5 Kasus Pembajakan yang Bikin Geger Bursa Transfer, Malcom Salah satunya

5 Kasus Pembajakan yang Bikin Geger Bursa Transfer, Malcom Salah satunya
Malcom. (c) AP

Bola.net - Bursa transfer selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh penikmat sepak bola. Pada momen inilah, fans dari tiap klub memupuk harapan untuk melihat klub kesayangannya meraih trofi pada akhir musim.

Bagaimana tidak, kebijakan transfer selalu memiliki peran penting dalam keberhasilan sebuah tim meraih juara. Meski tidak selalu transfer bernilai tinggi memainkan peran dalam kesuksesan tim.

Selain itu, bursa transfer juga selalu menyajikan drama-drama 'pembajakan' yang dilakukan oleh klub. Contohnya seperti yang terjadi kepada Malcom di tahun 2018.

Penjelasan detail soal pembajakan transfer Malcom bisa disimak di bawah ini. Selain itu, masih ada empat kasus pembajakan transfer lainnya yang pernah membuat geger dunia sepak bola.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

1 dari 5 halaman

Malcom

Pada bursa transfer musim panas, Malcom terlihat sedang mempersiapkan barang-barangnya. Ya, waktu itu, pemain berkebangsaan Brasil tersebut akan pindah dari Bordeaux ke salah satu raksasa Italia, AS Roma.

Transfernya sudah benar-benar rampung. Giallorossi telah mencapai kesepakatan dengan Bordeaux soal harga serta sang pemain itu sendiri. Namun saat hendak berangkat ke Italia, perwakilan Malcom bertemu dengan Barcelona.

Dalam waktu yang singkat, Malcom langsung menyatakan kesepakatan dengan Barcelona. Meninggalkan AS Roma yang sudah menyiapkan sambutan untuknya di ibukota Italia.

2 dari 5 halaman

Paul Gascoigne

Pada tahun 1988, Gascoigne merupakan salah satu pemain Newcastle United yang paling sering dibicarakan publik Inggris. Dan Manchester United pun mencoba untuk membawanya ke Old Trafford.

Dalam sebuah wawancara, Sir Alex Ferguson mengatakan bahwa Gascoigne telah berjanji akan bergabung dengan Manchester United. Namun pada kenyataannya, ia malah memilih bergabung dengan Tottenham.

Pimpinan Tottenham saat itu, Irving Scholar, mengiming-imingi rumah seharga 120 ribu pounds untuk dihuni oleh orang tuanya. Ia tergiur dan seketika melupakan janji yang telah ditebar ke hadapan Sir Alex.

3 dari 5 halaman

John Obi Mikel

Di tahun 2005, Manchester United menggelar konferensi pers untuk memperkenalkan John Obi Mikel selaku pemain terbarunya. Ia menjadi penggawa the Red Devils sampai Chelsea mengklaimnya.

Chelsea mengatakan bahwa pihaknya sudah mencapai kesepakatan dengan kliennya lebih dulu. Jelas saja kalau Manchester United keberatan dan langsung melayangkan tuntutan kepada the Blues.

Pada akhirnya, the Red Devils sepakat untuk membatalkan perjanjiannya dengan Obi Mikel. Sementara Chelsea harus membayar Manchester United sebesar 12 juta pounds sebagai kompensasi atas kasus tersebut.

4 dari 5 halaman

Emmanuel Petit

Petit berangkat menuju ke London Utara untuk berbincang dengan Tottenham pada tahun 1997. Ia dijamu dengan baik oleh Spurs, yang bahkan menyediakan transportasi untuk Petit menuju ke hotel.

Pria asal Prancis itu memiliki banyak waktu, termasuk untuk mengunjungi Arsenal. Ia mendengar kabar ketertarikan dari the Gunners dan langsung mengadakan pertemuan.

"Saat taksi datang, dia membawa saya langsung ke rumah Arsene Wenger, itu adalah kali pertama saya bertemu David Dein dan Tottenham membayar taksi untuk membantu saya bergabung dengan Arsenal," ujarnya kepada Daily Mirror di tahun 2018.

5 dari 5 halaman

Alfredo di Stefano

Sebanyak delapan trofi La Liga dan lima gelar European Cup (sekarang bernama Liga Champions) dipersembahkan oleh Alfredo di Stefano untuk Real Madrid. Namun, kisah ini bisa berjalan berbeda jika Di Stefano memilih langkah lain.

Pada tahun 1953, Di Stefano sebenarnya sudah menjadi bagian dari rival Real Madrid, Barcelona. Bahkan ia sempat melakoni laga uji coba dengan seragam Blaugrana. Namun, transfernya dibatalkan karena masalah hak registrasi.

Saat transfernya ke Barcelona tertahan, Real Madrid coba memanfaatkan celah. Berhasil, Los Merengues mencapai kesepakatan dengan Millonarios selaku klub Di Stefano sebelumnya dan membawanya ke Santiago Bernabeu.

Sebenarnya, ada jalan tengah dari kasus pembajakan ini. Di Stefano dipersilahkan bermain untuk Real Madrid selama dua tahun, sama halnya dengan Barcelona. Tapi manajemen Barcelona tidak terima dan membiarkannya pergi ke Real Madrid dengan mahar yang kecil.

(Planet Football)