Depay Pernah Gagal di MU, Yakin Bakal Beda di Barcelona?

Depay Pernah Gagal di MU, Yakin Bakal Beda di Barcelona?
Memphis Depay dikenalkan sebagai pemain baru Barcelona (c) FC Barcelona

Bola.net - Memphis Depay bakal menghadapi tantangan besar sebagai pemain baru Barcelona di musim 2021/22 mendatang. Kualitas Depay sebagai pemain bakal diuji.

Tantangan pertama tentu soal beradaptasi dengan nama besar Barcelona dan gaya main khasnya. Bermain untuk Barca berarti harus bisa memberikan sumbangsih untuk tim jadi juara.

Tantangan kedua Depay tidak kalah penting, bahkan jauh lebih sulit. Dia harus membuktikan kualitasnya sebagai pemain top, khususnya karena Depay pernah gagal di Manchester United beberapa tahun lalu.

Memang benar Depay bisa bangkit bersama Lyon, tapi apa yang bisa jadi modal untuk Depay tidak mengulangi kegagalan di MU?

1 dari 2 halaman

Sangat cocok

Keraguan di atas coba dijawab langsung oleh Simon Zwartkruis, penulis buku biografi Memphis Depay. Dia tahu betul bagaimana posisi dan pertimbangan Depay saat memilih Barcelona.

Menurut Zwartkruis, keputusan Depay yang sekarang sudah sangat tepat. Barca adalah klub ideal untuk Depay.

"Saya rasa gaya mainnya akan sangat cocok dengan Barca. Kemiripan antara Barca dan pemain-pemain belanda adalah mereka ingin menang denga gaya tertentu, ingin bermain baik, dan ingin selalu menyerang," ujar Zwartkruis kepada Sport.

"Koneksi dengan Ronald Koeman juga jadi nilai plus baginya. Di tim nasional, Koeman menunjukkan bahwa dia tahu bagaimana cara memaksimalkan kualitas Depay."

"Koeman memberikan peran penyerang sentral dan Memphis merespons dengan gol-gol, assists, dan permainan apik," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Jujur gagal di MU

Zwartkruis yakin cerita di Barca nanti akan berbeda dengan cerita Depay di MU. Kegagalan di MU memang tidak bisa diabaikan Depay, tapi cerita di Barca bakal berbeda. Depay sudah lebih matang, percaya diri, dan siap membela tim top.

"Soal eranya di MU, Memphis selalu jujur dan mengakui kegagalannya. Dia tidak menyalahkan siapa pun, hanya dirinya sendiri. Saat itu dia tidak siap menghadapi klub sebesar MU," sambung Zwartkruis.

"Di Lyon, dia berkembang sebagai pemain dan sebagai pria, sampai akhirnya dia mencetak top scorer tim. Jadi saat ini dia berada di momen terbaik dalam kariernya untuk bermain di klub top seperti Barcelona," tandasnya.

Sumber: Sport