Cerita Minuman Soda di Euro 2020 Berlanjut: Diminum Granit Xhaka, Swiss ke 8 Besar!

Cerita Minuman Soda di Euro 2020 Berlanjut: Diminum Granit Xhaka, Swiss ke 8 Besar!
Pemain Swiss, Granit Xhaka. (c) AP Photo

Bola.net - Cerita tentang minuman bersoda di Euro 2020 terus berlanjut. Paling baru, ada Granit Xhaka yang minum Coca Cola sebelum melakukan teamtalk jelang babak adu penalti laga Prancis vs Swiss.

Coca Cola merupakan salah satu sponsor resmi Euro 2020. Produk minuman bersoda ini kemudian menjadi sorotan ketika Cristiano Ronaldo menggesernya pada sebuah sesi jumpa pers.

Ronaldo, sebagai seorang pemain sepak bola, melakukan diet ketat dan tidak minum soda. Aksi Ronaldo menggeser botol pada sesi jumpa pers pun berdampak besar. Saham Coca Cola sempat turun signifikan.

1 dari 2 halaman

Antar Swiss ke Babak Perempat Final

Aksi Ronaldo menggeser botol produk minuman bersoda menjadi vital. Beberapa pemain juga melakukan aksi serupa. Lalu, ada juga aksi Paul Pogba yang menggeser botol minuman beralkohol karena itu tidak sesuai dengan ajaran agamanya.

Hiruk pikuk tentang aksi geser botol sempat mereda. UEFA telah menerbitkan aturan bahwa pemain tidak boleh melakukan aksi itu karena berdampak pada brand sponsor. Lalu, khusus untuk sesi jumpa pers pemain Muslim, tidak akan ada produk minuman beralkohol di meja.

Cerita tentang minuman bersoda kembali hadir di babak 16 Besar Euro 2020. Bukan soal tersisihnya Ronaldo dan Portugal, tapi dari aksi kapten timnas Swiss yakni Granit Xhaka.

Xhaka diketahui minum soda begitu waktu perpanjangan usai. Dia menerima minuman itu dari salah satu staf Swiss. Xhaka masih memegang botol itu pada sesi talkteam jelang adu penalti dan Xhaka lah yang memberi pidato.

Well, entah ada hubungannya atau tidak, kejadian ini sudah pasti cukup menarik untuk dibicarakan.

2 dari 2 halaman

Xhaka Tidak Menendang Penalti

Xhaka tidak masuk dalam daftar satu dari lima penendang penalti Swiss. Momen ini tentunya cukup mengejutkan karena Xhaka adalah kapten dan menjadi andalan pada eksekusi bola mati yang didapat Swiss.

Tanpa Xhaka, rencana Swiss di babak adu penalti berjalan dengan baik. Lima penendang penalti Swiss menjalankan tugasnya dengan baik. Yann Sommer pun sukses menepis satu penalti pemain Prancis untuk membawa Swiss ke babak 16 Besar.

Sebagai informasi, pada Euro 2016 lalu, Swiss tersingkir di babak 16 Besar karena kalah adu penalti lawan Polandia. Saat itu, Xhaka menjadi satu-satunya pemain yang gagal menendang penalti.

Sumber: ESPN