
Bola.net - Cara pemain Timnas Inggris, Marcus Rashford, mengeksekusi penalti dipertanyakan Frank Lampard. Eks pelatih Chelsea itu mengatakan kalau cara yang digunakan Rashford terlalu rawan untuk dilakukan di momen genting.
Inggris harus bertekuk lutut ketika eksekusi Bukayo Saka berhasil digagalkan Gianluigi Donnarumma dalam drama adu penalti babak final Euro 2020 hari Senin (12/7/2021). Karena itu, the Three Lions pun gagal meraih gelar juara yang lama didamba-dambakan.
Drama adu penalti berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Italia. Tiga gol didapatkan dari eksekusi penalti Domenico Berardi, Leonardo Bonucci dan Federico Bernardeschi. Sementara Inggris dihasilkan dari sepakan Harry Kane dan Harry Maguire.
Advertisement
Penendang gagal Inggris selain Bukayo Saka adalah Jadon Sancho dan Marcus Rashford. Ironisnya, kedua pemain itu baru dimainkan ketika memasuki masa injury time babak kedua extra time. Sudah jelas kalau Inggris bertumpu kepada mereka.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Cara yang Sulit
Rashford menjadi penendang gagal pertama Inggris. Saat hendak melakukan eksekusi, ia melakukan ancang-ancang yang tidak biasa. Yakni dengan berlari sedikit kencang, berhenti sejenak, kemudian melepaskan tembakan.
Lampard menyebut teknik yang dilakukan Rashford terlalu sulit untuk digunakan, terutama di momen krusial seperti adu penalti. Kalau berada di posisinya, Lampard mengaku takkan menggunakan teknik semacam itu.
"Saya takkan pernah menggunakan penalti dengan gaya itu. Saya selalu menganggap ada [gaya] penalti yang cocok buat saya dan banyak eksekutor penalti melakukannya dengan sangat baik," ujar Lampard kepada BBC.
"Di sesi latihan yang tertutup, berlari kemudian menunggu [yang dilakukan Rashford] lebih mudah dilakjukan. Tapi dengan tekanan yang pertandingan ini berikan, rasanya akan lebih sulit," lanjutnya.
Keputusan Sterling Sudah Tepat
Inggris mendapatkan banyak kritik karena mempercayakan adu penalti kepada pemain-pemain muda termasuk Rashford. Sementara sosok yang lebih berpengalaman seperti Raheem Sterling memilih untuk tidak terlibat.
Lampard memahami keputusan Gareth Southgate itu. Menurutnya, Sterling bukanlah seorang algojo penalti walau pemain Manchester City itu memiliki pengalaman segudang.
"Saya ragu Raheem adalah penendang penalti yang murni. Dan saya pikir anda harus mendapatkan pujian hanya dengan berkata, 'saya tidak siap', apapun alasannya," pungkasnya.
Pada akhirnya, Inggris kembali gagal menyentuh gelar Euro. Perlu dicatat bahwa the Three Lions belum pernah menjuarai kompetisi antarnegara Eropa ini, dan baru pertama kali berhasil mencapai final setelah sebelumnya selalu terhenti di babak semifinal.
(BBC)
Baca Juga:
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Eropa 11 Juli 2021 22:34
Final Euro 2020 Italia vs Inggris, Ini Prediksi Khabib Nurmagomedov
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:36
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:30
-
Amerika Latin 20 Maret 2025 14:09
-
Bola Indonesia 20 Maret 2025 14:09
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:01
-
Tim Nasional 20 Maret 2025 14:00
BERITA LAINNYA
-
piala eropa 20 Maret 2025 11:36
-
piala eropa 20 Maret 2025 11:27
-
piala eropa 20 Maret 2025 11:08
-
piala eropa 20 Maret 2025 10:49
-
piala eropa 20 Maret 2025 10:33
-
piala eropa 20 Maret 2025 07:46
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 5 Pemain Gratisan yang Bisa Direkrut Manchester Un...
- Di Mana Mereka Sekarang? 4 Pemain 17 Tahun yang Pe...
- 7 Eks Pemain Real Madrid yang Bersinar di Tempat L...
- 10 Opsi Striker untuk Man United: Solusi Ruben Amo...
- 5 Pemain yang Pernah Membela PSG dan Liverpool
- 7 Mantan Rekan Setim Cristiano Ronaldo yang Pernah...
- Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Diminta Pau...