Bedah Kekuatan Inggris di Euro 2020: Tim Solid, Spirit Tinggi, Tuah Wembley

Bedah Kekuatan Inggris di Euro 2020: Tim Solid, Spirit Tinggi, Tuah Wembley
Timnas Inggris lolos ke final Euro 2020 (c) AP Photo

Bola.net - Timnas Inggris lolos ke final Euro pertamanya dan kini berpeluang meraih gelar perdana mereka di Piala Eropa. Ujian terakhirnya adalah final Euro 2020 melawan Timnas Italia, Senin (12/7/2021).

Final nanti akan digelar di Wembley. Bagi Inggris, ini adalah sebuah keuntungan karena mereka bermain di rumah dan di hadapan para pendukungnya sendiri.

Ini adalah final yang ideal. Dengan kata lain, kedua tim sama-sama pantas menang.

Namun, kali ini kita fokus ke Inggris. Apa sajalah modal Three Lions untuk mengalahkan Italia dan menjuarai turnamen ini?

1 dari 5 halaman

Tim yang Solid

Di bawah kendali Gareth Southgate, Inggris turun di Euro 2020 ini sebagai satu tim yang solid. Kekompakan dan kebersamaan membuat mereka bisa melaju sejauh ini.

Jordan Pickford, John Stones, Declan Rice, Kalvin Philips, Raheem Sterling, dan kapten Harry Kane belum pernah absen dari starting XI. Selain mereka, ada pula pemain-pemain seperti Marcus Rashford, Jordan Henderson, maupun Jude Bellingham yang selalu turun sebagai pemain pengganti.

Namun, semuanya saling mendukung. Para langganan starter selalu berusaha memberikan yang terbaik, sedangkan para pelapis selalu siap kapanpun dibutuhkan.

2 dari 5 halaman

Pertahanan yang Kuat

Pertahanan yang Kuat

Penjaga gawang Inggris, Jordan Pickford (c) AP Photo

Inggris lolos sebagai juara Grup D usai menang 1-0 atas Kroasia, imbang 0-0 dengan Skotlandia, dan menang 1-0 atas Republik Ceko.

Di babak 16 besar, Inggris mengalahkan Jerman 2-0. Di perempat final, Inggris menghajar Ukraina 4-0. Di semifinal, Inggris menaklukkan Denmark 2-1 lewat extra time.

Inggris baru kebobolan satu gol di Euro 2020 sejauh ini. Pertahanan yang kuat itulah salah satu modal utama mereka dalam menatap final nanti.

3 dari 5 halaman

Serangannya Tak Bisa Diremehkan

Serangannya Tak Bisa Diremehkan

Kapten Timnas Inggris, Harry Kane (c) AP Photo

Inggris telah mencetak 10 gol dalam enam pertandingan di Euro 2020. Serangan Inggris tak bisa diremehkan.

Inggris memang hanya mencetak dua gol di fase grup, dan keduanya atas nama Raheem Sterling. Namun, Inggris mulai menggila di fase gugur. Dua gol mereka sarangkan ke gawang Jerman, empat gol ke gawang Ukraina, dan dua gol ke gawang Denmark.

Harry Kane pun mulai menunjukkan tajinya di fase gugur. Satu gol kontra Jerman, dua kontra Ukraina, dan satu kontra Denmark membuatnya kini jadi top skor sementara Inggris di Euro 2020. Dia hanya terpaut satu gol dari Patrik Schick (Republik Ceko) dan Cristiano Ronaldo (Portugal).

4 dari 5 halaman

Tuah Wembley

Tuah Wembley

Suporter menyaksikan pertandingan Euro 2020 di Wembley Stadium (c) AP Photo

Dari enam pertandingan yang sudah dimainkan Inggris di Euro 2020 sejauh ini, lima di antaranya mereka mainkan di Wembley. Hanya satu pertandingan Inggris yang digelar di luar Wembley, yakni di Olimpico, Roma, Italia, ketika menghajar Ukraina di perempat final.

Inggris pun tercatat menang 20 kali dan cuma kalah dua kali dalam 27 laga terakhirnya di Wembley (M20 S5 K2).

Inggris juga belum pernah kalah di Wembley di putaran final major tournament (M11 S4 K0). Laga semifinal Euro 1996 kontra Jerman, ketika kalah adu penalti, diklasifikasikan seri.

Tuah Wembley dan dukungan para suporternya bakal menjadi salah satu senjata Inggris untuk menghadapi Italia nanti.

5 dari 5 halaman

Motivasi Mengharumkan Nama Negeri

Motivasi Mengharumkan Nama Negeri

Selebrasi skuad Inggris (c) AP Photo

Inggris menganggap dirinya sebagai negara pelopor sepak bola modern. Namun, sejauh ini, Inggris baru pernah sekali menjuarai major tournament, yakni Piala Dunia 1966.

Lolos ke final Euro pun baru tahun ini mereka bisa melakukannya.

Musim 2020/21 kemarin, Chelsea dan Manchester City sudah mengharumkan nama Inggris dengan menciptakan all-English final di kompetisi elite Liga Champions. Sekarang, tim nasional mereka ganti ditantang untuk melakukan hal serupa dengan meraih gelar juara perdana di Piala Eropa.

Tujuannya, merealisasikan jargon 'Football is coming home' yang bergaung semakin kencang seiring kelolosan Kane dan kawan-kawan ke final.

Motivasi di skuad Inggris untuk mewujudkan target tersebut begitu tinggi. Itu bisa menjadi salah satu pendorong untuk tampil habis-habisan dalam final kontra Gli Azzurri di Wembley.