Dari Balik Layar: Drama Lionel Messi dengan Keluarga yang Brutal

Dari Balik Layar: Drama Lionel Messi dengan Keluarga yang Brutal
Bintang Barcelona, Lionel Messi, tampak kecewa saat timnya kalah atas Bayern Munchen pada babak perempat final Liga Champions hari Sabtu (15/8/2020). (c) AP Photo

Bola.net - Keputusan meninggalkan Barcelona bukanlah hal yang mudah buat seorang Lionel Messi. Ia sampai harus menjalani kisah drama dengan keluarganya yang begitu berat untuk dihadapi.

Messi melayangkan keinginannya tersebut kepada pihak manajemen Barcelona beberapa pekan yang lalu. Sontak kabar tersebut membuat dunia sepakbola terkejut, sebab Messi telah begitu setia terhadap Barcelona.

Bayangkan, Messi tidak pernah berganti seragam semenjak melakoni laga debutnya di pentas profesional pada tahun 2003 lalu. Ia juga berhasil mempersembahkan lebih dari 30 trofi kepada Barcelona di sepanjang karirnya.

Namun di saat klub sedang terpuruk, Messi justru memilih untuk meninggalkan Barcelona. Lebih buruknya lagi, Messi berniat angkat kaki dengan mengaktifkan klausul khususnya yang telah kadaluarsa.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Drama yang Brutal

Tentu saja, Messi tidak ujug-ujug memutuskan meninggalkan Barcelona. Ia harus menimbang banyak faktor, termasuk soal keluarga. Messi pun harus berhadapa dengan tangisan dari istri beserta anak-anaknya saat mengutarakan rencananya.

"Saat saya memberitahu keinginan saya untuk pergi kepada istri dan anak-anak, itu adalah momen drama yang brutal," tutur Messi kepada Goal International.

"Seluruh keluarga mulai menangis, anak-anak saya tidak ingin meninggalkan Barcelona dan mengganti sekolahnya. Namun saya melihat lebih jauh dan ingin bersaing di level tertinggi, meraih gelar, bersaing di Liga Champions," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Setidaknya Jangan Kalah dengan Memalukan

Harapan Messi sebenarnya cukup sederhana, Ia hanya tidak ingin mengulangi mimpi buruk yang terjadi dalam ajang Liga Champions dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Anda bisa memenangkannya [Liga Champions] atau kalah, sebab itu memang sangat sulit, namun anda harus bersaing," tambahnya.

"Paling tidak bersaing untuk itu dan tidak membiarkan diri jadi berantakan sebagaimana di Roma, Liverpool, Lisbon. Semua itu membuat saya memikirkan keputusan yang ingin saya buat," pungkasnya.

Ya, Barcelona selalu tersingkir secara memalukan di ajang Liga Champions dalam beberapa tahun belakangan. Terakhir ialah saat mereka dihajar dengan skor memalukan, 2-8, oleh Bayern Munchen di babak perempat final bulan Agustus lalu.

(Goal International)