Skuat Brasil 'Diserang' Ratusan Guru

Skuat Brasil 'Diserang' Ratusan Guru
(c) AFP
Bola.net - Bus yang membawa skuat Brasil dihadang oleh sekitar 200 guru yang menggelar aksi protes di bandara Rio de Janeiro pada hari Senin (26/5) waktu setempat.

Dilansir AFP, Thiago Silva dan kawan-kawan sejatinya akan berangkat dengan bus dari bandara menuju base camp tim yang berjarak 90 kilometer di bagian utara Rio. Namun, bus yang mereka tumpangi mendapat 'serangan' demonstran dan sempat terhambat sebelum akhirnya melaju dengan kencang.

"Seorang tenaga pengajar lebih berharga daripada Neymar," teriak para demonstran.

Meski ada barikade polisi, ratusan guru itu masih bisa menembusnya dan menempelkan stiker-stiker anti-Piala Dunia di badan bus tim Selecao.



Dilaporkan AFP, guru-guru yang merupakan sebagian dari masyarakat penolak Piala Dunia 2014 di Brasil itu mengecam besarnya dana penyelenggaraan, padahal Brasil diniliai lebih membutuhkan peningkatan kesejahteraan.

Guru-guru itu sendiri menuntut kenaikan gaji sebesar 20 persen demi kehidupan yang lebih layak.

Namun, terlepas dari gelombang aksi protes penolakan di Brasil sejak beberapa bulan lalu, tak sedikit pula yang bersikap pro terhadap Piala Dunia. Wajar, karena Brasil sendiri memang negara yang terkenal dengan kultur sepak bola yang sangat kental.

Foto-foto lain aksi protes guru-guru tersebut dapat dilihat di galeri berikut. (afp/gia)
5 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 5

Demo Guru Brasil 5

Photo: AFP
6 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 6

Demo Guru Brasil 6

Photo: AFP
7 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 7

Demo Guru Brasil 7

Photo: AFP
8 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 8

Demo Guru Brasil 8

Photo: AFP
9 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 9

Demo Guru Brasil 9

Photo: AFP
10 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 10

Demo Guru Brasil 10

Photo: AFP
11 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 11

Demo Guru Brasil 11

Photo: AFP
12 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 12

Demo Guru Brasil 12

Photo: AFP
13 dari 14 halaman

Demo Guru Brasil 13

Demo Guru Brasil 13

Photo: AFP