Ketika Italia Menjadi Raja Eropa Berkat Lempar Koin

Ketika Italia Menjadi Raja Eropa Berkat Lempar Koin
(c) Ist
- Sebelum sistem adu penalti ditentukan sebagai penentu kemenangan sebuah pertandingan, dunia sepakbola mengenal beberapa cara untuk menyelesaikan pertandingan yang selama 90 menit tanpa pemenang. Salah satu cara yang mungkin cukup membekas di ingatan kita adalah sistem Golden Goal dan Silver Goal. Namun jika sampai babak perpanjangan waktu berakhir dan tidak ada gol lagi yang tercipta lantas bagaimana cara menentukan pemenangan sebuah pertandingan?


Mungkin cara ini terdengar absurd, namun di masa lampau jika usai tambahan waktu tidak ada gol yang tercipta, maka pemenang dari pertandingan akan ditentukan oleh lempar koin. Meski lempar koin tidak mencerminkan siapa tim yang layak untuk menjadi pemenang sebuah pertandingan karena semua bergantung pada keberuntungan, namun nyatanya sistem ini pernah diterapkan di event sekaliber Euro tepatnya pada Euro 1968.


Pada babak semifinal Euro 1968 antara Ituan rumah Italia menghadapi Uni Soviet, tidak ada satu golpun tercipta hingga 90 menit laga berakhir. Sesusai dengan regulasi yang berlaku wasit melanjutkan pertandingan selama 2x15 waktu tambahan namun tidak ada satupun gol yang tercipta. Akhirnya wasit Kurt Tschenscher menentukan pemenang dari pertandingan ini dengan cara lempar koin yang akhirnya dimenangkan oleh Italia.


Sejatinya kasus serupa hampir terulang kembali pada babak final Euro 1968 antara Italia dan , di mana setelah babak tambahan berakhir kedudukan masih sama kuat 1-1. Karena ini merupakan laga final, wasit dan perangkat pertandingan memutuskan untuk menggelar pertandingan ulang 2 hari kemudian, di mana Italia sukses menyingkirkan Yugoslavia dengan skor 2-0.[initial]



 (bola/dub)