El Clasico dalam Setiap Dekade: 10 Momen Bersejarah dari Partai Terbesar di Tingkat Klub

El Clasico dalam Setiap Dekade: 10 Momen Bersejarah dari Partai Terbesar di Tingkat Klub
Bomber Real Madrid, Karim Benzema, bersama bek senior Barcelona, Gerard Pique usai duel El Clasico. (c) AP Photo

Bola.net - Rivalitas dua klub papan atas Spanyol, Barcelona dan Real Madrid, sudah berlangsung cukup panjang. Seperti rivalitas antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, mustahil untuk menentukan siapa yang terbaik di antara kedua klub ini.

Label 'terbaik' selalu berpindah dari satu klub ke lainnya setiap tahun. Di era sekarang, Barcelona sedang menurun lantaran berbagai macam masalah seperti krisis finansial dan kepergian sang bintang, Lionel Messi.

Real Madrid juga sudah ditinggal pergi oleh Cristiano Ronaldo. Namun masa-masa kebergantungan mereka terhadap peraih lima trofi Ballon d'Or tersebut sudah lewat. Los Merengues kini jauh lebih kompak sebagai sebuah timn.

Melihat situasi ini, tidak ada salahnya menjagokan Real Madrid ketimbang Barcelona saat keduanya bertatap muka di Camp Nou hari Minggu (24/10/2021) mendatang. Namun sepak bola selalu menghadirkan kejutan yang mungkin saja membuat Barcelona bisa meraih tiga angka di markasnya sendiri.

Yang pasti, pertemuan antara Barcelona melawan Real Madrid pada akhir pekan ini akan berlangsung sengit seperti di tahun-tahun sebelumnya. Tapi, memangnya apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya? Simak informasinya di bawah ini, yuk!

1 dari 10 halaman

1920-an: El Clasico LaLiga Perdana

1920-an: El Clasico LaLiga Perdana

El Clasico Barcelona vs Real Madrid, Kamis (19/12/2019) berakhir imbang tanpa gol (c) AP Photo

El Clásico LaLiga perdana berlangsung pada bulan Februari 1929, hanya selang dua pekan setelah musim perdana LaLiga. Saat itu, Stadion Les Corts milik Barcelona dipenuhi oleh cules yang percaya diri, tapi mereka akhirnya kecewa setelah Real Madrid menang 2-1 di pertandingan perdana.

Barça kemudian memenangkan pertandingan 1-0 di kandang lawannya dan mendapatkan gelar LaLiga perdananya – akan tetapi, kemenangan El Clásico perdana diperoleh tim ibukota.

2 dari 10 halaman

1930-an: Kemenangan Terbesar dalam Sejarah El Clasico

1930-an: Kemenangan Terbesar dalam Sejarah El Clasico

Ekspresi kesedihan Lionel Messi usai gawang Barcelona dibobol Real Madrid, Senin (2/3/2020). (c) AP Photo

Pertandingan El Clásico di musim 1934-35 sangat luar biasa, di mana Barça menang 5-0 di Les Corts sebelum Real Madrid menang 8-2 di Chamartín.

Tim tuan rumah unggul 5-1 saat pertandingan baru berjalan setengah jam, membuat Pelatih Barça asal Hungaria, Ferenc Plattkó meminta bola untuk diganti pada babak kedua karena ditakutkan adanya kecurangan! Namun, hal tersebut tidak mengubah keadaan di saat tuan rumah mencatatkan kemenangan El Clásico terbesar.

3 dari 10 halaman

1940-an: Kelahiran El Clasico yang Kita Ketahui Sekarang?

1940-an: Kelahiran El Clasico yang Kita Ketahui Sekarang?

Lionel Messi saat melawan Real Madrid di El Clasico pada musim 2010/2011. (c) FC Barcelona

Dapat dikatakan bahwa rivalitas El Clásico yang intens seperti saat ini berawal di era 1940-an berkat persaingan panas antara kedua tim, termasuk hasil seri dengan skor terbanyak dalam sejarah keduanya: 5-5 di Les Corts pada tahun 1943.

4 dari 10 halaman

1950-an: Laga Sepak Bola Spanyol Pertama yang Ditayangkan di Televisi

1950-an: Laga Sepak Bola Spanyol Pertama yang Ditayangkan di Televisi

Lionel Messi bersitegang dengan Sergio Ramos pada duel El Clasico musim 2018/19. (c) AP Photo

Sejarah terjadi pada tanggal 15 Februari 1959 saat El Clásico menjadi pertandingan sepak bola pertama yang ditayangkan di televisi Spanyol. Terjadi perebutan teknologi teranyar saat itu, dan menjelang pertandingan, perangkat TV terjual secara cepat di kedua kota.

Real Madrid, tim saat itu berisikan pemain hebat seperti Alfredo Di Stéfano dan Ferenc Puskás, menang 1-0 di Bernabéu, tetapi tidak mampu menghalangi Barcelona memenangkan gelar LaLiga pertama mereka dalam tujuh tahun.

5 dari 10 halaman

1960-an: Di Stefano Terus Menghantui Barcelona

1960-an: Di Stefano Terus Menghantui Barcelona

El Clasico Barcelona vs Real Madrid (c) AP Photo

Legenda Argentina tersebut masih menjadi pencetak gol El Clásico terbanyak di LaLiga bagi Real Madrid, dan ia terus meneror Barcelona setelah mereka mengira telah mengalahkan Real Madrid untuk merekrutnya pada tahun 1953.

Di Stéfano mencatatkan 14 gol dalam 20 pertandingan, termasuk dua gol yang berkesan pada kemenangan 5-3 di Camp Nou yang baru saja diresmikan pada bulan Desember 1960 dan menandai periode dominasi bagi Los Blancos.

6 dari 10 halaman

1970-an: Cruyff Membalikkan Keperkasaan Barcelona

1970-an: Cruyff Membalikkan Keperkasaan Barcelona

Sergio Ramos dan Luka Modric berusaha merebut bola dari penguasaan Lionel Messi (c) LaLiga

Kedatangan Johan Cruyff sebagai pemain Barça pada tahun 1974 membuat keseimbangan El Clásico pindah ke Catalan, dan performa pemain Belanda tersebut pada kemenangan El Clásico 5-0 di Bernabeu masih menjadi perbincangan hingga saat ini.

El Salvador menginspirasi Barça untuk menjuarai gelar LaLiga musim itu, tapi yang terpenting ia membentuk filosofi sepak bola menyerang yang membentuk identitas klub hingga saat ini.

7 dari 10 halaman

1980-an: Real Madrid Juara Lima Kali Berturut-turut

1980-an: Real Madrid Juara Lima Kali Berturut-turut

Cristiano Ronaldo merayakan gol ke gawang Barcelona (c) AFP

Los Blancos belum memenangkan gelar LaLiga selama enam tahun saat mereka bertemu Barcelona di Bernabéu pada bulan Maret 1986. Kemenangan 3-1 yang golnya dicetak ikon klub, Jorge Valdano dan Emilio Butragueño, membawa gelar LaLiga bagi Real Madrid dan memulai era dominasi yang tak tertandingi hingga akhir dekade.

Generasi yang disebut sebagai Quinta del Buitre itu berisikan pemain dari akademi klub seperti Butragueño, Míchel, dan Manuel Sanchís dan memenangkan gelar LaLiga dari tahun 1986 hingga 1990 – sebuah dominasi yang hanya mampu dipecahkan oleh Johan Cruyff.

8 dari 10 halaman

1990-an: Manitas Serba Bisa

1990-an: Manitas Serba Bisa

Gelandang Barcelona Frenkie De Jong dibayangi gelandang Real Madrid Casemiro dalam laga El Clasico di Santiago Bernabeu, Senin (2/3/20) dini hari WIB. (c) AP Photo

Kembalinya Cruyff ke Barça sebagai pelatih mendorong lahirnya ‘Dream Team’ yang memenangkan empat gelar LaLiga berturut-turut dari tahun 1991 hingga 1994.

Kisah El Clásico di era 1990-an akan selalu diingat akan dua pertandingan ikonik: kemenangan 5-0 Barça di Camp Nou dimana Romário dan pelatih tim saat ini, Ronald Koeman menjadi pencetak gol di tahun 1994; Real Madrid kemudian membalaskan dendamnya dengan skor serupa selang 12 bulan berkat gol dari salah satu pelatih Barça di masa depan, Luis Enrique!

9 dari 10 halaman

2000-an: Ronaldinho Menaklukkan Bernabeu

2000-an: Ronaldinho Menaklukkan Bernabeu

Ronaldinho (c) FC Barcelona

El Clásico pada bulan November 2005 di Santiago Bernabéu menandakan pertandingan bersejarah. Barça membuka keunggulan, tapi aksi Ronaldinho baru saja dimulai. Pada awal babak kedua, pemain Brazil tersebut berlari dari sisi lapangan timnya, melewati tekel Sergio Ramos dengan mudah, menggocek Ivan Helguera, melewati Roberto Carlos, dan akhirnya membobol gawang Iker Casillas.

15 menit kemudian ia kembali melewati Ramos dan menundukan Casillas untuk kemenangan 3-0. Penggemar di Bernabéu memiliki reaksi yang tak terduga, dengan memberikan standing ovation bagi penampilannya yang bersejarah.

10 dari 10 halaman

2010-an: Messi Meninggalkan Jejak di Bernabeu

2010-an: Messi Meninggalkan Jejak di Bernabeu

Selebrasi Gol Lionel Messi (c) AFP

Lionel Messi adalah pencetak gol El Clásico terbanyak sepanjang sejarah di LaLiga dan pengaruhnya dalam pertandingan tersebut masih terasa hingga saat ini.

Meskipun sulit untuk mencari satu penampilan yang ikonik, tidak ada yang mengalahkan momen dalam El Clásico akhir-akhir ini dari gol di waktu tambahan saat Barça menang 3-2 di Bernabéu tahun 2017. Foto Messi memegang seragamnya di hadapan penggemar di Bernabéu akan selalu dikenang oleh penggemar sepak bola.

(BCW Indonesia)