
Bola.net - Real Madrid membuktikan ketangguhan mereka untuk menjuarai Supercopa de Espana 2021/22. Senin (17/1/2022) dini hari WIB, Madrid mengalahkan Athletic Bilbao dengan skor 2-0 di partai final.
Pertandingan tidak berjalan mudah bagi Los Blancos. Bilbao bermain apik sebagai juara bertahan, bahkan berulang kali merepotkan pertahanan Madrid.
Meski begitu, kualitas skuad Carlo Ancelotti jadi pembeda. Madrid menang lewat dua gol yang dicetak Luka Modric (38') dan Karim Benzema (52').
Advertisement
Bilbao sebenarnya mendapatkan kesempatan penalti di 10 menit akhir pertandingan, tapi mereka tidak bisa menembus pertahanan Courtois. Madrid pun jadi juara dengan meyakinkan.
Paling tidak ada 5 pelajaran penting yang tersisa dari pertandingan ini. Apa saja? Scroll ke bawah yuk, Bolaneters!
1. Trofi pertama di era kedua
5 - Carlo @MrAncelotti has won his fifth title as @realmadriden boss and the first one in the Spanish Supercopa, becoming in the first Italian manager to lift the trophy in the competition history. Signore. pic.twitter.com/qAwVCrmSjY
— OptaJose (@OptaJose) January 16, 2022
Carlo Ancelotti kembali ke Real Madrid musim ini dengan disambut keraguan. Dia dianggap tidak cukup modern untuk Madrid yang sedang membangun skuad baru.
Meski begitu, faktanya Ancelotti masih bisa membuat timnya bermain luar biasa. Madrid mungkin bermain dengan cara-cara lama, tapi faktanya mereka hampir tidak terkalahkan.
Menurut catatan Opta, trofi ini adalah trofi kelima Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid. Dia juga jadi pelatih Italia pertama yang bisa menjuarai Supercopa de Espana.
2. Makin tua makin jadi
1 - @realmadriden's @lukamodric10 has become in the oldest player to score in the Spanish Supercopa (36y 129d) since, at least, 2010, scoring his second goal in the competition after the one against Valencia in the semi-finals in 2020 (9 games played). Experience. pic.twitter.com/67Ij9PY6by
— OptaJose (@OptaJose) January 16, 2022
Kritikan yang terus mengganggu Madrid musim ini adalah klaim bahwa skuad mereka sudah usang. Ancelotti masih mengandalkan pemain-pemain senior seperti Luka Modric, Toni Kroos, dan Karim Benzema.
Klaim itu tidak salah, tapi juga tidak ada yang salah jika Madrid mengandalkan pemain-pemain senior. Faktanya mereka masih bisa memenuhi ekspektasi, bahkan melebihinya.
Menurut Opta, Modric adalah pemain paling senior yang bisa mencetak gol di Supercopa. Dia melakukannya di usia 36 tahun dan 129 hari.
3. Patahkan kutukan
1 - @realmadriden have won a single game final against @Athletic_en for the first time ever after losing the previous five, all in the Spanish Copa del Rey (1916, 1939, 1933, 1943 and 1958). History. pic.twitter.com/Y3t5oWHftz
— OptaJose (@OptaJose) January 16, 2022
Madrid mungkin punya skuad lebih baik, tapi faktanya mereka hampir selalu kalah dari Athletic Bilbao di pertandingan final. Kini kutukan itu dipatahkan.
Menurut Opta, Madrid selalu kalah dalam lima final satu leg melawan Bilbao. Kali ini mereka menang dengan meyakinkan dalam situasi yang lebih sulit.
Ada banyak faktor penentu keberhasilan Madrid, salah satunya adalah kerja keras dan kontribusi para pemain senior yang masih luar biasa.
4. Untung ada Courtois
2 - @thibautcourtois has saved two consecutive penalties for the first time ever for @realmadriden in all competitions, as many as in his previous 19 penalties faced for them (excl. shootouts). Spider. pic.twitter.com/KtsRNawTwD
— OptaJose (@OptaJose) January 16, 2022
Meski menang, pertandingan jelas tidak berjalan mudah bagi Madrid. Bilbao banyak mendapatkan kesempatan untuk melawan dan mencetak gol.
Bahkan Bilbao mendapatkan hadiah penalti di menit ke-87 yang seharusnya bisa mengubah arah pertandingan. Namun, Raul Garcia sebagai eksekutor ternyata gagal menaklukkan Courtois.
Ekskusi Garcia tidak buruk, hanya Courtois yang sedang bermain sangat bagus. Menurut Opta, ini pertama kalinya Courtois menepis dua pelatih beruntun untuk Madrid di sema kompetisi.
5. Sang predator
18 - @realmadriden's Karim @Benzema has scored 18 goals against Athletic Club, his favourite opponent in all competitions ever. Hunter. pic.twitter.com/BKNUR0tp3e
— OptaJose (@OptaJose) January 16, 2022
Hampir selalu ada nama Karim Benzema di balik kemenangan Real Madrid musim ini. Striker Prancis itu semakin penting di usia 34 tahun.
Sebelumnya, di semifinal, Benzema juga mencetak gol untuk menaklukkan Barcelona. Dia bermain sangat baik sebagai tumpuan serangan tim.
Kali ini, Benzema semakin menunjukkan statusnya sebagai sang predator. Dia suka menjebol gawang Bilbao, tepatnya dengan menyarangkan 18 gol.
Sumber: Opta
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Mengecewakan, Chelsea Mungkin Buang Kesempatan Terakhir untuk Jegal Man City
- Ada Apa dengan Marcus Rashford Wahai Man United?
- Sedang Tidak Percaya Diri, Jadon Sancho Mengkhawatirkan
- Bukan Buang Peluang, Tuchel Jelaskan Alasan Chelsea Main Buruk Lawan Man City
- Alasan Chelsea Kalah dari Man City? Azpilicueta: Sederhana!
Advertisement
Berita Terkait
-
Bundesliga 16 Januari 2022 18:27
Ini Strategi Man City Kalahkan Madrid Dalam Perburuan Haaland
-
Liga Spanyol 16 Januari 2022 01:19
-
Bundesliga 15 Januari 2022 17:00
Ditekan Dortmund, Haaland Segera Umumkan Kepastian Masa Depannya
-
Liga Spanyol 15 Januari 2022 10:04
-
Liga Spanyol 14 Januari 2022 21:51
Bersinar di Real Madrid, Vinicius Masuk Radar Manchester City
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 22 Maret 2025 08:41
-
Bola Indonesia 22 Maret 2025 07:53
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:44
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:42
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 07:29
-
Piala Eropa 22 Maret 2025 07:15
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...