
Bola.net - Rumor mengenai transaksi pertukaran pemain antara dua klub raksasa Eropa, Juventus dan Barcelona, sudah terendus lama. Namun publik tetap terkejut saat kedua tim tersebut mengumumkan perampungan transfer.
Pertukaran pemain melibatkan dua pemain yang sama-sama beroperasi di sektor tengah, Miralem Pjanic dan Arthur Melo. Banyak yang meyakini kalau Juventus diuntungkan dalam proses pertukaran ini.
Bagaimana tidak, mereka berhasil menyingkirkan Pjanic yang sudah mencapai usia 30 tahun. Lebih dari itu, Juventus juga mendapatkan Arthur yang berusia lebih muda dan diklaim memiliki potensi besar dalam dirinya.
Advertisement
Kok bisa, pemain sepert Arthur yang diklaim memiliki gaya bermain seperti Xavi Hernandez, dilepas begitu saja oleh Barcelona? Mungkin, Arthur merupakan salah satu korban dari bobroknya kebijakan transfer Barcelona.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Buruknya Kebijakan Transfer Barcelona
Sejak kepergian Neymar pada tahun 2017, Barcelona kerap bertindak sembrono dan terburu-buru di bursa transfer. Mereka pun tidak mempertimbangkan prospek jangka panjang dan hanya fokus mendatangkan bintang.
Perekrutan Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho mungkin bisa dimaklumi, sebab Barcelona membutuhkan pengganti Neymar dengan segera. Namun beberapa rekrutan mereka lainnya berada dalam taraf mengecewakan.
Kebanyakan dari rekrutan mereka dimainkan pada sektor yang berbeda dari aslinya. Tengok saja Paco Alcacer serta Andre Gomes. Paco Alcacer dikenal sebagai seorang striker haus gol yang kerjanya menanti di kotak penalti.
Namun oleh Barcelona, pria berkebangsaan Spanyol itu justru dimainkan sebagai seorang winger. Ia juga seringkali terpinggirkan walau dalam beberapa kesempatan sukses menunjukkan performa yang gemilang.
Ia kerap dimainkan dalam laga-laga yang tak begitu penting guna mengistirahatkan Luis Suarez. Jelas, Liga Champions tak masuk dalam hitungan. Anehnya, saat tersingkir dari Liga Champions, Barcelona justru berlindung di belakang alasan 'pemain kunci sedang kelelahan'.
Lalu ada Andre Gomes, pemain yang sejatinya beroperasi di sektor tengah sebagai gelandang bertahan. Ia kehilangan kepercayaan dirinya setelah dimainkan sebagai bek sayap.
Kedua pemain ini sedang menikmati kesuksesannya selepas dari Barcelona. Paco Alcacer memecahkan serangkaian rekor di Borussia Dortmund, sementara Andre Gomes menjadi pemain penting di Everton.
Masalah ini juga dialami Antoine Griezmann, yang direkrut dari Atletico Madrid seharga 120 juta euro. Pemain berdarah Prancis itu lebih familiar dengan formasi dua striker. Namun di Barcelona, ia bermain sebagai penyerang sayap dalam formasi 4-3-3.
Posisi Griezmann pun kerap berganti-ganti. Ia pernah jadi winger, penyerang tengah, atau bahkan gelandang serang. Namun ia justru mencatatkan statistik apik kala mengejar pemain lawan dan membantu lini belakang.
Pada akhirnya, Barcelona hanya merekrut pemain yang diinginkan. Bukan yang mereka butuhkan.
Kebijakan Pemain Muda yang Inkonsisten
Beberapa pemain muda kesulitan mendapatkan kepercayaan dari pelatih. Terlepas dari Carles Alena (di Real Betis), Riqui Puig, dan Ansu Fati yang sedang bersinar, jebolan La Masia lainnya tidak mendapatkan kesempatan yang signifikan.
Marc Cucurella dilepas ke Getafe seharga enam juta euro saja, sementara Carles Perez didepak ke AS Roma kendati tampil apik pada beberapa kesempatan. Jean-Clair Todibo dipinjamkan meskipun mereka kekurangan sosok pengganti untuk Gerard Pique yang rentan cedera.
Melepas pemain muda secara ceroboh membuat Barcelona harus melakukan perekrutan yang tergesa-gesa. Contohnya saja Kevin-Prince Boateng, yang direkrut sebagai pinjaman dari Sassuolo musim lalu. Pada musim ini, mereka merekrut Martin Braithwaite karena kekurangan pelapis untuk Luis Suarez.
Sekarang, Barcelona dihuni oleh pemain yang sudah mulai berumur, di mana sebagian pemain bintangnya kini sudah mencapai usia 30-an tahun. Ini dipadukan dengan pemain muda bertalenta yang tak kunjung diuji coba, sementara regulasi FFP terus mengintai mereka.
Masa depan Barcelona kini sedang berada di ujung tanduk. Mungkinkah mereka bernasib seperti AC Milan? Bisa jadi. Namun untuk sekarang, Barcelona masih punya waktu untuk kembali ke jalan yang lurus.
(Sportskeeda)
Baca Juga:
- Melihat Perbandingan Arthur dan Pjanic dari Statistik, Siapa yang Lebih Baik?
- Barcelona vs Atletico Madrid: Tim yang Frustrasi Berjumpa Tim yang Onfire
- Inilah Jadwal Sisa Real Madrid dan Barcelona di La Liga 2019-20, Siapa yang Bakal Tersandung?
- Jadwal La Liga Hari Ini: Barcelona vs Atletico Madrid
- Wahai Barcelona, Saran Simeone untuk Mengharmoniskan Ruang Ganti Ini Patut Dicoba
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 29 Juni 2020 22:44
-
Liga Spanyol 29 Juni 2020 22:18
LATEST UPDATE
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 04:41
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:32
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:12
-
Amerika Latin 22 Maret 2025 03:30
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...