5 Pelajaran Levante vs Real Madrid: Isco Reborn, Vinicius Is Mbappe, Pertahanan Bapuk

5 Pelajaran Levante vs Real Madrid: Isco Reborn, Vinicius Is Mbappe, Pertahanan Bapuk
Skuat Real Madrid merayakan gol Gareth Bale ke gawang Levante di Ciutat de Valencia stadium, Senin (23/08/2021) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Real Madrid bertandang ke markas Levante di Ciudad de Valencia di pekan kedua La Liga 2021-22, Senin (28/08/2021).

Madrid di pekan pertama menghadapi pertandingan yang relatif mulus. Melawan Alaves, mereka menang 1-4.

Namun melawan Levante, Madrid menghadapi perlawanan yang alot. Di babak pertama pasukan Carlo Ancelotti sebenarnya mampu unggul lebih dahulu melalui Gareth Bale dan mendominasi permainan.

Namun di babak kedua, situasinya berubah. Levante terbangun dan mampu membalikkan skor melalui gol Roger Marti dan Jose Campana.

Vinicius Junior mampu menyamakan skor, tapi Rober Pier mampu membuat Levante dalam posisi unggul lagi. Namun Vinicius mampu membuyarkan mimpi tuan rumah untuk meraih kemenangan.

Madrid sebenarnya sempat unggul pemain setelah Aitor Fernandes dikartu merah. Namun mereka tak mampu memanfaatkan keunggulan tersebut.

Dari pertandingan ini, pelajaran apa saja yang bisa dipetik? Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Bale Akhirnya Pecah Telur

Gareth Bale sempat tersiksa di Real Madrid. Khususnya saat tim tersebut masih dilatih oleh Zinedine Zidane.

Bale pun sampai harus terdepak ke Tottenham pada musim lalu. Dan pada musim ini ia bisa balik ke Madrid karena Zidane pergi dan digantikan Carlo Ancelotti.

Bale pun mendapat kesempatan kedua di Madrid berkat Ancelotti. Pria asal Wales ini membalas kepercayaan Don Carlo dengan mencetak gol di laga lawan Levante.

Bagi Bale ini adalah gol yang terasa cukup istimewa. Sebab ini adalah gol perdananya bagi Madrid dalam 578 hari!

Bale terakhir kali mencetak gol bagi Madrid di laga lawan Unionistas di ajang Copa del Rey. Laga itu berlangsung pada 22 Januari 2020 silam.

2 dari 5 halaman

Isco Reborn?

Isco sebelumnya sering disebut akan cabut dari Real Madrid. Kontraknya di El Real tersisa satu tahun saja.

Ia juga dikabarkan tak masuk dalam rencana Carlo Ancelotti. Madrid pun dikabarkan akan memberikan lampu hijau untuk melepasnya pada musim panas ini.

Tapi ternyata Isco terus masuk dalam skuat Madrid dalam dua pertandingan awal di La Liga. Di laga lawan Alaves, ia masuk sebagai pemain pengganti di penghujung babak kedua.

Ia sekali lagi masuk skuat lawan Levante. Namun kali ini ia menjadi starter. Permainan Isco pun patut diacungi jempol.

Pemain 29 tahun ini menjalankan tugasnya dengan apik sebagai sumber kreativitas serangan Madrid. Isco juga mengontrol jalannya laga dengan baik, membagi bola dan memperlihatkan kemampuan driblingnya untuk melewati adangan lawan.

Kini Isco tentu berharap ia bisa bebas cedera dan terus fit. Jika ini terjadi, Madrid akan mendapati gelandang kelas dunia yang terlahir kembali dan tampil seperti saat Ancelotti pertama kali menukangi El Real.

3 dari 5 halaman

Vinicius Adalah Mbappe yang Menyamar?

Ya, kalimat itu sempat diketik oleh seorang penggemar Real Madrid pasca pertandingan melawan Levante. Terdengar menggelikan? Mungkin saja.

Namun dua gol yang dicetak oleh Vinicius Junior menunjukkan bahwa ia memang bisa saja menjelma menjadi Kylian Mbappe-nya Madrid. Ia mempertontonkan kecepatan lari dan kemampuan dribelnya yang oke, khas Mbappe, untuk menjebol gawang Levante.

Gol pertama tercipta setelah ia berhasil menjebol jebakan offside lawan. Lawan pun kesulitan untuk menyamai kecepatan lari pemain Brasil tersebut. Sementara gol kedua terlahir dari aksi dribel dan dipungkasi teknik mencetak gol yang wow sekali.

Sekarang, Vinicius sudah mengemas tiga gol dari dua laga. Dan hebatnya ia mencetak semua gol itu sebagai pemain pengganti.

Jika Vinicius bisa terus mempertahankan performanya, Madrid mungkin tak perlu repot-repot menabung untuk membeli Mbappe. Mereka bisa menggunakan duitnya untuk mencari bek tengah baru.

4 dari 5 halaman

Lini Serang Menjanjikan, Lini Belakang Kok Bapuk?

Bapuknya lini belakang Real Madrid cukup bisa diprediksi. Pasalnya musim panas ini mereka ditinggalkan dua penggawa utamanya sekaligus yakni Sergio Ramos dan Raphael Varane.

Madrid memang sudah mendatangkan David Alaba. Namun ia saja tampaknya tak cukup. Di laga lawan Levante, di babak pertama Madrid dan lini pertahannya tampak baik-baik saja. Namun semua berubah di babak kedua.

Pada gol pertama, lini pertahanan Madrid tak sempurna menetralkan serangan lawan. Sementara di gol kedua, mereka membiarkan lawan bebas berkeliaran di sisi kanan. Sementara pada gol ketiga, David Alaba malah memantulkan bola hasil free kick lawan ke arah musuh.

Madrid bahkan sempat kebobolan lagi. Untung saja, peluang emas lawan setelah berhasil melewati Courtois gagal berbuah gol karena bola hanya mengenai tiang gawang.

Jika belakang bapuk, lini serang menunjukkan penampilan menjanjikan. Tentu saja ini berkat sumbangsih Gareth Bale dan Vinicius Junior. Seperti disebut sebelumnya, Bale sukses pecah telur dan kemungkinan bisa menemukan ketajamannya lagi sementara Vinicius menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Bale bahkan nyaris mencetak gol keduanya dengan tendangan jarak jauh. Bagaimana dengan Karim Benzema? Ia memang tak mencetak gol namun ia memberikan andil menciptakan assist bagi gol Bale dan Vinicius.

5 dari 5 halaman

Tak Maksimalkan Kartu Merah untuk Lawan

Di pertandingan ini, Levante sempat bermain dengan 10 pemain saja. Sebab kiper mereka yakni Aitor Fernandez dikartu merah pada menit ke-87. Sebab ia dengan sengaja menyentuh bola demi menghentikan serangan balik Vinicius Junior.

Apesanya saat itu, Levante sudah menggunakan semua jatah pergantian pemainnya. Jadi mereka tak bisa memasukkan kiper pengganti.

Solusinya adalah memainkan pemain yang ada sebagai kiper. Maka dipilihlah bek tengah mereka, Ruben Vezo, sebagai penjaga gawang dadakan.

Namun di sepanjang sisa pertandingan, Madrid sama sekali tak berusaha untuk mengetes Vezo. Tak ada satu pun tendangan yang dilontarkan ke arah gawang. Padahal mereka punya waktu sekitar delapan menit tersisa (termasuk tambahan waktu) sebelum laga berakhir.

Real Madrid setidaknya bisa mencoba melepas tendangan jarak jauh. Mereka malah sibuk untuk menciptakan peluang saja di gawang Levante. Ke depannya mereka harus bisa lebih jeli melihat situasi agar tak lagi kehilangan poin dengan cuma-cuma.

(Marca/Managing Madrid/Bola)