Euro 1976: Lahirnya Tendangan Panenka

Euro 1976: Lahirnya Tendangan Panenka
Ilustrasi futsal (c) ist
- Tendangan penalti menjadi salah satu momen yang paling mendebarkan dalam sebuah pertandingan sepakbola. Hal ini dikarenakan sebuah tendangan penalti menjadi salah satu kesempatan terbesar yang bisa diraih oleh sebuah tim untuk mencetak gol ke gawang lawan.


Dalam mengeksekusi sebuah tendangan penalti, kebanyakan para eksekutor akan menendang bola dengan kekuatan penuh ke arah gawang, di mana sang penjaga gawang akan menebak arah tembakan dari sang eksekutor. Namun selain cara 'konvensional' ini, ada lagi sebuah trik tendangan penalti yang cukup populer di kalangan para pemain sepakbola, dan trik itu bernama Panenka.


Tendangan panenka ini memanfaatkan kebalikan dari situasi normal yang terjadi pada saat tendangan penalti. Jika pada umumnya para eksekutor tendangan penalti akan menendang bola dengan sekuat-kuatnya, pada tendangan panenka para eksekutor akan berpura-pura untuk melakukan tendangan yang keras dengan mengambil ancang-ancang selayaknya tendangan penalti biasa. Namun alih-alih menendang dengan keras, sang eksekutor akan menendang bola ke arah gawang dengan tenaga yang pelan dengan arah lintasan bola yang melengkung menyerupai tendangan chip.


Trik ini disebut-sebut sebagai salah satu trik yang dibenci oleh para penjaga gawang. Kiper Bayern Munchen dan Timnas Jerman, Manuel Neuer membenarkan pernyataan tersebut dengan menyebut bahwa trik ini sangat menyebalkan untuk para kiper karena mereka 'ditipu' oleh ancang-ancang sang eksekutor.


Di era sepakbola modern ini beberapa nama cukup lekat dengan trik panenka, seperti mantan gelandang Juventus dan AC Milan, Andrea Pirlo, Kapten AS Roma Francesco Totti, dan Kapten Timnas Swedia, Zlatan Ibrahimovic. Namun tahukah anda bahwa trik ini sebenarnya sudah ada semenjak tahun 1974?


Ya tendangan Panenka ini lahir pada tahun 1974, tepatnya pada partai final Euro 1976 di Yugoslavia. Pada partai final antara Jerman Barat menghadapi tersebut harus dilanjutkan pada babak adu penalti setelah sampai waktu tambahan skor masih imbang 2-2. Baik Jerman barat maupun Czechoslovakia sama-sama kuat hingga penendang ketiga, namun penendang keempat jerman Uli Hoeneß gagal mengeksekusi penalti sehingga Czechoslovakia unggul 4-3.


 Antonin Panenka yang tampil sebagai eksekutor kelima Czechoslovakia sukses menghantarkan negaranya menjadi juara Euro 1976 setelah tendangan penaltinya sukses mengecoh kiper Jerman Sepp Maier yang menjatuhkan diri ke kiri sedangkan tendangannya melengkung ke tengah gawang. Oleh karenanya nama Panenka diabadikan menjadi nama teknik tendangan penalti yang ia lakukan pada partai final Euro 1976 tersebut hingga hari ini.[initial]



  (bola/dub)