Gagal Cetak Gol ke Gawang Kosong, Apa Kata Morata?

Gagal Cetak Gol ke Gawang Kosong, Apa Kata Morata?
Striker Spanyol Alvaro Morata (tengah) dalam laga kontra Polandia di Euro 2020. (c) AP Photo

Bola.net - Striker timnas Spanyol Alvaro Morata menjelaskan mengapa dirinya bisa gagal mencetak gol ke gawang yang kosong dalam laga melawan Polandia di Euro 2020.

Spanyol menghadapi Polandia di matchday dua Grup E Euro 2020, Minggu (20/06/21). Dalam laga yang digelar di Estadio La Cartuja, Sevilla ini, kedua tim hanya mampu bermain imbang 1-1.

Morata berhasil membuat Spanyol unggul terlebih dahulu. Namun, Polandia bisa membalas melalui Robert Lewandowski.

Morata sebenarnya punya kesempatan untuk kembali mencetak gol di babak kedua. Hal itu berawal dari eksekusi penalti Gerard Moreno.

Tendangan Moreno membentur tiang gawang dan Morata berhasil menyambar bola rebound tersebut. Namun, tendangannya malah melebar.

1 dari 3 halaman

Gagal Cetak Gol

Usai pertandingan, Morata memberikan penjelasan mengapa dirinya bisa sampai gagal mencetak gol tersebut.

“Bola melaju dengan kecepatan luar biasa dan sulit untuk mengontrolnya. Mungkin saya terlalu dekat dengannya dan seharusnya membuat pilihan yang berbeda,” kata Morata kepada Sky Sport Italia.

2 dari 3 halaman

Kecewa Hasil Imbang

Hasil ini membuat La Furia Roja menuai hasil imbang yang kedua secara beruntun pada ajang Euro 2020. Morata mengaku sangat kecewa tidak bisa meraih kemenangan.

“Ini olahraga tim. Jika kami tidak menang, maka tidak ada bedanya apakah saya mencetak gol atau tidak," lanjutnya.

"Saya kecewa kami tidak dapat meraih tiga poin, tetapi pertandingan berikutnya seperti final.”

3 dari 3 halaman

Banjir Kritik

Setelah tidak mampu meraih kemenangan dalam dua laga pertama di Euro 2020, pasukan Luis Enrique banjir kritik dari berbagai macam pihak. Menurut Morata, hal itu tidak adil.

“Jika kami mendengarkan apa yang dikatakan orang, itu tidak akan membantu, karena mereka semua menunggu untuk mengkritik kami,” sambungnya.

“Biasanya ketika negara-negara besar mencapai kompetisi seperti ini, ada rasa persatuan di sekitar mereka.

"Kami tahu bahwa kami mengikuti generasi jenius yang memenangkan segalanya dan sulit bagi kami untuk mengisi posisi itu, tetapi kami harus percaya pada diri kami sendiri.”

Sumber: Football Italia