Timnas Italia di Piala Dunia 2006: Berangkat dengan Calciopoli, Pulang dengan Trofi

Timnas Italia di Piala Dunia 2006: Berangkat dengan Calciopoli, Pulang dengan Trofi
Fabio Cannavaro, kapten Italia di Piala Dunia 2006 (c) AFP

Bola.net - Piala Dunia 2006 memberi kesan yang sangat mendalam bagi Timnas Italia. Sebab, mereka datang usai diguncang skandal Calciopoli yang melanda Serie A dan pulang dengan membawa trofi juara Piala Dunia.

Kasus pengaturan skor yang dunia kenal sebagai Calciopoli di Serie A menjadi sejarah kelam sepak bola Italia. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) memberikan tindakan tegas. Skandal itu terjadi sebelum Piala Dunia 2006.

AC Milan, Fiorentina, dan Lazio tidak jadi terdegradasi ke Serie B setelah mengajukan banding. Bahkan, setelah pengadilan banding kasus pengaturan skor, AC Milan masih tetap boleh mengikuti Liga Champions musim 2006/2007.

FIGC memberi hukuman paling berat kepada Juventus. Meski tidak jadi jatuh ke Serie C1, Juventus tetap terdegradasi ke Serie B dan dua gelar Liga Italia Serie A 2005 dan 2006 telah FIGC cabut.

Juventus bersama sang presidennya saat itu, Luciano Moggi merupakan tersangka utama kasus ini. Bahkan banyak yang menyebut kasus Calciopoli sebagai Moggiopoli. Simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Berangkat dengan Skandal Calciopoli

Meski di dalam negeri masih panas dengan skandal Calcipoli, tim nasional Italia tetap menatap Piala Dunia 2006. Mereka terbang ke Jerman dengan para pemain yang klubnya terlibat pengaturan skor.

Ada nama seperti Gianluigi Buffon, Alesandro Del Piero (Juventus) hingga Luca Toni (Fiorentina). Meski demikian, sejumlah pemain dan pelatih timnas Italia saat itu, Marcelo Lippi memberikan dukungan kepada mereka

Italia berada di grup E bersama tiga tim kuda hitam yang berpotensi menjungkalkan mereka. Ketiganya yakni Ghana, Republik Ceska hingga Amerika Serikat.

2 dari 3 halaman

Pulang dengan Status Juara Dunia

Italia mampu keluar dari adangan para kuda hitam dengan menduduki juara grup E Piala Dunia 2006. Langkah Italia di babak gugur terbilang sangat mudah saat bertemu Australia di 16 besar dan Ukraina di perempat final.

Baru di laga semifinal, tuan rumah Jerman menanti mereka. Di luar dugaan, Italia mampu menghancurkan tuan rumah dengan kemenangan 2-0 melalui babak perpanjangan waktu.

Di laga final, tim kuat Prancis juga sudah menunggu usai mengalahkan Portugal. Italia berhasil juara dunia usai menang di babak adu penalti dan sebagai obat pelipur lara saat ada skandal menerpa negerinya.

3 dari 3 halaman

AC Milan Juga Juara Liga Champions

AC Milan Juga Juara Liga Champions

Kapten AC Milan, Paolo Maldini, ketika merayakan gelar Liga Champions 2002/03. (c) UEFA

AC Milan mengikuti jejak timnas Italia yang mampu juara di kancah internasional usai adanya kasus Calciopoli. Rossoneri berhasil menjadi juara Liga Champions musim 2006/2007.

Gennaro Gattuso dkk sebenarnya mendapatkan sanksi tidak boleh mengikuti Liga Champions usai kasus Calciopoli karena pengurangan 30 poin di musim sebelumnya. Namun berkat banding, hukuman mereka menjadi lebih ringan.

Berawal dari hal kontroversi ini, AC Milan tampil luar biasa di Liga Champions dan mampu menghadapi kepungan tim Liga Inggris di semifinal. Pada laga final di Athena, AC Milan mampu membalaskan dendamnya atas Liverpool.

Sumber: Berbagai Sumber

Disadur dari Bola.com: Suharno/Yus Mei Sawitr, 15 Juli 2022