Inilah Sepp Piontek, Pria Yang Mengakhiri 20 tahun Penantian Denmark

Inilah Sepp Piontek, Pria Yang Mengakhiri 20 tahun Penantian Denmark
Sepp Piontek (c) Gettyimages
- Denmark bukanlah tim yang kaya akan prestasi di dunia sepakbola Internasional, khususnya sepakbola Eropa. Satu-satunya prestasi yang berhasil ditorehkan The Danish Dynamite adalah mereka (secara mengejutkan) keluar sebagai juara Euro 1992 setelah sebelumnya mereka nyaris tidak bisa ikut kompetisi.


Jauh sebelum mereka menjadi juara Euro 1992, Denmark sejatinya pernah lolos ke babak semifinal Euro edisi kedua tahun 1964 yang digelar di . Namun pada Euro edisi tersebut mereka tidak bisa berbuat banyak setelah mereka di kalahkan Uni Soviet pada pertandingan semifinal dengan skor 3-0. Pada perebutan juara tiga mereka juga tidak beruntung setelah Dezso Novak mencetak dua gol di babak tambahan waktu sehingga Hungaria keluar sebagai juara 3.


Pasca tahun 1964, Denmark mengalami krisis prestasi sepakbola yang cukup parah. Mereka tidak sanggup untuk lolos dari babak kualifikasi Euro atau Piala Dunia, sehingga selama kurang lebih 20 tahun mereka miskin prestasi gelar. Namun keadaan mulai berubah saat Kurt Nielsen dipecat dari kursi kepelatihan Timnas Denmark dan digantikan Sepp Piontek pada tahun 1979.


Sepp Piontek adalah mantan pemain klub Bundesliga, Werder Bremen. Setelah 12 tahun membela Bremen, ia memutuskan untuk pensiun dan menjajal masuk ke dunia kepelatihan. Sebelum menangani Timnas Denmark, ia tercatat pernah menukangi Werder Bremen, Fortuna Dusseldorf, Timnas Haiti, dan FC St. Pauli.


Di tahun-tahun pertamanya sebagai manajer Denmark tidak berjalan dengan mulus. Ia melakukan perjudian dengan memasukkan pemain-pemain muda kedalam timnya, di mana pemain tertua dalam tim hanyalah Ole Rasmussen (28 tahun), Jens Jorn Bertelsen (28 Tahun), dan Allan Simonsen (27 Tahun), dan Ole Qvist (30 tahun) selebihnya adalah pemain-pemain di bawah 25 tahun. Perjudian tersebut tidaklah berhasil karena skuat tersebut tidak cukup kuat untuk lolos ke Piala Dunia 1982. Akan tetapi perjudian tersebut tidak sepenuhnya gagal karena skuad tersebut menjadi tim yang kuat untuk kualifikasi Euro 1982.


Pada babak kualifikasi Euro 1984, mereka tergabung ke dalam grup tiga bersama dengan Inggris, Yunani, Hungaria, dan Luxembourg. Namun secara mengejutkan mereka berhasil lolos dari grup tersebut, melewati Inggris yang berpredikat sebagai tim unggulan pada turnamen tersebut dan lolos ke putaran final Euro 1984 di .


Lolosnya Denmark ke putaran final Euro 1984 juga berakhir dengan mengejutkan juga. Pada turnamen pertama mereka setelah 20 tahun tidak berpartisipasi, mereka berhasil menembus babak semifinal setelah menjadi runner up di grup A. Pada babak semifinal mereka juga tampil mengesankan dengan menahan imbang Spanyol 1-1 hingga partai adu penalti. Namun sayang mereka harus tumbang melalui babak adu penalti setelah penalti Preben Elkjaer Larsen berhasil dimentahkan kiper Spanyol.


Bukti magis Piontek tidak berhenti sampai disitu. Ia juga sukses membawa Denmark lolos ke Piala Dunia 1986 di Mexico dan berhasil menembus babak 16 besar. Namun sayang kebersamaan Piontek dan Denmark harus berakhir pada tahun 1990 setelah ia gagal mengulangi prestasinya di Piala Dunia 1996.[initial]


 (bola/dub)