Santos Akui Modric Hebat, Tapi Ronaldo Tetap Yang Nomor Satu

Santos Akui Modric Hebat, Tapi Ronaldo Tetap Yang Nomor Satu
Cristiano Ronaldo. (c) AFP

- Pelatih timnas Portugal Fernando Santos mengakui Luka Modric pemain hebat akan tetapi baginya pemain nomor satu di dunia tetaplah Cristiano Ronaldo.

Modric baru saja memenangi penghargaan pemain terbaik FIFA 2018. Ia memenangi persaingan dengan Ronaldo dan bintang Liverpool, Mohamed Salah.

Prestasi Modric menjadi alasan mengapa ia memenangi voting dari FIFA. Ia, bersama Ronaldo, sukses membawa Real Madrid menjadi juara Liga Champions 2017-18.

Selain itu ia juga sukses memimpin timnas Kroasia meraih kejutan besar musim panas kemarin. Ia membantu negaranya melaju ke final Piala Dunia 2018.

1 dari 3 halaman

Tetap Ronaldo


Kemenangan itu ternyata tak begitu diterima dengan baik oleh Santos. Ia mengklaim Ronaldo dikalahkan secara tak adil, meski ia juga mengakui Modric pemain yang sangat berkualitas.

“Jika Anda bertanya apakah Modric adalah pemain hebat, saya menjawab ya, dan itu sebabnya saya memilih Modric di tempat kedua. Sekarang, jika Anda bertanya kepada saya siapa pemain terbaik dan siapa pemain itu saat ini, Cristiano Ronaldo, saya tidak ragu tentang itu."

“Ia mencetak 50 gol, yang valid setahun yang lalu, dua tahun lalu, dan tiga tahun lalu. Tampaknya tiba-tiba berhenti menjadi 'itu'," seru Santos seperti dilansir Goal International.

2 dari 3 halaman

Protes Puskas


Santos kemudian menambahkan bahwa dirinya juga merasa tak puas dengan hasil akhir trofi Puskas Award. Penghargaan itu diterima oleh Salah berkat golnya ke gawang Everton.

Sementara itu gol Ronaldo yang masuk nominasi adalah gol saltonya di babak perempat final Liga Champions melawan Juventus. Hasil ini sendiri membuat banyak orang merasa terheran-heran, dan demikian juga halnya dengan Santos.

"Ketika pemain terbaik di dunia tidak memenangkan hadiah, ada sesuatu yang sangat aneh," ketusnya.

3 dari 3 halaman

Berita Video


Berita video mengenai kapten timnas basket kursi roda Indonesia, Donald Santoso kembali ke Indonesia untuk mewujudkan mimpinya.