
Bola.net - Saat Euro 2012 melakukan hitung mundur, gaung kompetisi telah terbangun di Polandia dan Ukraina, meski beberapa bagian kecil dari kedua negara tersebut terlihat kebal dari demam sepak bola.
Opini terbelah antara orang-orang yang ingin menikmati pesta sepak bola dan sangat mendukung negaranya menjadi tuan rumah kejuaraan Eropa, dan sebagian lain jauh dari rasa antusiasme.
Turnamen yang diikuti 16 negara ini akan dimulai di Warsawa pada 8 Juni, dan berakhir dengan final di ibukota Ukraina, Kiev, pada 1 Juli.
"Ini akan menjadi gila dan ramai," kata seorang pelajar, Monika Kowalska (19), yang ditemui di Istana Kebudayaan kota Warsawa.
Negara ini akan menjadi pusat bagi 100.000 pengunjung yang datang, jumlah pengunjung terbesar di Polandia maupun di Ukraina.
"Atmosfernya akan hebat sepanjang waktu, bahkan jika Polandia tersingkir sejak awal," kata kekasih Kowalska, Rafal Szmit (19).
Di dekat Sungai Vistula berdiri Stadion Nasional Warsawa yang baru, arena yang akan dipakai untuk pertandingan pertama Euro 2012, di mana Polandia akan menghadapi juara 2004, Yunani.
Untuk menyalakan atmosfer tersebut, stasiun kereta api Warsawa yang telah diperbarui kini dihiasi dengan wajah-wajah pendukung yang dicat sesuai dengan warna negara peserta Euro 2004, sedangkan sebuah salon di dekatnya menyediakan jasa untuk mewarnai rambut dan kuku sesuai warna negara si penggemar.
Pelan namun pasti, logo Euro 2012 dan kedua maskotnya, Slavek dan Slavko, mulai menghiasi apapun - dari coklat sampai pakaian olahraga - di kaca-kaca dan rak toko.
Slavek dari Polandia mengenakan pakaian berwarna putih dan merah, sedangkan Slavko dari Ukraina mengenakan pakaian berwarna kuning dan biru, juga menghiasi tiang lampu di jalan utama Warsawa, Nowy Swiat.
Pada 2007, Ukraina dan negara tetangganya, Polandia, secara mengejutkan mengalahkan Italia, untuk menggelar Euro 2012.
Ini merupakan pertama kalinya badan sepak bola Eropa, UEFA, memilih untuk menggelar turnamen papan atas ini di bekas negara 'Tirai Besi,' yang berarti mereka mengharapkan sesuatu yang penting dari kedua tuan rumah ini.
Tantangan infrastruktur menjadi hal besar, sehingga Polandia dan Ukraina harus mengucurkan banyak uang, terutama untuk pembenahan sektor transportasi.
Kota-kota yang menjadi tuan rumah segera membangun arena-arena besar, yang memicu keluhan dari sebagian penduduk, yang merasa sepak bola telah mengorbankan banyak hal.
"Ini akan hebat untuk restoran-restoran dan hotel, namun bagi masyarakat umum, ini terlalu banyak, kata seorang mantan insinyur, Darek Sikora (73), di taman Warsawa.
"Ini akan menjadi gangguan," tambahnya. "Berkeliling (kota) kini tidak akan mudah." Survei di kedua negara memperlihatkan bahwa masyarakat jauh dari antusiasme tinggi.
Sebuah riset di Polandia memperlihatkan bahwa 44 persen responden gembira karena negaranya menjadi tuan rumah Euro 2012, enam persen tidak gembira, dan 49 persen bersikap biasa saja.
Jajak pendapat serupa di Ukraina menemukan fakta bahwa 50 persen mendukung, sedangkan 32 persen bersikap kritis.
"Saya tidak peduli pada sepak bola, dan saya tidak melihat bahwa turnamen itu memberi sesuatu pada kota kami," kata seorang guru, Maria Stefanovych (39), di Lviv, Ukraina Barat.
"Satu-satunya hal adalah beberapa jalan diperbaiki, Namun itu tetap harus dilakukan tanpa Euro 2012 ini," ucapnya kepada AFP.
"Kami hidup di tengah (kota), di mana area fanzone dibangun, maka saya tidak mau mendengar ribuan pemabuk berteriak. Mungkin beberapa pebisnis akan mendapatkan sesuatu, namun orang-orang biasa tidak akan mendapatkan apapun," tambahnya.
Namun seorang pewarta, Oleksandr Peremot (23), di Donestk, di Ukraina Timur, antusias dengan ajang ini.
"Ini adalah ajang besar, yang akan memberi dampak positif pada hubungan Ukraina dengan negara-negara Eropa," tuturnya.
"Ini kesempatan bagus bagi orang-orang biasa di Ukraina untuk berkomunikasi dengan pendukung-pendukung asing yang akan datang ke Ukraina, karena tidak banyak masyarakat biasa di Donetsk dapat melakukan perjalanan ke luar negeri," tambahnya.
Pernyataan yang masih belum terjawab adalah, apakah gairah ini akan tetap bertahan jika Ukraina dan Polandia tampil buruk.
"Tampil bagus akan mendongkrak atmosfer sepanjang turnamen," kata Mikolaj Pitrowki, juru bicara panitia penyelenggara, kepada AFP.
Hal itu juga disampaikan oleh pejabat UEFA, Martin Kallen, yang mengenang penampilan Portugal, untuk mencapai final pada Euro 2004 saat negara tersebut menjadi tuan rumah.
"Saya benar-benar sangat berharap kedua tim mendapatkan awal yang bagus di ajang ini, hal itu akan memberikan api yang nyata," ucapnya. [initial]
PIALA EROPA - Ukraina Siap Rudal Untuk Usir Mendung di Euro 2012 (afp/lex)
Opini terbelah antara orang-orang yang ingin menikmati pesta sepak bola dan sangat mendukung negaranya menjadi tuan rumah kejuaraan Eropa, dan sebagian lain jauh dari rasa antusiasme.
Turnamen yang diikuti 16 negara ini akan dimulai di Warsawa pada 8 Juni, dan berakhir dengan final di ibukota Ukraina, Kiev, pada 1 Juli.
"Ini akan menjadi gila dan ramai," kata seorang pelajar, Monika Kowalska (19), yang ditemui di Istana Kebudayaan kota Warsawa.
Negara ini akan menjadi pusat bagi 100.000 pengunjung yang datang, jumlah pengunjung terbesar di Polandia maupun di Ukraina.
"Atmosfernya akan hebat sepanjang waktu, bahkan jika Polandia tersingkir sejak awal," kata kekasih Kowalska, Rafal Szmit (19).
Di dekat Sungai Vistula berdiri Stadion Nasional Warsawa yang baru, arena yang akan dipakai untuk pertandingan pertama Euro 2012, di mana Polandia akan menghadapi juara 2004, Yunani.
Untuk menyalakan atmosfer tersebut, stasiun kereta api Warsawa yang telah diperbarui kini dihiasi dengan wajah-wajah pendukung yang dicat sesuai dengan warna negara peserta Euro 2004, sedangkan sebuah salon di dekatnya menyediakan jasa untuk mewarnai rambut dan kuku sesuai warna negara si penggemar.
Pelan namun pasti, logo Euro 2012 dan kedua maskotnya, Slavek dan Slavko, mulai menghiasi apapun - dari coklat sampai pakaian olahraga - di kaca-kaca dan rak toko.
Slavek dari Polandia mengenakan pakaian berwarna putih dan merah, sedangkan Slavko dari Ukraina mengenakan pakaian berwarna kuning dan biru, juga menghiasi tiang lampu di jalan utama Warsawa, Nowy Swiat.
Pada 2007, Ukraina dan negara tetangganya, Polandia, secara mengejutkan mengalahkan Italia, untuk menggelar Euro 2012.
Ini merupakan pertama kalinya badan sepak bola Eropa, UEFA, memilih untuk menggelar turnamen papan atas ini di bekas negara 'Tirai Besi,' yang berarti mereka mengharapkan sesuatu yang penting dari kedua tuan rumah ini.
Tantangan infrastruktur menjadi hal besar, sehingga Polandia dan Ukraina harus mengucurkan banyak uang, terutama untuk pembenahan sektor transportasi.
Kota-kota yang menjadi tuan rumah segera membangun arena-arena besar, yang memicu keluhan dari sebagian penduduk, yang merasa sepak bola telah mengorbankan banyak hal.
"Ini akan hebat untuk restoran-restoran dan hotel, namun bagi masyarakat umum, ini terlalu banyak, kata seorang mantan insinyur, Darek Sikora (73), di taman Warsawa.
"Ini akan menjadi gangguan," tambahnya. "Berkeliling (kota) kini tidak akan mudah." Survei di kedua negara memperlihatkan bahwa masyarakat jauh dari antusiasme tinggi.
Sebuah riset di Polandia memperlihatkan bahwa 44 persen responden gembira karena negaranya menjadi tuan rumah Euro 2012, enam persen tidak gembira, dan 49 persen bersikap biasa saja.
Jajak pendapat serupa di Ukraina menemukan fakta bahwa 50 persen mendukung, sedangkan 32 persen bersikap kritis.
"Saya tidak peduli pada sepak bola, dan saya tidak melihat bahwa turnamen itu memberi sesuatu pada kota kami," kata seorang guru, Maria Stefanovych (39), di Lviv, Ukraina Barat.
"Satu-satunya hal adalah beberapa jalan diperbaiki, Namun itu tetap harus dilakukan tanpa Euro 2012 ini," ucapnya kepada AFP.
"Kami hidup di tengah (kota), di mana area fanzone dibangun, maka saya tidak mau mendengar ribuan pemabuk berteriak. Mungkin beberapa pebisnis akan mendapatkan sesuatu, namun orang-orang biasa tidak akan mendapatkan apapun," tambahnya.
Namun seorang pewarta, Oleksandr Peremot (23), di Donestk, di Ukraina Timur, antusias dengan ajang ini.
"Ini adalah ajang besar, yang akan memberi dampak positif pada hubungan Ukraina dengan negara-negara Eropa," tuturnya.
"Ini kesempatan bagus bagi orang-orang biasa di Ukraina untuk berkomunikasi dengan pendukung-pendukung asing yang akan datang ke Ukraina, karena tidak banyak masyarakat biasa di Donetsk dapat melakukan perjalanan ke luar negeri," tambahnya.
Pernyataan yang masih belum terjawab adalah, apakah gairah ini akan tetap bertahan jika Ukraina dan Polandia tampil buruk.
"Tampil bagus akan mendongkrak atmosfer sepanjang turnamen," kata Mikolaj Pitrowki, juru bicara panitia penyelenggara, kepada AFP.
Hal itu juga disampaikan oleh pejabat UEFA, Martin Kallen, yang mengenang penampilan Portugal, untuk mencapai final pada Euro 2004 saat negara tersebut menjadi tuan rumah.
"Saya benar-benar sangat berharap kedua tim mendapatkan awal yang bagus di ajang ini, hal itu akan memberikan api yang nyata," ucapnya. [initial]
PIALA EROPA - Ukraina Siap Rudal Untuk Usir Mendung di Euro 2012 (afp/lex)
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Eropa 28 Mei 2012 19:30
-
Piala Eropa 28 Mei 2012 19:15
-
Piala Eropa 28 Mei 2012 17:20
-
Piala Eropa 28 Mei 2012 16:42
-
Piala Eropa 28 Mei 2012 16:21
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 18:31
-
Liga Inggris 24 Maret 2025 17:41
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 17:15
-
Liga Italia 24 Maret 2025 17:12
-
Otomotif 24 Maret 2025 16:52
-
Tim Nasional 24 Maret 2025 16:51
BERITA LAINNYA
-
piala eropa 24 Maret 2025 11:08
-
piala eropa 24 Maret 2025 11:07
-
piala eropa 24 Maret 2025 10:43
-
piala eropa 24 Maret 2025 10:25
-
piala eropa 24 Maret 2025 10:00
-
piala eropa 24 Maret 2025 09:51
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratis yang Bisa Diboyong Arsenal di Musi...
- 3 Pemain yang Bisa Dikorbankan MU untuk Dapatkan J...
- AC Milan Incar Pelatih Italia, Ini 7 Kandidatnya
- 8 Manajer yang Belum Pernah Dikalahkan Mikel Artet...
- 7 Manajer yang Berhasil Bangkit dari Keterpurukan
- 5 Mantan Bomber Tajam MU yang Jadi Pelatih, Adakah...
- Paul Pogba Comeback: 5 Klub yang Bisa Jadi Pelabuh...