5 Fakta tentang Andreas Christensen, Bek Baru Barcelona

5 Fakta tentang Andreas Christensen, Bek Baru Barcelona
Andreas Christensen. (c) FC Barceona Twitter Official

Bola.net - FC Barcelona telah berhasil mendatangkan Andreas Christensen. Bek internasional asal Denmark itu tiba dari Chelsea dengan status bebas transfer setelah kontraknya dengan tim London tersebut berakhir.

Bek tengah ini tenang jika berada di bawah tekanan dan sangat nyaman menguasai bola, yang akan sangat cocok dengan gaya bermain penguasaan bola milik Barca dan pelatih Xavi Hernandez. Dia juga serbabisa, nyaman bermain di bek tengah dengan dua atau tiga pemain, atau di lini tengah, seperti yang dia lakukan untuk negaranya di Euro 2020.

Christensen, 26 tahun, tiba di Stamford Bridge dari Brøndby IF saat berusia 15 tahun pada 2012, dan menghabiskan dua tahun dengan status pinjaman di Borussia Monchengladbach antara tahun 2015 dan 2017. Masa peminjaman itu memungkinkan dia untuk meningkatkan kemampuan dirinya dan menjadi pemain penting di Chelsea setelah ia kembali.

Sekarang, dia akan mencoba untuk mendapatkan tempat reguler di Camp Nou, bersaing untuk mendapatkan tempat bersama Gerard Pique, Ronald Araujo, dan Eric García.

Berikut adalah lima hal yang mungkin tidak Anda ketahui tentang Christensen.

1 dari 5 halaman

Ia Seorang yang Pemalu

Ia Seorang yang Pemalu

Momen bek Chelsea, Andreas Christensen mencetak gol ke gawang Malmo FF, Kamis (21/10/21) dini hari. Pada laga ini Chelsea menang telak dengan skor 4-0. (c) AP Photo

Permainan sepakbolanya yang berbicara untuknya, karena Christensen lebih memilih untuk tidak menonjolkan diri di luar lapangan. “Saya bukan orang yang paling banyak bicara,” ujarnya, dalam surat perpisahannya kepada Chelsea.

Pemain Denmark itu menyukai kehidupan yang tenang, dan mantan rekan satu timnya di akademi muda Chelsea mengatakan bahwa dia melawan trenstereotip pesepak bola dan cukup pemalu.

Alih-alih berulang kali meminta Chelsea memberinya kesempatan di tim utama, ia pindah ke Jerman dan membuktikan kualitasnya di lapangan selama masa pinjamannya di Borussia Monchengladbach.

2 dari 5 halaman

Barca Telah Mengincarnya Sejak Lama

Barca Telah Mengincarnya Sejak Lama

Aksi Andreas Christensen pada laga melawan Malmo di matchday ketiga fase grup Liga Champions 2021/2022 (c) AP Photo

FC Barcelona telah mengagumi Christensen selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah dirinya bermain bagus melawan mereka untuk Borussia Monchengladbach di Liga Champions pada tahun 2016, dan untuk Chelsea pada awal tahun 2018.

Pada jendela transfer Januari 2019, ada beberapa rumor bahwa mereka mencoba untuk mendatangkan Christensen dari Chelsea saat Thomas Vermaelen dan Samuel Umtiti cedera, namun akhirnya mereka mendatangkan Jeison Murillo dari Valencia CF dengan status pinjaman.

Barça harus menunggu beberapa musim untuk mendapatkan pemain mereka, namun pada akhirnya berhasil.

3 dari 5 halaman

John Terry Mengakui Kualitasnya Sejak Awal

John Terry Mengakui Kualitasnya Sejak Awal

Jesse Lingard dan Andreas Christensen di West Ham vs Chelsea (c) Pool via AP

Bukan hanya FC Barcelona yang percaya bahwa Christensen ditakdirkan untuk berada di level teratas. Mantan bek tengah Chelsea, John Terry, memperhatikan kualitas dirinya segera setelah ia tiba di Stamford Bridge.

“Saya telah mengatakan kepadanya bahwa dia harus terus belajar dan menggeser saya dari tim,” kata Terry, yang juga memberikan nasihat harian kepada remaja berusia 18 tahun itu dalam sesi latihan.

Christensen memainkan peran kunci dalam tim junior Chelsea yang memenangkan FA Youth Cup pada tahun 2014.

4 dari 5 halaman

Dia Berasal dari Keluarga yang Berposisi sebagai Pemain Bertahan

Dia Berasal dari Keluarga yang Berposisi sebagai Pemain Bertahan

Bek Denmark, Andreas Christensen (c) AP Photo

Christensen berasal dari latar belakang sepak bola, dengan ayahnya, Sten, seorang penjaga gawang di negara asalnya, Denmark.

Sten menggantikan Peter Schmeichel di Brøndby ketika penjaga gawang legendaris itu pindah ke Manchester United.

Pensiun setelah putranya lahir, Sten kemudian menjadi penjaga gawang di tim kampung halaman mereka di Allerød, dan Christensen gemar berlatih menembak bola bersama ayahnya.

5 dari 5 halaman

Ia Tidak Selalu Menjadi Bek

Ia Tidak Selalu Menjadi Bek

Andreas Christensen berduel lawan Sadio Mane di laga pekan kedua EPL antara Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge, Minggu (20/09/2020). (c) Pool EPA via AP Photo

Berkat latihan menembak bola melawan ayahnya mungkin menyebabkan Christensen memulai karirnya di Brøndby sebagai pemain serang.

“Saya mulai bermain sebagai striker, banyak menggiring bola, melakukan semua trik dan mencetak gol,” jelas Christensen.

“Lalu saya masuk ke lini tengah, di mana saya banyak menguasai bola dan Anda harus menjadi pemain teknis yang bagus.”

Akhirnya di bawah pelatih John Ranum, ia menjadi bek dan bersinar di sana, yang telah membuka jalan baginya untuk sampai sejauh ini, tiba di salah satu klub terbesar dunia musim panas ini, di FC Barcelona.

Sumber: BCW Indonesia