Betapa Pedihnya Hati Lionel Messi Saat Komitmennya di Barcelona Dipertanyakan

Betapa Pedihnya Hati Lionel Messi Saat Komitmennya di Barcelona Dipertanyakan
Ekspresi Lionel Messi dalam laga Barcelona vs Osasuna, Jumat (17/7/2020) (c) AP Photo

Bola.net - Ada satu hal yang bisa membuat hati bintang Barcelona, Lionel Messi, jadi terasa pedih. Yakni saat komitmennya kepada Barcelona dipertanyakan oleh publik.

Messi akhirnya angkat bicara setelah mengirimkan faks kontroversial yang berisikan keinginannya meninggalkan Barcelona. Faks itu sendiri membuat dunia sepakbola benar-benar gempar.

Cepat atau lambat, Messi memang akan meninggalkan klub berjuluk Blaugrana tersebut. Namun tak ada yang menyangka kalau akhir kisah pria berkebangsaan Argentina itu di Camp Nou bakalan selesai dengan cara seperti ini.

Kendati mendapat dukungan, tidak sedikit juga orang yang menyoroti dirinya. Sampai mantan wakil presiden Barcelona, Jordi Mestre, berkata "pemain terbaik dalam sejarah tidak pergi dengan sebuah burofax!"

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 2 halaman

Sedih Ketika Komitmennya Dipertanyakan

Messi mengatakan bahwa selama 20 tahun karirnya bersama Barcelona, ia tidak pernah merasakan kesendirian. Selalu ada rekan setim yang menemaninya untuk melalui masa-masa kelam di dalam perjalanannya.

Inilah yang membuat dirinya bisa menjalani karir sepakbola dengan kuat. Namun sebagai manusia, hatinya bisa merasa pedih. Terutama saat komitmen dan kesetiaannya terhadap Barcelona dipertanyakan.

"Saya tidak merasa sendirian. Ada mereka yang selalu berada di sisi saya. Itu sudah cukup dan menguatkan saya," ujar Messi kepada Goal International.

"Namun saya merasa sakit oleh perkataan orang-orang, dari jurnalis, dari orang yang mempertanyakan komitmen saya kepada Barcelona dan berkata hal-hal yang rasanya tak pantas saya dapatkan," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Banyak Orang Palsu di Luar Sana

Drama yang panjang ini membuat Messi menyadari satu hal. Bahwa di dunia ini, orang-orang banyak menyembunyikan kejujuran dari dirinya dan bersembunyi di balik topeng kebohongan.

"Ini juga membantu saya melihat kebenaran di dalam diri seseorang. Dunia sepakbola ini sangatlah sulit dan ada banyak orang-orang palsu," tambahnya.

"Kejadian ini membantu saya mengenali banyak orang yang palsu. Saya merasa sedih saat kecintaan saya terhadap klub dipertanyakan. Tidak peduli seberapa besar saya ingin pergi atau bertahan, kecintaan saya kepada Barca tidak berubah," pungkasnya.

(Goal International)