh Marca dan Mundo deportivo.
El Real Madrid jamás fue campeón tras tener 8+ puntos de desventaja respecto del líder en cualquier jornada del campeonato. @2010MisterChip pic.twitter.com/zaquG790dI
— Mundo Deportivo (@MundooDeportivo) October 29, 2017
Namun harapan bagi Madrid masih belum sepenuhnya habis. Pada musim 2006-07, Real Madrid juga cuma menorehkan 20 poin dalam 10 pertandingan awal La Liga. Saat itu Barca juga memimpin klasemen dengan 23 poin. Namun musim itu Madrid akhirnya bisa menjadi juara secara cukup dramatis.
Apakah Real Madrid bisa mengejar Barcelona musim ini, dan apa yang harus dilakukan Los Blancos? Ayo kita bahasi di forum BOLA.chat. Klik di sini!
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 29 Oktober 2017 22:54
-
Liga Spanyol 29 Oktober 2017 01:40
-
Liga Spanyol 29 Oktober 2017 01:20
-
Liga Spanyol 29 Oktober 2017 00:15
-
Liga Spanyol 28 Oktober 2017 23:45
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:12
-
Amerika Latin 22 Maret 2025 03:30
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...