Vuvuzela, Terompet yang Bikin Piala Dunia 2010 Berisik

Vuvuzela, Terompet yang Bikin Piala Dunia 2010 Berisik
Aksi Timnas Afrika Selatan di Piala Dunia 2010 (c) FIFA

Bola.net - Afrika Selatan berhasil membuat pesta sepak bola Piala Dunia 2010 berlangsung meriah. Kemeriahan itu tidak lepas dari terompet khas Afrika Selatan bernama Vuvuzela.

Vuvuzela adalah terompet yang selalu ditiupkan suporter Afrika Selatan sebagai bentuk dukungan mereka. Terompet berbahan dasar plastik itu berbentuk layaknya tanduk panjang.

Namun di balik keunikan Vuvuzela, nyatanya banyak kritikan yang masuk pada pengguna terompet Afrika Selatan ini. Pasalnya Vuvuzela mengeluarkan suara bising yang dapat mengganggu jalannya laga Piala Dunia 2010.

Bisingnya Vuvuzela bahkan membuat beberapa pihak meminta FIFA untuk melarang penggunaanya. Narasi ini tentu saja ditolak keras oleh suporter Afrika Selatan yang menganggap Vuvuzela sebagai simbol sepak bola mereka.

1 dari 3 halaman

Ditentang Beberapa Pihak

Penggunaan Vuvuzela yang berisik di Piala Dunia 2010 menuai berbagai protes. Salah satu pihak yang mengajukan protes adalah Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA).

Melalui presidennya Motoaki Inukai, JFA meminta agar FA Afrika Selatan melarang penggunaan Vuvuzela. Inukai juga melayangkan protesnya ke presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter.

Tak hanya JFA, beberapa ahli di bidang kesehatan pun ikut mengomentari penggunaan Vuvuzela di Piala Dunia 2010. Menurut Dr. Ruth Mc Nerney suporter yang meniupkan Vuvuzela perlu punya etika untuk tidak terlalu dekat mengingat penularan penyakit sangat bisa terjadi.

2 dari 3 halaman

Perlawanan Suporter Afrika Selatan

Narasi penolakan terhadap Vuvuzela tentu saja ditentang oleh suporter Afrika Selatan. Mereka dengan tegas menolak adanya pelarangan terhadap Vuvuzela yang menjadi ciri khas Afrika Selatan.

Salah satu suporter Afrika Selatan, Freddie Maake bahkan berbicara lantang terhadap narasi pelarangan tersebut. “Saya akan menjadi orang pertama yang ditangkap jika Vuvuzela dilarang. Jika tidak diizinkan masuk stadion, itu berarti kami semua tidak akan masuk kedalam” ujar Freddie dikutip dari Goal.

Freddie juga menyindir beberapa pihak yang menolak adanya Vuvuzela di Piala Dunia 2010, salah satunya JFA. Freddie mengatakan Vuvuzela adalah simbol bagi masyarakat Afrika Selatan, layaknya karate di Jepang.

3 dari 3 halaman

Vuvuzela Dilarang FIFA

Banjir kritik mengenai pelarangan Vuvuzela akhirnya direalisasikan oleh FIFA. Namun bukan saat Piala Dunia 2010, FIFA melakukannya menjelang perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil.

Vuvuzela jelas sangat mengganggu dengan suara berisiknya. Tindakan pelarangan diambil sebagai upaya untuk memberikan rasa nyaman bagi suporter lain maupun pemain yang sedang fokus dalam laga.

Vuvuzela yang masuk dalam benda terlarang FIFA juga berpotensi menjadi senjata yang bisa melukai. Hingga saat ini Vuvuzela dilarang di sepak bola Eropa dan beberapa cabang olahraga lainnya.

(Bola.net/Ahmad Daerobby)