
Bola.net - Romelu Lukaku meminta maaf kepada pelatih Skotlandia, Steve Clarke setelah penyerang Manchester United tersebut membuat dua gol dalam kemenangan 3-0 Belgia atas Skotlandia.
Lukaku membuat dua gol untuk membawa Belgia tetap memuncaki klasemen Grup I di Kualifikasi Euro 2020. Kemenangan itu membuat tim asuhan Jorge Martinez tersebut memiliki rekor 100 persen.
Pelatih Steve Clarke menilai bahwa kekalahan dengan skor telak tiga gol tanpa balas tersebut tidak layak diterima oleh timnya. Pasalnya, menurutnya Skotlandia bertarung dengan sangat baik melawan Belgia.
Advertisement
Usai pertandingan tersebut, ternyata Romelu Lukaku meminta maaf karena telah membuat dua gol ke gawang Skotlandia. Hal itu diungkapkan oleh Steve Clarke seperti di bawah ini.
Permohonan Maaf Lukaku
Clarke, yang pernah melatih Lukaku ketika waktunya di West Brom, mengatakan bahwa mantan anak asuhnya itu meminta maaf kepadanya atas performa Belgia yang kejam.
"Saya baru saja berpelukan dengan Lukaku di lorong ruang ganti. Dia meminta maaf karena mencetak gol," ujar Clarke seperti dilaporkan Daily Mail.
"Dengar, Lukaku adalah karakter fantastis dan saya menikmati bekerja dengannya. Dia seorang anak muda ketika saya bekerja dengannya dan dia telah berkembang sejak itu. Dia seorang pencetak gol yang kuat, yang telah bermain di beberapa klub besar Premier League," tambahnya.
"Saya baru saja berbicara dengannya di lorong dan dia mengatakan bahwa dia ingin terus menjadi lebih dan lebih baik lagi," lanjutnya.
Penjelasan Clarke
Setelah itu mantan asisten Jose Mourinho di Chelsea itu berbicara mengenai performa timnya setelah dikalahkan Belgia. Kekalahan itu membuat Skotlandia kini menempati posisi keempat, tertinggal enam poin dari Belgia yang ada di puncak klasemen.
"Ini adalah pertandingan yang sulit bagi kami, tetapi komitmen dan sikap serta disiplin taktis kami sangat bagus. Menurut pendapat saya, saya tidak berpikir kami pantas kalah tiga gol," ungkapnya.
"Cara kami bertahan itu bagus. Saya bisa mengatakan bahwa gol kedua adalah offside yang mungkin telah mengubah sesuatu dan jelas kebobolan gol pertama tepat sebelum jeda merupakan pukulan besar bagi kami," lanjutnya.
"Kami bertahan dengan baik tetapi kami harus lebih baik ketika kami menguasai bola. Ada beberapa hal yang harus dikerjakan tetapi secara keseluruhan perasaannya adalah bahwa kami telah berkembang sebagai sebuah skuad dan berikutnya kami harus berkembang lagi karena ada dua pertandingan lain yang penting bagi kami melawan dua favorit lolos. Jadi kami harus siap untuk itu," tandasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 10 Juni 2019 18:27
-
Editorial 10 Juni 2019 13:51
-
Liga Inggris 7 Juni 2019 01:00
-
Liga Italia 5 Juni 2019 21:40
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Maret 2025 04:12
-
Amerika Latin 22 Maret 2025 03:30
-
Piala Dunia 21 Maret 2025 23:59
-
Asia 21 Maret 2025 23:58
-
Liga Inggris 21 Maret 2025 23:55
-
Piala Eropa 21 Maret 2025 23:46
BERITA LAINNYA
-
piala eropa 21 Maret 2025 23:46
-
piala eropa 21 Maret 2025 23:04
-
piala eropa 21 Maret 2025 15:59
-
piala eropa 21 Maret 2025 15:58
-
piala eropa 21 Maret 2025 15:57
-
piala eropa 21 Maret 2025 15:56
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...