7 Pelajaran dari Kemenangan Spanyol atas Kroasia: Dari Zero, ke Hero, ke Perempat Final

7 Pelajaran dari Kemenangan Spanyol atas Kroasia: Dari Zero, ke Hero, ke Perempat Final
Dua pemain Timnas Spanyol, Cesar Azpilicueta dan Unai Simon (c) AP Photo

Bola.net - Timnas Spanyol sukses mengalahkan Timnas Kroasia lewat sebuah pertandingan yang sangat sengit di babak 16 besar Euro 2020, Senin (28/6/2021). Lewat extra time, La Furia Roja menumbangkan sang runner-up Piala Dunia dengan skor 5-3.

Kroasia unggul di menit 20 setelah backpass Pedri gagal dikontrol oleh kiper Unai Simon. Spanyol berbalik memimpin 3-1 lewat gol-gol Pablo Sarabia menit 38, Cesar Azpilicueta menit 57, dan Ferran Torres menit 76.

Kroasia tak menyerah, dan mencetak dua gol balasan untuk mengubah skor jadi 3-3 melalui Mislav Orsic menit 85 dan Mario Pasalic menit 92.

Spanyol kemudian memastikan kemenangan lewat gol-gol Alvaro Morata menit 100 dan Mikel Oyarzabal menit 103.

Ada sejumlah pelajaran yang bisa diambil dari pertandingan seru yang menghasilkan delapan gol ini. Berikut ulasannya.

1 dari 7 halaman

Unai Simon, from Zero to Hero

Unai Simon, from Zero to Hero

Kiper Spanyol, Unai Simon (c) AP Photo

Ungkapan itu yang paling tepat ditujukan buat kiper Spanyol, Unai Simon. Setelah melakukan sebuah blunder fatal di panggung sebesar ini, mentalnya tidak runtuh.

Unai Simon bangkit dan melakukan empat penyelamatan, termasuk satu penyelamatan fantastis untuk menggagalkan peluang emas Kramaric di extra time.

Gara-gara Unai Simon, Spanyol tertinggal dari Kroasia. Namun, berkat dia pula, Spanyol terhindar kekalahan. Luar biasa!

2 dari 7 halaman

Kesalahan Adalah Bagian dari Permainan

Blunder yang dilakukan oleh Unai Simon menunjukkan bahwa kesalahan memang bagian dari permainan. Namun, yang penting adalah bagaimana seorang pemain bangkit untuk menebus kesalahannya tersebut.

"Kesalahan adalah bagian dari sepak bola," kata striker Spanyol, Mikel Oyarzabal, tentang blunder rekannya itu, seperti dikutip UEFA.com.

"Jika yang melakukannya kiper, orang jadi lebih perhatian. Namun, kepercayaan kami pada Unai tak berubah."

Pelatih Spanyol, Luis Enrique, juga bersuara senada. Katanya: "Unai memberi pelajaran kepada anak-anak di mana saja. Sepak bola tak bisa dilepaskan dari kesalahan, tapi reaksi dan penyelamatan-penyelamatannya adalah bukti kenapa kami percaya kepadanya."

3 dari 7 halaman

Cenderung Bertahan Setelah Unggul, Kroasia Salah Besar

Cenderung Bertahan Setelah Unggul, Kroasia Salah Besar

Kapten Timnas Kroasia, Luka Modric (c) AP Photo

"Kami unggul lewat sebuah lucky goal. Setelah itu, mereka lebih baik - setidaknya selama 60 menit," kata kapten Kroasia, Luka Modric.

"Kami terlalu banyak di wilayah sendiri dan membiarkan mereka mengembangkan permainan."

"Ketika kami lebih ofensif, kami bermain lebih baik dan menciptakan lebih banyak peluang. Ketika kami menunjukkan kualitas dan karakter itu, kami bisa menyamakan kedudukan."

"Di awal extra time, kami menekan mereka, tapi kami gagal mencetak gol dari dua peluang bagus. Keadaan langsung berbalik, dan kami tak punya tenaga untuk bangkit."

4 dari 7 halaman

Kehilangan Dua Pemain Penting Mereduksi Kekuatan Kroasia

Kehilangan Dua Pemain Penting Mereduksi Kekuatan Kroasia

Pelatih Timnas Kroasia, Zlatko Dalic (c) AP Photo

Dejan Lovren absen kontra Spanyol akibat skorsing. Sementara itu, Ivan Perisic, yang mencetak dua gol dan satu assist di fase grup, juga absen setelah positif COVID-19.

Absennya dua pemain itu mereduksi kekuatan Kroasia.

"Meski hanya satu pemain kunci absen akan menjadi kehilangan besar bagi tim kami, dan kami malah kehilangan dua - Lovren dan Perisic," kata pelatih Kroasia, Zlatko Dalic.

"Kami sudah melakukan yang terbaik, dan nyaris meraih sebuah hasil yang hebat."

5 dari 7 halaman

Siapa Bilang Spanyol Tak Bisa Mencetak Gol?

Siapa Bilang Spanyol Tak Bisa Mencetak Gol?

Pemain Timnas Spanyol, Ferran Torres (c) AP Photo

Spanyol mengawali langkah di Grup E dengan hasil imbang 0-0 kontra Swedia. Setelah itu, Spanyol imbang 1-1 dengan Polandia. Dari situ muncul asumsi kalau tim Spanyol ini tak bisa mencetak gol meski menciptakan banyak peluang.

Namun, keraguan itu luntur setelah Spanyol mencetak masing-masing lima gol ke gawang Slovakia dan Kroasia.

"Orang-orang bilang kalau Spanyol tidak bisa mencetak gol, tapi saya tak pernah beranggapan begitu," kata pemain Spanyol, Ferran Torres.

"Ketika Anda berjuang keras, Anda pasti mendapatkan hasilnya."

6 dari 7 halaman

Jangan Ragukan Kemampuan Alvaro Morata

Jangan Ragukan Kemampuan Alvaro Morata

Striker Timnas Spanyol, Alvaro Morata (c) AP Photo

Striker Spanyol ini menuai kritikan setelah melempem lawan Swedia. Namun, dia mencetak satu gol ke gawang Polandia, dan kali ini juga turut berjasa menyingkirkan Kroasia.

"Saya rasa tak ada pelatih tim nasional di dunia yang takkan mengakui kemampuan Morata dan apa yang diberikannya kepada tim," kata pelatih Spanyol Luis Enrique.

"Dia dominan di udara, dia kuat, dan dia memberi kami gol-gol. Kami benar-benar harus bersyukur punya striker seperti dia."

7 dari 7 halaman

Spanyol Kini Pantas Ditakuti

Spanyol Kini Pantas Ditakuti

Timnas Spanyol lolos dari babak 16 besar Euro 2020 (c) AP Photo

Spanyol lolos ke perempat final. Mereka akan menghadapi Swiss, yang secara mengejutkan mengeliminasi juara dunia Prancis lewat adu penalti.

Sukses menyingkirkan tim sekelas Prancis, Swiss jelas pantas diperhitungkan. Namun kalau menghadapi Spanyol yang sekarang, Swiss harus rela menjadi underdog.

"Saya tak peduli siapa lawan kami di perempat final," kata Ferran Torres.

"Kami akan turun di setiap pertandingan dengan keyakinan bahwa semuanya berada di tangan kami sendiri. Ini berasal dari harga diri dan ambisi," tegasnya.